Lompat ke isi

Luminesensi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 Februari 2014 12.53 oleh FelixJL111 (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ''''Luminesensi''' adalah fenomena fisika berupa pancaran cahaya dari suatu bahan yang tidak panas.<ref>[http://hmtpunmul.blogspot.com/2011/09/luminesensi.html]Arti Lum...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Luminesensi adalah fenomena fisika berupa pancaran cahaya dari suatu bahan yang tidak panas.[1][2] Luminesensi adalah emisi cahaya oleh suatu zat yang bukan berasal dari panas, sehingga ia adalah sebuah bentuk radiasi benda dingin. Luminesensi dapat disebabkan oleh reaksi kimia, energi listrik, gerakan subatomik, atau tekanan pada kristal(Piezoelektrik). Ini membedakan luminesensi dari pijaran (inkandesens), yang cahayanya dipancarkan oleh suatu zat sebagai akibat dari pemanasan. Secara historis, radioaktivitas dianggap sebagai bentuk radioluminesensi, meskipun sekarang ini dianggap terpisah karena melibatkan lebih dari radiasi elektromagnetik. Istilah luminesensi diperkenalkan pada tahun 1888 oleh Eilhard Wiedemann.[3] Peralatan panggilan, tangan, sisik, dan tanda-tanda penerbangan dan instrumen navigasi dan tanda-tanda lainnya sering dilapisi dengan bahan luminesensi dalam proses yang dikenal sebagai proses luminesensi.

Jenis-jenis Luminesensi

  1. Kemiluminesensi, berasal dari reaksi kimia
  2. Kristaloluminesensi, terjadi saat kristalisasi
  3. Elektroluminesensi, berasal dari arus listrik yang melewati suatu zat
  4. Mekanoluminesensi, berasal dari kegiatan mekanik pada benda padat
    • Triboluminesensi, terjadi oleh ikatan benda yang rusak ketika digores, dihancurkan, atau digosok
    • Fraktoluminesensi, terjadi oleh ikatan pada kristal tertentu yang rusak karena patah
    • Piezoluminesensi, terjadi karena tekanan pada benda padat tertentu
    • Sonoluminesensi, berasal dari meledaknya gelembung pada benda cair yang terpengaruh oleh suara
  5. Fotoluminesensi, terjadi oleh penyerapan foton (partikel pembawa radiasi elektromagnetik)
    • Fluoresensi, fotoluminesensi karena singlet --> singlet relaksasi elektronik (panjang hidup tipikal : nanodetik
    • Fosforesensi, fotoluminesensi karena triplet --> singlet relaksasi elektronik (panjang hidup tipikal : milidetik sampai jam)
  6. Radioluminesensi, terjadi oleh penembakan radiasi pengion
  7. Termoluminesensi, reemisi cahaya yang diserap ketika zat dipanaskan

Penerapan

Referensi

  1. ^ [1]Arti Luminesensi oleh HMTPblog
  2. ^ [2]Arti Luminesensi oleh Aphiin.blog
  3. ^ Buku oleh Eilhard Wiedemann "Über Fluorescenz und Phosphorescenz, I. Abhandlung" yang berjudul 'Annalen der Physik' ('Sejarah Fisika') halaman 446-463