Lompat ke isi

Perangkat lunak bebas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Piranti lunak bebas (Inggris: free software) adalah istilah yang diciptakan oleh Richard Stallman dan Free Software Foundation [1] yang mengacu kepada piranti lunak yang bebas untuk digunakan, dipelajari dan diubah serta dapat disalin dengan atau tanpa modifikasi, atau dengan beberapa keharusan untuk memastikan bahwa kebebasan yang sama tetap dapat dinikmati oleh pengguna-pengguna berikutnya. Bebas di sini juga berarti dalam menggunakan, mempelajari, mengubah, menyalin atau menjual sebuah piranti lunak, seseorang tidak perlu meminta izin dari siapa pun.

Untuk menjadikan sebuah piranti lunak sebagai piranti lunak bebas, piranti lunak tersebut harus memiliki sebuah lisensi, atau berada dalam domain publik dan menyediakan akses ke kode sumbernya bagi setiap orang. Gerakan piranti lunak bebas (free software movement) yang merintis piranti lunak bebas berawal pada tahun 1983, bertujuan untuk memberikan kebebasan ini dapat dinikmati oleh setiap pengguna komputer.

Dengan konsep kebebasan ini, setiap orang bebas untuk menjual piranti lunak bebas, menggunakannya secara komersial dan mengambil untung dari distribusi dan modifikasi kode sumbernya. Walaupun demikian setiap orang yang memiliki salinan dari sebuah piranti lunak bebas dapat pula menyebarluaskan piranti lunak bebas tersebut secara gratis. Model bisnis dari piranti lunak bebas biasanya terletak pada nilai tambah seperti dukungan, pelatihan, kustomisasi, integrasi atau sertifikasi.

Piranti lunak bebas (free software) jangan disalahartikan dengan piranti lunak gratis (freeware) yaitu piranti lunak yang digunakan secara gratis. Piranti lunak gratis dapat berupa piranti lunak bebas atau piranti lunak tak bebas. Sejak akhir tahun 1990-an, beberapa alternatif istilah untuk piranti lunak bebas digulirkan seperti "piranti lunak sumber terbuka" (open-source software), "software libre", "FLOSS", dan "FOSS".

Saat ini, umumnya piranti lunak bebas tersedia secara gratis dan dibangun/dikembangkan oleh suatu paguyuban terbuka. Anggota-anggota paguyuban tersebut umumnya bersifat sukarela tetapi dapat juga merupakan karyawan suatu perusahaan yang memang dibayar untuk membantu pengembangan piranti lunak tersebut.

Sejarah

Pada 1950-an, 1960-an dan 1970-an, suatu piranti lunak dapat dibagi penggunaannya secara bebas oleh pengguna-pengguna komputer. Industri piranti keras sangat diuntungkan karena dengan dibuatnya suatu piranti lunak yang berjalan di atas piranti keras yang mereka buat, menjadikan piranti keras mereka berguna. Pada 1970-an dan akhir 1980-an, perusahaan-perusahaan pembuat piranti lunak mulai menggunakan hak cipta untuk melarang penggunaan piranti lunak berbagi, dan mulai menyebarkan piranti lunak dalam format biner (format terkompilasi) dan bukannya dalam kode sumber untuk mencegah piranti lunak untuk dapat dipelajari atau dimodifikasi.

Pada 1983, Richard Stallman meluncurkan proyek GNU setelah merasa frustasi dengan efek yang ditimbulkan dari perubahan budaya industri komputer dan pengguna-penggunanya. Pengembangan piranti lunak sistem operasi GNU dimulai pada Januari 1984, dan Yayasan Piranti Lunak Bebas (FSF) didirikan pada Oktober 1985. Ia memperkenalkan definisi piranti lunak bebas dan "copyleft", yaitu sebuah model lisensi yang memastikan kebebasan dalam hal penggunaan piranti lunak bebas bagi semua orang.[2]

Piranti lunak bebas merupakan upaya besar dari dunia internasional untuk menghasilkan piranti lunak yang digunakan oleh individu, perusahaan besar dan lembaga pemerintah. Piranti lunak bebas memiliki penetrasi pasar yang tinggi dalam aplikasi server Internet seperti Apache HTTP Server, sistem basisdata MySQL, dan bahasa skrip PHP. Paket besar piranti lunak bebas juga tersedia seperti GNU/Linux dan FreeBSD. Pengembang-pengembang piranti lunak bebas juga telah membuat versi bebas dari aplikasi-aplikasi dekstop yang umum digunakan seperti penjelajah web, paket perkantoran dan pemutar multimedia. Tetapi perlu dicatat bahwa dalam banyak kategori, piranti lunak bebas yang digunakan untuk pengguna-pengguna individu atau pengguna rumahan hanya memiliki porsi kecil dari pasar yang lebih banyak dikuasai oleh piranti lunak berbayar. Kebanyakan piranti lunak bebas didistribusikan secara online dan gratis, atau secara off-line dengan dikenai sejumlah biaya untuk distribusi.

Keuntungan ekonomis dari model piranti lunak bebas telah diakui oleh beberapa perusahaan besar seperti IBM, Red Hat, dan Sun Microsystems. Banyak perusahaan yang bisnis intinya tidak berada dalam sektor teknologi informasi memilih piranti lunak bebas sebagai solusi Internet mereka karena investasi yang rendah dan kebebasan untuk kustomisasi.

Contoh piranti lunak bebas

Beberapa piranti lunak bebas yang dikenal secara internasional:

Direktori Piranti Lunak Bebas (Free Software Directory) adalah proyek dari Yayasan Piranti Lunak Bebas dan UNESCO yang memantau basisdata yang besar dari piranti lunak bebas.

Definisi

Untuk membantu membedakan antara piranti lunak bebas dan piranti lunak gratis, Richard Stallman, pendiri gerakan piranti lunak bebas, menjelaskan: "Piranti lunak bebas adalah perihal kebebasan, bukan harga. Untuk mengerti konsepnya, Anda harus memikirkan 'bebas' seperti dalam "kebebasan berpendapat", bukan 'bebas' dalam "bir gratis"..[3]

Menurut Richard Stallman dan Yayasan Piranti Lunak Bebas, suatu piranti lunak dikatakan piranti lunak bebas jika pengguna yang menerima salinan piranti lunak tersebut memiliki empat kebebasan yaitu:

  • Kebebasan 0: Bebas untuk menjalankan piranti lunak untuk tujuan apapun.
  • Kebebasan 1: Bebas untuk mempelajari dan mengubah piranti lunak.
  • Kebebasan 2: Bebas untuk menyalin piranti lunak, sehingga Anda dapat membantu tetangga Anda.
  • Kebebasan 3: Bebas untuk memajukan piranti lunak, dan merilisnya ke publik, sehingga komunitas dapat menikmati keuntungan tersebut.

Kebebasan 1 dan 3 membutuhkan akses atas kode sumber, karena tidak mungkin untuk mempelajari dan mengubah piranti lunak tanpa kode sumbernya.

Kelompok lainnya telah mempublikasikan definisi lain yang menggambarkan hal yang hampir sama tentang piranti lunak bebas. Panduan Piranti Lunak Bebas Debian (Debian Free Software Guidelines) dan Definisi Sumber Terbuka (Open Source Definition) adalah contohnya.

Penamaan

Beberapa pengguna menggunakan istilah "libre" untuk menghindari disambiguasi dari kata free. Istilah tersebut kebanyakan ditemui di gerakan piranti lunak bebas.

Istilah lainnya yang digunakan adalah "piranti lunak sumber terbuka" ("open source software") yang tercantum dalam Panduan Piranti Lunak Bebas Debian yang dibuat pada tahun 1998.

Lisensi

Baik Yayasan Piranti Lunak Bebas (Free Software Foundation) maupun Inisiatif Sumber Terbuka (Open Source Initiative) mempublikasikan daftar lisensi yang cocok dengan definisi piranti lunak bebas dan piranti lunak sumber terbuka. (Lihat: Daftar lisensi piranti lunak yang disetujui FSF dan Daftar lisensi piranti lunak yang disetujui OSI).

Beberapa lisensi piranti lunak bebas yang umumnya dipakai adalah:

Lisensi permisif dan copyleft

FSF mengelompokkan lisensi-lisensi piranti lunak bebas ke dalam:

  • Lisensi-lisensi copyleft, adalah GNU General Public License yang paling menonjol. Lisensi-lisensi ini mengakui hak cipta oleh penciptanya dan mengizinkan pendistribusian dan modifikasi dengan beberapa syarat yang memastikan bahwa semua versi yang telah dimodifikasi tetap bebas selama waktu yang diinginkan penciptanya.
  • Lisensi-lisensi BSD, dimana umumnya piranti lunak yang berlisensi ini didistribusikan dengan sistem operasi BSD. Penciptanya memegang hak cipta dan mengharuskan atribusi pada versi-versi yang dimodifikasi, tetapi tetap mengizinkan pendistribusian dan modifikasi selama waktu yang diinginkan penciptanya.
  • Pirantilunak domain publik - Pencipta meninggalkan hak ciptanya. Karena piranti lunak domain publik tidak memiliki perlindungan hak cipta, piranti lunak lisensi ini dapat secara bebas digunakan dalam bentuk apapun termasuk ke dalam bentuk berbayar. Penciptanya dalam kondisi apapun tidak bisa lagi menetapkan pembatasan-pembatasan apapun setelah dirilis dan diedarkan.

Dampak

Pirantilunak bebas memainkan sejumlah peranan dalam pengembangan Internet, World Wide Web dan infrastruktur dari perusahaan-perusahaan dot-com. Pirantilunak bebas menyebabkan pengguna-pengguna dapat bekerja sama dalam memperbaiki dan memajukan program yang mereka gunakan sehingga menjadikan piranti lunak bebas sebagai barang publik dan bukannya barang pribadi.

Dalam model bisnis piranti lunak bebas, pembuat dapat mengenakan biaya untuk distribusi dan menawarkan dukungan berbayar serta kustomisasi piranti lunak. Pirantilunak tak bebas (proprietary software) menggunakan model bisnis yang berbeda, di mana pengguna harus membayar lisensi sebelum dapat menggunakan piranti lunak. Terkadang beberapa jenis dukungan purna jual termasuk dalam lisensi piranti lunak tak bebas tersebut, tetapi tidak banyak piranti lunak berbayar mengenakan biaya tambahan untuk dukungan.

Pirantilunak bebas pada umumnya tersedia secara gratis atau dengan harga yang relatif murah dibandingkan dengan harga piranti lunak tak bebas. Dengan piranti lunak bebas, pebisnis dapat menyesuaikan piranti lunak sesuai dengan kebutuhan dengan mengubah piranti lunak. Pirantilunak bebas pada umumnya tidak memiliki garansi dan tidak mengenakan kewajiban legal kepada siapa pun. Walaupun demikian, garansi kadang-kadang dibuat antara dua belah pihak tergantung piranti lunak dan penggunaannya berdasarkan persetujuan terpisah dari lisensi piranti lunak bebas yang bersangkutan.

Banyak pihak memperdebatkan segi keamanan dari piranti lunak bebas yang dianggap lebih rentan dari piranti lunak berbayar. Pihak pengguna piranti lunak bebas mengklaim angka celah keamanan piranti lunak bebas yang lebih banyak dibandingkan celah keamanan yang ditemukan pada piranti lunak berbayar disebabkan karena kode sumber piranti lunak bebas dapat diakses siapa pun termasuk pihak-pihak yang menggunakannya secara ilegal. Mereka juga mengklaim walaupun piranti lunak berbayar tidak mempublikasikan celah keamanan, tetapi celah tersebut ada dan kemungkinan diketahui oleh para peretas. Di segi lain, ketersediaan kode sumber dari piranti lunak bebas menyebabkan banyak pengguna dapat menganalisa kode sumber tersebut dan menjadikan tingkat kemungkinan tinggi bagi seseorang untuk menemukan suatu celah dan membuat perbaikannya.

Kontroversi

Kode sumber terbuka merupakan keharusan dalam piranti lunak bebas. Ada beberapa kontroversi yang disebabkan oleh beberapa bagian dari piranti lunak bebas yang bertentangan dengan semangat kode sumber terbuka:

Binary blobs

Pada tahun 2006, OpenBSD memulai kampanye pertama menentang penggunaan binary blobs, binary large objects, dalam kernel. Blobs merupakan device driver yang secara didistribusikan secara bebas untuk pirantikeras dimana kode sumbernya tidak dirilis oleh pembuatnya. Hal ini membatasi kebebasan pengguna untuk mengubah piranti lunak tersebut. Blobs juga tidak didokumentasikan dan dapat memiliki bug, sehingga memiliki risiko keamanan terhadap kernel yang menggunakannya. Sasaran dari kampanye menentang blobs adalah untuk mengumpulkan dokumentasi pirantikeras yang dapat mendukung pengembang untuk menulis driver yang bebas.

Isu blobs dalam kernel Linux dan device driver lainnya memotivasi beberapa pengembang di Irlandia untuk meluncurkan gNewSense, sebuah distro Linux yang tidak memiliki binary blobs. Proyek ini menerima dukungan dari FSF.

BitKeeper

BitKeepeer adalah sebuah piranti lunak pengontrol versi buatan Larry McVoy. Ia kemudian membuat proyek-proyek piranti lunak bebas yang menggunakan BitKeeper, dengan maksud untuk menarik para pengguna. Pada tahun 2002 sebuah keputusan kontroversial dibuat untuk menggunakan BitKeeper dalam pengembangan kernel Linux yang notabene merupakan proyek piranti lunak bebas. Berikut kutipan dari sebuah tulisan di Newsforge oleh Richard Stallman yang menggambarkan kenapa ini menjadi sumber utama kontroversi.

Gerakan piranti lunak bebas telah mengatakan "Pikirkan kebebasan berpendapat, dan bukannya bir gratis" selama 15 tahun. McVoy mengatakan hal yang sebaliknya; ia mengundang para pengembang untuk memfokuskan pada kurangnya harga dan bukannya kebebasan. Aktivis piranti lunak bebas seharusnya meninggalkan ide ini, tetapi beberapa orang dalam komunitas kita yang menilai keuntungan teknis di atas kebebasan dan komunitas terpengaruh olehnya....
Sebuah kernel bebas, bahkan sebuah sistem operasi secara keseluruhan, tidaklah cukup untuk menggunakan komputer Anda secara bebas; kita membutuhkan piranti lunak bebas untuk hal-hal lainnya. Aplikasi bebas, driver bebas, BIOS bebas: beberapa proyek tersebut menghadapi kendala besar -- yaitu kebutuhan untuk melakukan rekayasa terbalik atau menekan perusahaan agar membuat dokumentasi yang diperlukan, atau untuk bekerja dalam ancaman paten. Kesuksesan membutuhkan kekuatan dan determinasi. Kernel yang lebih baik tentu saja dibutuhkan, tetapi tidak atas suatu harga yang akan melemahkan kekuatan untuk membebaskan dunia piranti lunak yang tersisa." [4]

Sehubungan dengan rekayasa terbalik atas protokol-protokol BitKeeper yang dilakukan kemudian, McVoy akhirnya menarik penggunaan gratis untuk proyek-proyek piranti lunak bebas.

Kesepakatan paten

Pada November 2006, Microsoft dan Novell mengumumkan sebuah kerjasama kontroversial yang antara lain berisi tentang proteksi paten untuk beberapa pelanggan Novell dalam beberapa kondisi tertentu. [5]

Lihat pula

Pranala luar

Referensi

  1. ^ Comar, C.; Gasperoni, F.; Dewar, R. "Benefits and Misunderstandings of Free Software in the European Space Industry". Diakses tanggal 22 April. 
  2. ^ "Explanation of copyleft by Stallman". 
  3. ^ Yayasan Piranti Lunak Bebas. "Definisi piranti lunak bebas". Diakses tanggal 22 April. 
  4. ^ "Richard Stallman thanking Larry McVoy for ending the gratis licences for BitKeeper". 
  5. ^ "Ars Technica article on the Microsoft-Novell patent deal". 

Templat:Link GA