Lompat ke isi

Tondu' Majâng

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 5 Februari 2014 08.53 oleh Okkisafire (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ''''Tanduk Majeng''' atau '''Tondu’ Majang''' (lit. "Nikmatnya mencari ikan") adalah sebuah lagu daerah penduduk Madura<ref>Kaba Lintau dan Nagari...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Tanduk Majeng atau Tondu’ Majang (lit. "Nikmatnya mencari ikan") adalah sebuah lagu daerah penduduk Madura[1]

yang menceritakan kehidupan masyarakat Madura sebagai nelayan. Kehidupan sebagai nelayan sangat keras karena harus menghadapi bahaya di laut (atemmo bhabhaja), mempertaruhkan nyawa (bhandha nyaba), hidup berbantal ombak dan berselimut angin (abhantal omba’ sapo’ angen), untuk menghidupi keluarga.[2]

Lirik

Lirik asli (Bahasa Madura) Terjemahan bahasa Indonesia
Ngapote wak lajereh e tangaleh,

Reng majeng tantona lah pade mole
Mon e tengguh deri abid pajelennah,
Mase benyak’ah onggu le ollena

Layar putih mulai kelihatan

Nelayan tentulah sudah pada pulang
Kalau dihitung dari lamanya perjalanan,
Tentu sangat banyak perolehannya

Duuh mon ajelling odiknah oreng majengan,

Abental ombek asapok angin salanjenggah

Duuh kalau dilihat kehidupan pencari ikan,

Berbantal ombak berselimut angin selamanya (sepanjang malam)

Ole...olang, paraonah alajereh,

Ole...olang, alajereh ka Madure

Ole... olang, perahunya berlayar,

Ole... olang, berlayar ke Madura

Reng majeng bennya’ ongggu bebejenena,

Kabileng alako bendhe nyabenah.

Nelayan banyak sekali hambatannya

Dapat dikatakan bekerja bermodalkan nyawanya

Ole...olang, paraonah alajereh,

Ole...olang, alajereh ka Madure

Ole... olang, perahunya berlayar,

Ole... olang, berlayar ke Madura

Makna filosofis

Secara filosofis, lagu ini merupakan kiasan yang bermakna bahwa perjuangan orang Madura yang mayoritas nelayan, terus berjuang menangkap ikan untuk menghidupi keluarga mereka meskipun nyawa taruhannya. Lagu ini menggambarkan betapa gembiranya keluarga nelayan setelah melihat layar putih dari kejauhan, pastinya itu keluarga mereka yang telah pergi berhari–hari dan kini pulang membawa ikan segar.[2]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Kaba Lintau dan Nagari Perantauan. Lagu Daerah Provinsi Jawa Timur (Madura), Tanduk Majeng.
  2. ^ a b Dewi Maratus Sholikhah. 2012-2013. ETNOGRAFI MADURA (SOA255). MAKNA LAGU“TANDUK MAJENG”. PROGRAM STUDI ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS AIRLANGGA