Lompat ke isi

Mi letheg

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Mi letheg atau Mi Lethek, adalah mi yang berasal dari Bantul berbahan dasar singkong dan diproduksi dengan cara tradisional.[1] Sebutan letheg muncul karena mi ini berwarna keruh kecoklatan dan kurang menarik, tidak seperti mi pada umumnya.[2][3] Mi letheg tidak menggunakan pewarna kimi serta zat pengawet.[3] Meski tanpa pengawet, mi lethek kering bisa awet disimpan hingga lebih tiga bulan.[4]

Pembuatan Mie Letheg

Mi yang berasal dari bahan baku singkong ini diproduksi dengan bantuan sapi.[4] Tenaga seekor sapi dimanfaatkan untuk menggerakkan silinder seberat 1 ton sebagai alat pengaduk bahan baku mi.[4][5] Bahan baku utama mi letheg yang diaduk-aduk terdiri dari tepung singkong serta gaplek atau singkong kering.[4] Adonan selanjutnya dikukus di atas tungku.[4] Setelah kadar airnya diatur, adonan dikukus lagi, dipotong, dicetak menjadi mi.[4] Untuk mencetak, dibutuhkan sebuat alat pencetak mi yang biasa disebut dengan tarikan.[5] Tarikan ini terbuat dari kayu tepeng dan membutuhkan sedikitnya 8 tenaga manusia untuk menggerakannya.[5] Masing-masing mendapatkan pembagian tugas yang jelas.[5] Ada yang bertugas sebagai penginjak balok kayu berdiameter 40 cm dan ada yang bertugas secara serempak untuk menarik kayu.[5] Setelah dicetak, mi lalu dijemur pada panas matahari.[5]

Referensi

  1. ^ "Mie Lethek Cap Busur Panah Dari Margomulyo Bantul Kini Hadir Di Mirota Kampus". www.mirotakampus.com. Diakses tanggal 12 Mei 2014. 
  2. ^ "Mie Lethek, Kegemaran Kawula Mataram". www.travel.kompas.com. Diakses tanggal 12 Mei 2014. 
  3. ^ a b "Mie Lethek Khas Bantul, Seni Kuliner Yang Nyaris Punah". www.republika.co.id. Diakses tanggal 12 Mei 2014. 
  4. ^ a b c d e f "Mie Lethek Tak Selethek Rasanya". www.jogjatrip.com. Diakses tanggal 12 Mei 2014. 
  5. ^ a b c d e f "Mie Lethek Yang Melegenda". www.indosiar.com. Diakses tanggal 12 Mei 2014.