Lompat ke isi

Pasar Gambir

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pasar Gambir, tahun 1922

Pasar Gambir adalah pasar malam yang diadakan setahun sekali di Koningsplein (Lapangan Gambir, sekarang Taman Monumen Nasional), Jakarta. Pasar malam ini pertama kali diselenggarakan pada 1898 untuk memperingati penobatan Ratu Wilhelmina pada 31 Agustus 1898. Setelah itu, Pasar Gambir diadakan setahun sekali, selama satu pekan antara Agustus dan September[1] sebagai perayaan menyambut hari ulang tahun Ratu Wilhelmina pada 31 Agustus. Pasar malam ini berhenti diadakan sejak masa pendudukan Jepang tahun 1942.[2]

Pasar Gambir waktu itu diramaikan berbagai tontonan, anjungan pameran, rumah makan, dan pedagang kaki lima. Makanan khas Pasar Gambir adalah kerak telor.[2]

Pada tahun 1968, Pasar Gambir dihidupkan kembali di tempat yang sama sebagai Djakarta Fair (DF) untuk memperingati hari ulang tahun Jakarta.

Pameran dan Kegiatan

Setiap pembukaan, penutupan, dan tepat pada hari ulang tahun Ratu, penyelenggara Pasar Gambir selalu menyalakan kembang api. Produk kembang api yang digunakan berasal dari pabrik Gorz di krukut dan Lauw Kang Boen di kawasan Angke.[3]

Sejak awal diadakan hingga tahun 1930-an, Pasar Gambir hanya menyediakan hiburan saja. Stand terbuka yang diadakan di pasar ini memuat foto-foto Perang Waterloo, permainan lotre, permainan konel, dan layar tancap yang berisi film Charlie Chaplin yang semuanya tidak dipungut biaya. Sedangkan stand tertutup yang dikenakan biaya masuk 10 sen, berisi pertunjukan sulap Schand, motor dalam keranjang, tong setan, aksi manusia dibakal, Alxoha Hawai, dan Dancing Hall.[4] Pada tahun 1923, pertunjukan Karapan Sapi dari Madura juga diadakan di Pasar Gambir.[3]

Dalam perkembangannya, beberapa lembaga pemerintahan memamerkan hasil penggalian minyak dan tanaman khas Indonesia dalam Pasar Gambir. Selain itu, Balai Pustaka ikut memamerkan buku bacaan serta pelajaran. Di tahun 1937, kesenian rakyat seperti tarian doger, wayang wong, dan ketoprak serta perlombaan keroncong, dansa, paduan suara, kasti, layang-layang, panjat pohon pinang, dan sepak bola ikut ditampilkan dalam perayaan tahunan ini.[4]

Makanan dan Minuman

Di dalam area Pasar Gambir, para penduduk asli Indonesia menyediakan warung-warung kecil untuk menjual nasi dan lauk-pauk serta minuman. Para pedagang makanan kaki lima seperti kerak telor dari Tanjung Duren, laksa dari Petamburan, dan bandrek dari Manggarai, juga ikut berjualan di dalam maupun area luar pasar menuju gerbang masuk.[4] Es krim Ragusa juga pernah ikut berpartisipasi di Pasar Gambir dan cukup banyak diminati pengunjung di masanya.[3]

Referensi

  1. ^ "Pasar Gambir: Topi Tangerang dan Mobil Amrik". Kompas. 29 Juni 2009. Diakses tanggal 2009-12-01. 
  2. ^ a b Shihab, Alwi (2004). Betawi Queen of the East. Penerbit Republika. ISBN 9-7932-1005-2. 
  3. ^ a b c [1], Okezone.com - Dede Suryana. 26 Maret 2012.
  4. ^ a b c Pasar Gambir, Jakarta.go.id: Ensiklopedia Jakarta.

Pranala luar