Batik Parang
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP80Regenovia (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 20 April 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 29 Mei 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP80Regenovia (Kontrib • Log) 3808 hari 245 menit lalu. |
Batik Parang merupakan salah satu motif batik yang paling tua di Indonesia.[1] Parang berasal dari kata Pereng yang berarti lereng.[1] Perengan menggambarkan sebuah garis menurun dari tinggi ke rendah secara diagonal.[1] Susunan motif S jalin-menjalin tidak terputus melambangkan kesinambungan.[1] Bentuk dasar leter S diambil dari ombak samudra yang menggambarkan semangat yang tidak pernah padam.[1] Batik ini merupakan batik asli Indonesia yang sudah ada sejak zaman keraton Mataram Kartasura (solo).[1]
Makna Batik Parang
Batik Parang memiliki makna yang tinggi dan mempunyai nilai yang besar dalam filosofinya.[2] Batik motif dari Jawa ini adalah batik motif dasar yang paling tua.[1] Batik parang ini memiliki makna petuah untuk tidak pernah menyerah, ibarat ombak laut yang tak pernah berhenti bergerak.[1] Batik Parangpun menggambarkan jalinan yang tidak pernah putus, baik dalam arti upaya untuk memperbaiki diri, upaya memperjuangkan kesejahteraan, maupun bentuk pertalian keluarga .[1]
Jenis-jenis Batik Parang
- Parang Rusak
- Parang Barong
- Parang Klitik
- Parang Slobog