Tondu' Majâng
Tanduk Majeng atau Tondu’ Majang (lit. "Nikmatnya mencari ikan") adalah sebuah lagu daerah penduduk Madura[1]
yang menceritakan kehidupan masyarakat Madura sebagai nelayan. Kehidupan sebagai nelayan sangat keras karena harus menghadapi bahaya di laut (atemmo bhabhaja), mempertaruhkan nyawa (bhandha nyaba), hidup berbantal ombak dan berselimut angin (abhantal omba’ sapo’ angen), untuk menghidupi keluarga.[2]
Lirik
Lirik asli (Bahasa Madura) | Terjemahan bahasa Indonesia |
---|---|
Ngapote wak lajereh e tangaleh, Reng majeng tantona lah pade mole |
Layar putih mulai kelihatan Nelayan tentulah sudah pada pulang |
Duuh mon ajelling odiknah oreng majengan, Abental ombek asapok angin salanjenggah |
Duuh kalau dilihat kehidupan pencari ikan, Berbantal ombak berselimut angin selamanya (sepanjang malam) |
Ole...olang, paraonah alajereh, Ole...olang, alajereh ka Madure |
Ole... olang, perahunya berlayar, Ole... olang, berlayar ke Madura |
Reng majeng bennya’ ongggu bebejenena, Kabileng alako bendhe nyabenah. |
Nelayan banyak sekali hambatannya Dapat dikatakan bekerja bermodalkan nyawanya |
Ole...olang, paraonah alajereh, Ole...olang, alajereh ka Madure |
Ole... olang, perahunya berlayar, Ole... olang, berlayar ke Madura |
Makna filosofis
Secara filosofis, lagu ini merupakan kiasan yang bermakna bahwa perjuangan orang Madura yang mayoritas nelayan, terus berjuang menangkap ikan untuk menghidupi keluarga mereka meskipun nyawa taruhannya. Lagu ini menggambarkan betapa gembiranya keluarga nelayan setelah melihat layar putih dari kejauhan, pastinya itu keluarga mereka yang telah pergi berhari–hari dan kini pulang membawa ikan segar.[2]
Lihat pula
Referensi
- ^ Kaba Lintau dan Nagari Perantauan. Lagu Daerah Provinsi Jawa Timur (Madura), Tanduk Majeng.
- ^ a b Dewi Maratus Sholikhah. 2012-2013. ETNOGRAFI MADURA (SOA255). MAKNA LAGU“TANDUK MAJENG”. PROGRAM STUDI ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS AIRLANGGA