Selulosa bakteri
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP60Fita (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 26 April 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 31 Maret 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP60Fita (Kontrib • Log) 3871 hari 838 menit lalu. |
Selulosa bakteri merupakan selulosa yang dihasilkan oleh beberapa jenis bakteri, seperti galur Acetobacter yang banyak digunakan dalam industri makanan, seperti nata de coco.[1][2] Selulosa yang dihasilkan oleh bakteri penghasil selulosa ini dapat digunakan selayaknya seperti selulosa yang dihasilkan dari tanaman, namun memiliki karakteristik yang berbeda karena polimer yang dihasilkan.[1] Selulosa bakteri ini merupakan homopolimer dari molekul beta-D-1,4 Glukosa dengan ikatan beta-glikosidik[2].
Karakteristik
Selulosa bakteri ini memiliki beberapa ciri utama, yaitu berdiameter kecil, sekitar 0.01-0.1 mikrometer.
Fungsi
Selulosa bakteri dapat berfungsi sebagai penghubung untuk melakukan adhesi ke inang, seperti Rhizobium dan Agrobacterium[2]. Selain itu, selulosa juga berfungsi dalam proteksi terhadap gangguan kimia dan fisik, seperti sinar UV, seperti pada Acetobacter xylinum.[2]
Mekanisme
Berikut ini merupakan mekanisme sederhana dari pembentukan selulosa bakteri, pertama glukosa di ubah menjadi glukosa-6-fosfat (G6P) dengan bantuan enzim glukokinase, kemudian G6P diubah menjadi glukosa-1-fosfat (G1P) dengan bantuan enzim phospoglucomutase dan di ubah kembali menjadi UDP dengan enzim UDP Glucose phospolyrase dan terakhir diubah menjadi selulosa dengan bantuan enzim selulosa sintase
Aplikasi
Sejumlah aplikasi selulosa bakteri pada kehidupan sehari-hari, antara lain:
- Kulit buatan untuk luka bakar[2]
- Emulsifier untuk produk kosmetik[2]
- Tekstil buatan[2]
- Pakaian olahraga[2]
- Tenda berkemah[2]
- Untuk pengendalian pencemaran lingkungan[2]
- Untuk membuat diafragma dari microfon lebih sensitif[2]
- Bahan dasar untuk kulit buatan[2]
- Bahan dasar untuk pembuatan kertas[2]
- Bahan dasar untuk pembuatan nata de coco[2]
- Implan gigi[2]
Referensi
- ^ a b (Inggris) Lee R. Lynd, Paul J. Weimer, Willem H. van Zyl dan Isak S. Pretorius. 2002. "Microbial Cellulose Utilization:Fundamentals and Biotechnology" in "Microbiol. Mol. Biol. Rev. 66(3):506-508"
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o (Inggris) Edison Pecoraro, Danilo Manzani, Younes Messaddeq, Sidney J.L. Ribeiro. 2008. "Bacterial Cellulose from Glucanacetobacter xylinus: Preparation, Proberties and Application"in "Monomers, Polymers and Composites from Renewable Resources" ed. Mohamed Naceur Belgacem dan Alessandro Gandini. 369-381. Oxford (UK):Elsevier"