Lompat ke isi

Metode diskusi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 4 April 2014 14.28 oleh BP84Timotius (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '==Mengenal Diskusi== Keterampilan berbicara dalam ragam budaya masyarakat Indonesia kini bisa terwujud dalam berbagai bentuk, di antara rutinitas kegiatan berbicara d...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Mengenal Diskusi

Keterampilan berbicara dalam ragam budaya masyarakat Indonesia kini bisa terwujud dalam berbagai bentuk, di antara rutinitas kegiatan berbicara dalam kehidupan manusia sehari-hari..Kegiatan obrolan bercirikan antara lain: 1) dilakukan tanpa tujuan yang pasti, sebab pada umumnya dilakukan untuk menambah keakraban, memperluas pergaulan, atau bahkan hanya untuk mengisi waktu luang; 2) dapat dilakukan di mana pun, dalam situasi bagaimanapun; 3) bisa dilaksanakan kapan pun, dalam batas waktu tak tertentu; 4) dapat dilakukan oleh siapa pun dengan siapa saja, tanpa klasifikasi dan kesamaan arah; dan 5) tidak memerlukan sarana dan fasilitas. Salah satu jenis dari keterampilan berbicara adalah diskusi.Diskusi merupakan kegiatan berbicara bersama yang dilakukan dengan 1) tujuan untuk mencari kebenaran (ilmiah); 2) dilakukan dalam situasi resmi di tempat yang formal, meski kadang diskusi nonformal bisa dilakukan di tempat tak formal; 3) dilakukan oleh kalangan yang mencari kebenaran atau meningkatkan kualitas kebenaran; 4) dilaksanakan dalam kelola waktu yang terprogram secara proporsional; 5) diperlukan sarana dan peralatan sesuai dengan tingkat dan kualitas diskusi.Oleh sebab itu dalam pembahasan ini penulis akan membahas tentang metode dan tata cara diskusi yang baik dan benar.

Pengertian Diskusi

Secara etimologis kata diskusi berasal dari bahasa Latin discussio, discussi, atau discussum yang berarti memeriksa, memperbincangkan, dan membahas. Dalam bahasa Inggris, discussion berarti perundingan atau pembicaraan, sedangkan dalam bahasa Indonesia, sebagai istilah, diskusi berarti proses bertukar pikiran antara dua orang atau lebih tentang suatu masalah untuk mencapai tujuan tertentu. Kegiatan diskusi dapat dilakukan oleh dua orang ataupun lebih, puluhan, bahkan ratusan atau ribuan, dalam situasi resmi ataupun tak resmi; dengan persiapan yang matang dan terencana disertai dengan aturan yang jelas, atau kegiatan berbicara di tempat tak resmi dengan tujuan tertentu; berbicara boleh berbeda; tetapi tetap merupakan satu kesatuan,; menghasilkan ide-ide meskipun berbeda, tetapi tetap satu tujuan, bukan kehendak pribadi, melainkan tujuan kelompok, diwarnai dialog, tanya jawab, atau saling tukar pendapat, beradu argumentasi dengan bukti dan alasan, boleh ada penolakan pendapat atau gagasan, memberi tanggapan, saran, kritik, dan usul, di sisi lain dapat dikemukakan informasi lengkap dan terperinci membawa hasil baik berupa kesimpulan, kesepakatan, pemikiran alternatif, dan lain-lain sebagai hasil pemikiran bersama. Jadi pada umumnya diskusi adalah suatu proses penglibatan dua atau lebih individu yang berinter aksi secara verbal dan saling berhadapan muka mengenai tujuan atau sasaran yang sudah tertentu melauli cara tukar menukar informasi (information sharing), mempertahankan [endapan (self-maintenance) atau pemecahan masalah (problem-solving).

Prinsip Dasar Diskusi

Dalam melaksanakan diskusi tentu terdapat aturan atau prinsip-prinsip dasar di dalamnya,prinsip-prinsip tersebut antara lain : • Menghindari terjadinya debat kusir. Debat kusir adalah perselisihan pendapat yang terjadi, tetapi tanpa dilandasi alasan yang jelas. • Menyanggah atau menolak pendapat orang lain harus didasari oleh argumentasi-argumentasi yang kuat dan meyakinkan. • Dalam diskusi setiap peserta dituntut untuk aktif menyampaikan pendapat-pendapatnya. Bahkan, seringkali terjadi saat seseorang menyampaikan pendapatnya, teman yang lain menyelanya. • Tidak ada pemenang dalam diskusi, yang dicari atau didapat dari diskusi adalah mufakat atau kesepakatan bersama yang didapat dari berbagai pendapat yang ada.