Keong sawah
Keong sawah | |
---|---|
Cangkang Pila ampullacea. | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Superfamili: | |
(tanpa takson): | |
Famili: | |
Subfamili: | |
Tribus: | |
Genus: | |
Spesies: | Pila ampullacea (Linnaeus, 1758)
|
Sinonim | |
Pila polita |
Keong sawah (Pila ampullacea) adalah sejenis siput air yang mudah dijumpai di perairan tawar Asia tropis, seperti di sawah, aliran parit, serta danau. Hewan bercangkang ini dikenal pula sebagai keong gondang, siput sawah, siput air, atau tutut. Bentuknya agak menyerupai siput murbai, masih berkerabat, tetapi keong sawah memiliki warna cangkang hijau pekat sampai hitam.
Sebagaimana anggota Ampullariidae lainnya, ia memiliki operculum, semacam penutup/pelindung tubuhnya yang lunak ketika menyembunyikan diri di dalam cangkangnya.
Hewan ini dikonsumsi secara luas di berbagai wilayah Asia Tenggara dan memiliki nilai gizi yang baik karena mengandung protein yang cukup tinggi. Meskipun demikian, kewaspadaan perlu diberikan karena keong sawah adalah inang dari beberapa penyakit parasit[1]. Selain itu, hewan yang diambil dari dekat persawahan dapat menyimpan sisa pestisida di dalam tubuhnya[2].
Pertumbuhan keong sawah ini dipengaruhi oleh berbagai hal diantaranya bahan organik yang terkandung didalam perairan karena bahan organik yang ada didalam perairan akan menumbuhkan plankton yang akan menjadi makanan untuk keong sawah. Dengan pemberian pupuk pada tanah sawah maupun pada kolam ikan akan meningkatkan pertumbuhan keong sawah.