KRD Tanahabang-Nambo
KRD Tanahabang-Nambo | |
---|---|
Ikhtisar | |
Jenis | Ekonomi |
Sistem | Kereta Api Komuter |
Status | Tidak beroperasi |
Lokasi | Daerah Operasi I Jakarta |
Terminus | Tanahabang Nambo |
Stasiun | 7 |
Operasi | |
Dibuka | 2002 |
Ditutup | 2008 |
Operator | PT Kereta Api Indonesia |
Depo | Tanahabang dan Bukit Duri |
Rangkaian | Kereta Rel Diesel Hidrolik |
Data teknis | |
Lebar sepur | 1067 mm |
Kecepatan operasi | sekitar 50km/h |
KRD Tanahabang-Nambo adalah sebuah kereta api komuter yang pernah beroperasi dengan trayek Tanahabang-Nambo pp. Kereta api ini dahulu beroperasi pada tahun 2002 untuk mengisi Jalur kereta api Citayam-Nambo yang sedang nganggur. Kereta api ini menggunakan Kereta Rel Diesel Hidrolik (KRD-H) buatan pabrik kereta api Jepang Nippon Sharyo pada tahun 1980. Kereta api ini berhenti beroperasi pada tahun 2008 karena faktor usia kereta api dan susahnya cari suku cadang. Setelah dinon-aktifkan, rangkaian kereta api ini disimpan di Balai Yasa Manggarai. Pada tahun 2013, sisa-sisa rangkain kereta api ini dibawa ke Stasiun Purwakarta untuk di besituakan. Saat beroperasi, kereta api ini berhenti di Stasiun Tanahabang, Stasiun Manggarai, Stasiun Citayam, Stasiun Pondok Rajeg, Stasiun Cibinong, Stasiun Gunung Putri dan berakhir di Stasiun Nambo. Kereta api ini akan digantikan oleh KRL Commuter Jabodetabek karena sekarang Jalur kereta api Citayam-Nambo telah dielektrifikasi, sehingga KRL dapat melewati. Harga kereta api ini saat itu hanya Rp 1000.
Pranara Luar