Bunga pukul empat
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP47Dhorifah (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 25 April 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 1 April 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP47Dhorifah (Kontrib • Log) 3854 hari 639 menit lalu. |
Bunga pukul empat | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
(tanpa takson): | |
(tanpa takson): | |
(tanpa takson): | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | M. jalapa
|
Nama binomial | |
Mirabilis jalapa |
Bunga asal Amerika Selatan ini mempunyai banyak warna, di antaranya merah, kuning, dan juga putih.[1] [2]Perbedaan warna antara satu dengan yang lain dilatar belakangi oleh gen, misalnya R= gen untuk bunga warna merah dan r= gen untuk bunga warna putih, jika keduanya disilangkana makan akan menghasilkan bunga warna merah muda.[3] Bunga ini mekar pukul empat karena adanya rangsangan cahaya, gerakan ini dinamakan dengan fotonasti.[4] Tanaman ini termasuk dalam kelas Dicotyledones karena bijinya berkeping dua mempunyai kelopat dengan kelipatan 4 sampai 5 serta urat daunnya menjari.[5] Selain sebagai tanaman hias, bunga ini berfungsi juga sebagai pembatas pagar.[2] Kita bisa menjumpai bunga pukul empat di dataran rendah maupun perbukitan yang banyak mendapat sinar matahari.[2]
Bunga pukul empat selain indah, dia juga mempunyai banyak khasiat bagi manusia.[2] Kandungannya yang berupa betaxanthis, zat asam lemak serta zat asam minyak dapat digunakan sebagai obat pelancar sirkulasi darah, peluruh air seni (diuretik).[2] Selain itu, bunga yang mempunyai nama binomial ''mirabilis jalapa'' ini bisa meredakan radang amandel, radang tenggorokan, batuk berdarah, kanker, batu ginjal, batu empedu, dan kencing manis.[2] Salah satu di antara manfaatnya yang sangat penting bagi wanita adalah dapat mengatasi keputihan, cukup rebus bunga pukul empat dengan kulit delima kering atau lidah buaya kemudian minum.[2] Meskipun banyak manfaatnya, namun wanita hamil tidak dianjurkan untuk mengkonsumsinya dan untuk perebusannya dilarang menggunakan alat-alat yang terbuat dari besi.[2]
Bentuk Tanaman
Batang yang dimiliki batang basah yang tingginya mencapai 20-80 cm.[2] Kemudian daunnya berbentuk jantung yang berwarna hijau dan panjangnya mencapai 2-11 cm dengan lebar 8 mm-7 cm.[2] Pangkal daun membulat, ujung meruncing dan tepinya rata.[2] Adapun tangkai daunnnya mempunyai 6mm-6 cm.[2] Bunganya seperti terompet dan mempunyai banyak warna seperti meraah, putih dan lain-lain.[2] Buahnya yang keras berwarna hitam dan berbentuk bulat yang bisa dibuat sebagai bedak.[2] Selain itu, tanaman ini juga mempunyai umbi berwarna coklat kehitaman dengan isi warna putih yang berbentuk bulat memanjang dengan ukuran 7-9 cm dengan diameter 2-5 cm.[2]
Galeri
Buah bunga pukul empat yang digunakan sebagai biji]]
Referensi
- ^ Utami, Nunik (2006).Keajaiban Bunga.Bandung:Penerbit Cinta. Hal 75 Cet 1
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o Wijayakusuma, Hembing (2000).Ensiklopedia Millenium: Tumbuhan Berkhasiat Obat Indonesia.Jakarta:Prestasi Insan Indonesia. Hal 91-93
- ^ Susilowarno, Gunawan (2007).Biologi SMA Kelas XII .Jakarta:PT Grasindo. Hal 116
- ^ Abdullah, Mikrajuddin (2006).IPA Terpadu SMP dan MTS.Jakarta:Penerbit Erlangga. Hal 202 Jilid 2A
- ^ Abdurahman, Deden (2008).Biologi Kelompok Pertanian dan Kesehatan untuk Menengah Kejuruan Kelas X .Bandung:PT Grafindo Media Pratama. Hal 106