Lompat ke isi

Awan Magellan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 8 Maret 2014 12.29 oleh Akip Tsaqif (bicara | kontrib) (Sri Ahmad Tsaqif memindahkan halaman Awan Magelan ke Awan Magellan: Lagi-lagi salah judul)
Awan Magelan Besar dan Awan Magelan Kecil
Antena ALMA bermandikan cahaya merah. Di belakangnya terdapat Galaksi Bima Sakti (kiri) dan Awan Magelan (atas).[1]

Awan Magelan (Inggris: Magellanic Cloud) (atau Nubeculae Magellani[2]) adalah Galaksi katai tak teratur yang dapat terlihat dari belahan bumi bagian selatan, yang mana galaksi ini termasuk anggota Grup Lokal dan mungkin mengorbit Galaksi Bima Sakti kita. Galaksi Awan Magelan terbagi dua, yaitu:

Sejarah

Galaksi Awan Magelan telah dikenal sejak milenium pertamadi Asia Barat. Penyebutan pertama Awan Magelan Besar dipatenkan oleh Astronom Persia, Al Sufi.[3][4] Tahun 964, Al Sufi, dalam bukunya yang berjudul Book of Fixed Stars, menyebut Awan Magelan Besar dengan sebutan al-Bakr ("Domba") "dari Jazirah Arab bagian Selatan"; ia mengatakan bahwa Awan Magelan Besar tidak dapat terlihat dari Jazirah Arab bagian Utara dan Baghdad, tetapi dapat terlihat dari Selat Mandab, yang mana merupakan wilayah paling selatan dari Jazirah Arab.[2]

Di Eropa, Awan Magelan pertama kali diobservasi oleh penjelajah Italia, Peter Martyr d'Anghiera dan Andrea Corsali di akhir abad ke 15. Namun, penamaan Awan Magelan tidak begitu meluas sampai waktu yang lama. Di tahun 1756, peta bintang kepunyaan Astronom Perancis, Lacaille, Awan Magelan ditulis le Grand Nuage dan le Petit Nuage ("Awan Magelan Besar" dan "Awan Magelan Kecil").[5]

Di Sri Lanka kuno, awan ini disebut sebagai 'Maha Mera Paruwathaya' yang berarti "Gunung Besar", karena terlihat sebagai pegunungan yang jauh.

Karakteristik

Awan Magelan Besar
Awan Magelan Kecil

Awan Magelan Besar dan Awan Magelan Kecil adalah objek mencolok di belahan bumi bagian selatan, yang terlihat seperti potongan Galaksi Bima Sakti dengan mata telanjang. Berada kira-kira 21° di langit malam, jarak mereka berdua sangat jauh, yaitu sekitar 75,000 tahun cahaya. Sebelum penemuan Galaksi Katai Elips Sagittarius pada tahun 1994, mereka adalah galaksi terdekat dengan kita. Awan Magelan Besar terletak sekitar 160,000 tahun cahaya dari Bima Sakti,[6][7][8][9] sedangkan Awan Magelan Besar terletak sejauh 200,000 tahun cahaya.[10] Awan Magelan Besar berdiameter kira-kira dua kali diameter Awan Magelan Kecil (14,000 tahun cahaya dan 7,000 tahun cahaya). Untuk perbandingan, Galaksi Bima Sakti berdiameter sekitar 100,000 tahun cahaya.

Para astronom percaya bahwa Awan Magelan mengorbit Galaksi Bima Sakti dalam jarak mereka, tetapi bukti menunjukkan bahwa sangat jarang bagi mereka untuk mendekat dengan Bima Sakti seperti sekarang ini.[11] Pengamatan dan bukti teoritis menunjukkan bahwa kedua Awan Magelan telah terdistorsi akibat interaksi pasang surut dengan Bima Sakti saat mereka melakukan perjalanan mendekati Bima Sakti. Gravitasi mereka juga telah mengganggu Bima Sakti, mendistorsi bagian terluar piringan galaksi kita.

Awan Magelan Besar adalah galaksi tuan rumah dari supernova (SN 1987A), supernova paling terang yang diketahui dalam empat abad terakhir.

Diumumkan tahun 2006, pengukuran dengan Teleskop Luar Angkasa Hubble menunjukkan kedua Awan Magelan tersebut mungkin bergerak terlalu cepat untuk menjadi tetangga jangka panjang Bima Sakti.[12]

Awan Magelan Mini

Astrofisikawan D. S. Mathewson, V. L. Ford, dan N. Visvanathan mengusulkan bahwa Awan Magelan Kecil mungkin terbagi dua, dengan bagian kecilnya berada di belakang bagian utama Awan Magelan Kecil (yang terlihat dari sudut pandang kita), dan dipisahkan sejauh 30,000 tahun cahaya. Mereka menyarankan alasan ini karena interaksi yang dahulunya membelah Awan Magelan Besar dengan Awan Magelan Kecil, dan kedua bagian tersebut masih saling memisahkan diri. Mereka menjuluki bagian yang lebih kecil ini dengan nama Awan Magelan Mini.[13][14]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Media Advisory: Virtual Press Conference to Mark ALMA Inauguration". ESO. Diakses tanggal 3 April 2013. 
  2. ^ a b Allen, R. H., (1963). Star Names: Their Lore and Meaning (edisi ke-rep.). New York, NY: Dover Publications Inc. , pp. 294-295.
  3. ^ "Observatoire de Paris (Abd-al-Rahman Al Sufi)". Diakses tanggal 22 July 2011. 
  4. ^ "Observatoire de Paris (LMC)". Diakses tanggal 22 July 2011. 
  5. ^ de Lacaille, N. L., (1756) Planisphere contenant les Constellations Celestes, Memoires Academie Royale des Sciences pour 1752. Linda Hall Library; retrieved on 2009-09-05
  6. ^ "A Cosmic Zoo in the Large Magellanic Cloud". European Southern Observatory. 1 June 2010. Diakses tanggal 29 August 2010. 
  7. ^ Macri, L. M. (2006). "A New Cepheid Distance to the Maser-Host Galaxy NGC 4258 and Its Implications for the Hubble Constant". The Astrophysical Journal. 652 (2): 1133–1149. arXiv:astro-ph/0608211alt=Dapat diakses gratis. Bibcode:2006ApJ...652.1133M. doi:10.1086/508530. 
  8. ^ Freedman, Wendy L.; Madore, Barry F. "The Hubble Constant", Annual Review of Astronomy and Astrophysics, 2010
  9. ^ Majaess, Daniel J.; Turner, David G.; Lane, David J.; Henden, Arne; Krajci, Tom "Anchoring the Universal Distance Scale via a Wesenheit Template", JAAVSO, 2010
  10. ^ "Little Galaxy Explored". Jet Propulsion Laboratory, California Institute of Technology. 01.05.10. Diakses tanggal 29 August 2010. 
  11. ^ Ferris, Timothy (2011). "Dancing in the Dark". National Geographic. 220 (6): 118. 
  12. ^ Magellanic Clouds May Be Just Passing Through, January 9, 2007
  13. ^ http://adsabs.harvard.edu/full/1986ApJ...301..664M Astrophysical Journal, Part 1, vol. 301, Feb. 15, 1986, p. 664-674.
  14. ^ http://iopscience.iop.org/1538-3881/122/1/220/200523.text.html The Astronomical Journal 122:220-231 July 2001

Sumber

  • Eric Chaisson and Steve McMillan, Astronomy Today (Englewood Cliffs: Prentice-Hall, Inc., 1993), p. 550.
  • Michael Zeilik, Conceptual Astronomy (New York: John Wiley & Sons, Inc., 1993), pp. 357–8.

Pranala luar