Uler-Uler
Uler-Uler adalah salah satu upacara tradisional yang dimiliki oleh masyarakat Kabupaten Demak tepetnya di Desa Jungsemi. Tradisi ini berkaitan dengan memetri desa atau selamatan seluruh warga desa dalam rangka menyambut tanam padi.
Etimologi
Tradisi ini disebut “Uler-Uler” karena di antara makanan yang dijadikan selamatan[1] tersebut berbentuk uler-uler yang terbuat tepung kemudian di tambah parutan kelapa, Selain ada juga warga yang membawa nasi dengan janganan komplit, juga makanan lainnya.
Prosesi acara
Tradisi uler-uler[2] diadakan setahun sekali yang jatuh pada hari Jum’at Wage di bulan Rojab atau bertepatan dengan musim tanam padi. Adapun lokasinya adalah di bengkok atau persawahan desa (Lurahan) sehingga pada hari itu seluruh warga desa datang dengan membawa bermacam-macam makanan diantaranya uler-uler. Setelah seluruh warga desa berkumpul mulai acara Uler-uler (Tolak Bala) dilaksanakan dengan acara sambutan kepala desa, doa’a bersama dipimpin oleh ulama setelah itu kegiatan makan bersama dengan do’a bersama tersebut diharapkan hasil pertanian di desa Jungsemi bisa berlimpah atau meningkat dari tahun yang lalu. Selain itu beerbagai macam penyakit yang menyerang tanaman dan juga warga bisa terhindarkan.
Tujuan
Tradisi Uler-Uler selain untuk tolak bala, untuk hasil panen supaya meningkat juga untuk selalu rukun satu sama lain dalam rangka membangun desanya, Selain itu pula mengajak bekerja keras utamanya memanfaatkan sector pertanian dengan sebaik-baiknya. Sehingga hasil pertanian dari waktu ke waktu diharapkan selalu meningkat dan imbasnya akan pula meningkatkan kesejahteraan warga.