Lompat ke isi

Salomea dari Berg

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 9 Maret 2014 18.33 oleh Bennylin (bicara | kontrib) (menghapus Kategori:Istana Piast; menambahkan Kategori:Wangsa Piast menggunakan HotCat)
Salomea dari Berg
Permaisuri Polandia
Berkuasa1115 – 28 Oktober 1138
KeturunanRicheza
Bolesław IV yang Ikal
Mieszko III yang Tua
Henry dari Sandomierz
Dobronega
Judith
Agnes
Hanya Casimir II
WangsaPiast (lewat pernikahan)
AyahHenry, Pangeran Berg
IbuAdelaide dari Mochental

Salomea dari Berg (bahasa Jerman: Salome von Berg, bahasa Polandia: Salomea z Bergu, Salomea Bergska) (sekitar 1093/1101 – 27 Juli 1144) madalah seorang bangsawan wanita berkebangsaan Jerman dan dengan pernikahan istri Adipati Polandia.

Ia merupakan putri Swabia Pangeran Henry (sekitar 1077 - 1132) dari Kastil Berg (dekat Ehingen, bukan Rhenish Istana Berg) dengan istrinya Adelaide dari Mochental (wafat 1125/27),[1] mungkin saudari Margrave Diepold III dari Vohburg. Menurut beberapa sumber,[2] nenek paternalnya adalah Puteri Sophia, putri tunggal Raja Solomon dari Hongaria dengan istrinya Judith dari Swabia (dengan pernikahan keduanya ibu tiri dari suami Salome), namun kenyataan ini kelihatannya sekarang diabaikan oleh penulis sejarah modern.

Pernikahan saudari Salome Richeza dengan Adipati Vladislav I dari Bohemia pada tahun 1110 telah mengubah status yang relatif tidak jelas Pangeran Henry dari Berg di dalam urusan-urusan politik. Saudari lainnya, Sophia, menikahi seorang pria Moravia anggota keluarga Dinasti Přemyslid, Adipati Otto II yang Hitam dari Olomouc, pada tahun 1113.

Kehidupan

Pernikahan

Pemimpin Polandia Bolesław III yang Bermulut Masam, setelah ia mulai memperluas domeinnya di dalam wilayah Pomerelia, memutuskan untuk menormalisasi hubungannya dengan tetangganya di bagian selatan Bohemia. Hal tersebut terjadi pada tahun 1114 pada sebuah konvensi besar di perbatasan sungai Nysa Kłodzka. Pesertanya termasuk Bolesław III sendiri, serta para adipati Bohemia dan Moravia dari garis Přemyslid: Vladislav I, Otto II yang Hitam dan adik Vladislav Soběslav I. Diputuskan bahwa Adipati Polandia (yang telah menduda sejak tahun 1112) harus menikah untuk yang kedua kalinya dengan seorang bangsawan wanita Swabia Salomea, saudari istri Adipati Bohemia dan Olomouc.

Negosiasi pernikahan itu dipimpin oleh Uskup Otto dari Bamberg, berakhir dengan sukses, dan di antara bulan Maret dan Juli 1115 pernikahan Bolesław III yang Bermulut Masam dan Salomea dari Berg dilangsungkan. Di akhir tahun tersebut, istri Adipati yang baru itu melahirkan seorang putra yang bernama Leszek (wafat 1131), yang pertama dari 13 orang anak yang dilahirkannya.[3]

Salomea mulai aktif berpartisipasi di dalam politik Polandia atas nama anak-anaknya; ia khawatir bahwa menurut prinsip primogeniture anak tirinya Władysław II, putra sulung Bolesław III dari pernikahannya dengan Zbyslava dari Kiev, akan menggantikan ayahnya sebagai pemimpin tunggal dan putra-putranya akan hidup hanya dari belas kasihan saudara tiri mereka. Pada tahun 1125 Piotr Włostowic yang berkuasa dipaksa untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Voivode Polandia (Pangeran Palatium); penghasut utama keputusan ini mungkin adalah Salomea, yang menggantikannya dengan Wszebor, seseorang yang dianggap lebih mungkin untuk mendukungnya dan putra-putranya melawan Władysław.

Wasiat Bolesław III

Bolesław III wafat pada tanggal 28 Oktober 1138. Di dalam wasiatnya ia membagi negara di antara para putranya menurut prinsip senioritas agnatik, memberikan Provinsi Seniorate di Kraków kepada putra sulungnya Władysław II. Sebagai tambahan Salomea menerima kota Łęczyca, beberapa kastil dan kota di seluruh Polandia (termasuk Pajęczno, Małogoszcz, Radziejów, Kwieciszewo) sebagai Oprawa wdowianya (kedudukan janda atau wittum); ini adalah kasus pertama yang didokumentasikan dimana seorang pemimpin Polandia meninggalkan jandanya memiliki sebidang tanah sendiri. Kondisi Oprawa wdowia menyatakan bahwa penerima bisa memperoleh kedaulatan penuh atas tanah di dalam hidupnya, dan bisa hilang dalam dua kasus: jika ia menikah lagi atau menjadi seorang biarawati (pengunduran diri sendiri tidak dihitung). Anak bungsu dari pasangan tersebut, Casimir II, tidak diberikan provinsi apapun; diperkirakan ia dilahirkan setelah kematian Bolesław III.

Tahun-tahun terakhirnya

Dari domainnya di Łęczyca, janda adipati melanjutkan intriknya melawan anak tirinya Adipati Agung Władysław II. Akan tetapi, kebencian baru dimulai secara terbuka pada tahun 1141, ketika Salome tanpa pengakuan dan restu Adipati Agung mulai membagi Łęczyca di antara putra-putranya. Juga, ia mencoba untuk menyelesaikan pernikahan putri bungsunya Agnes dan kemudian mencoba untuk mencari sekutu yang pantas untuk putra-putranya. Calon yang tepat sebagai menantunya adalah Sviatoslav III, putri Pangeran Agung Vsevolod II dari Kiev. Setelah mendengar berbagai kabar mengenai kejadian-kejadian di Łęczyca, Władysław II memutuskan untuk memberikan jawaban cepat, dimana hasilnya Pangeran Agung dari Kiev bukan hanya memecahkan seluruh perjanjiannya dengan para Adipati junior, namun juga mengatur perjodohan putrinya Zvenislava kepada putra sulung Władysław Bolesław I yang Tinggi. Pernikahan tersebut diselenggarakan setahun kemudian, pada tahun 1142.

Salomea meninggal di dalam rumahnya yang besar di Łęczyca pada tanggal 27 Juli 1144. Sesuai dengan wasiat Boleslaw III, provinsinya Łęczyca dikembalikan ke Senoriate. Tanpa diduga, musuh lamanya Piotr Włostowic bersekutu dengan para putranya melawan Adipati Agung Władysław II, yang setelah menangkap dan membutakan Włostowic pada tahun 1145, dikalahkan dan digulingkan oleh saudara-saudara tirinya. Putra sulung Salomea yang masih hidup, Bolesław IV yang Ikal menjadi Adipati Agung yang baru di Polandia pada tahun 1146.

Keturunan

Referensi

Salomea dari Berg
Lahir: sekitar 1093/1101 Meninggal: 27 Juli 1144
Gelar penyandang kekuasaan
Didahului oleh:
Zbyslava dari Kiev
Permaisuri Polandia
1115–1138
Diteruskan oleh:
Agnes dari Babenberg