Lompat ke isi

Selulosa bakteri

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Selulosa bakteri merupakan selulosa yang dihasilkan oleh beberapa jenis bakteri, seperti galur Acetobacter yang banyak digunakan di dalam industri makanan (nata de coco) [1][2]. Selulosa yang dihasilkan oleh bakteri ini dapat digunakan selayaknya seperti selulosa yang di hasilkan dari tanaman, namun memiliki karakteristik yang berbeda karena polimer yang dihasilkan[1]. Selulosa bakteri ini merupakan homopolimer dari molekul beta-D-1,4 Glukosa dengan ikatan beta-glikosidik[2]


KARAKTERISTIK

FUNGSI SELULOSA BAKTERI

  1. Sebagai penghubung untuk melakukan adhesi ke inang, seperti Rhizobium & Agrobacterium[2]
  2. Proteksi terhadap gangguan kimia dan fisik, seperti sinar UV. Contohnya pada Acetobacter Xylinum[2]

APLIKASI

  1. Sebagai kulit buatan untuk luka bakar [2]
  2. emulsifier untuk produk kosmetik[2]
  3. Tekstil Buatan [2]
  4. Pakaian olahraga [2]
  5. Tenda berkemah [2]
  6. Untuk pengendalian pencemaran lingkungan [2]
  7. Untuk membuat diafragma dari microfon lebih sensitif [2]
  8. Bahan dasar untuk kulit buatan [2]
  9. Bahan dasar untuk pembuatan kertas [2]
  10. Bahan dasar untuk pembuatan nata de coco [2]
  11. Implan gigi[2]

REFERENSI

  1. ^ a b (Inggris) Lee R. Lynd, Paul J. Weimer, Willem H. van Zyl dan Isak S. Pretorius. 2002. "Microbial Cellulose Utilization:Fundamentals and Biotechnology" in "Microbiol. Mol. Biol. Rev. 66(3):506-508"
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n o (Inggris) Mohamed Naceur Belgacem dan Alessandro Gandini. 2008. "Monomers, Polymers and Composites from Renewable Resources. 371. Oxford (UK):Elsevier"