Ampupu
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni 14Sani (bicara). Untuk sementara waktu (hingga may 1 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada april 28 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP14Sani (Kontrib • Log) 3850 hari 15 menit lalu. |
Ampupu atau Eucalyptus urophylla secara alami hidup pada tanah vulkanik, berada pada tujuh pulau di kawasan timur Indonesia (Timor, Flores, Wetar, Lembata (Lomblem), Alor, Adonara dan Pantar) pada ketinggian berkisar dari 180 m hingga 3000 m.[1] Tumbuh baik pada tanah berdrainase baik dan bersifat toleran terhadap tanah padat dan asam.[2] Nama lainnya adalah Eucalyptus decaisneana yang merupakan famili Myrtaceae.[2] Musim bunga berlangsung antara bulan Januari hingga Maret, sedangkan buah masak dan siap dipanen pada bulan Juni hingga September.[2] Pembuahan terjadi secara periodik.[2] Buah berbentuk kapsul, jika sudah masak kapsul akan merekah.[2]
Rujukan
- ^ (Inggris) B. Pepe, K. Surata, F. Suhartono, M. Sipayung, A. Purwanto & W. Dvorak. "CONSERVATION STATUS OF NATURAL POPULATIONS OF EUCALYPTUS UROPHYLLA IN INDONESIA & INTERNATIONAL EFFORTS TO PROTECT DWINDLING GENE POOLS". Diakses tanggal april 28 2014.
- ^ a b c d e Nurhasybi, Hero Dien Pancang Kartiko, M. Zanzibar, Dede Jajat Sudrajat, Agus Astho Pramono, Buharman, Sudrajat, Suhariyanto (2010). ATLAS BENIH TANAMAN HUTAN INDONESIA. Bogor: Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Bogor. ISBN 979-96134-1-8.