Lompat ke isi

Papeda

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Papeda disajikan dengan kuah kuning dan ikan tude bakar.
Papeda

Papeda adalah makanan berupa bubur sagu khas Maluku dan Papua yang biasanya disajikan dengan ikan tongkol atau mubara yang dibumbui dengan kunyit.[1] Papeda berwarna putih dan bertekstur lengket menyerupai lem dengan rasa yang tawar.[1] Papeda merupakan makanan yang kaya serat, rendah kolesterol dan cukup bernutrisi.[2]

Sejarah

Di berbagai wilayah pesisir dan dataran rendah di Papua, sagu merupakan bahan dasar dalam berbagai makanan.[3] Sagu bakar, sagu lempeng, dan sagu bola, menjadi sajian yang paling banyak dikenal di berbagai pelosok Papua, khususnya dalam tradisi kuliner masyarakat adat di Kabupaten Mappi, Asmat, hingga Mimika.[3] Papeda merupakan salah satu sajian khas sagu yang jarang ditemukan.[3] Antropolog sekaligus Ketua Lembaga Riset Papua, Johszua Robert Mansoben, menyatakan bahwa papeda dikenal lebih luas dalam tradisi masyarakat adat Sentani dan Abrab di Danau Sentani dan Arso, serta Manokwari.[3]

Variasi Menu

Pada umumnya, papeda dikonsumsi bersama dengan ikan tongkol.[4] Namun demikian, papeda dapat juga dikombinasikan dengan ikan gabus, kakap merah, bubara, hingga ikan kue.[4] Selain kuah kuning dan ikan, bubur papeda juga dapat dinikmati dengan sayur ganemo yang diolah dari daun melinjo muda yang ditumis dengan bunga pepaya muda dan cabai merah.[4]

Manfaat Kesehatan

Dalam 100 gram sagu, terkandung energi sebesar 209 kkal, protein 0,3 gram, karbohidrat 51,6 gram, lemak 0,2 gram, kalsium 27 miligram, fosfor 13 miligram, dan zat besi 0,6 miligram.[5] Selain itu di dalam Tepung Sagu juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,01 miligram dan vitamin C 0 miligram.[5] Berdasarkan kandungan-kandungan tersebut, sagu bermanfaat sebagai sumber utama karbohidrat atau makanan pokok, mengatasi pengerasan pada pembuluh darah, mengatasi sakit pada ulu hati, dan perut kembung.[6] Selain itu, kandungan indeks glikemik yang rendah pada sagu membuatnya aman untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes melitus.[6] Tingginya kadar serat dalam sagu berperan sebagai pre-biotik, menjaga mikroflora usus, meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi resiko terjadinya kanker usus, mengurangi resiko terjadinya kanker paru-paru, mengurangi resiko kegemukan atau obesitas serta memperlancar buang air besar.[6]

Rujukan

  1. ^ a b Prasasti, Rati (2013). "Papeda Makanan Khas Dari Timur Indonesia". Media Publica. Diakses tanggal 9 Mei 2014. 
  2. ^ Santoso, Agung B. (2013). "Papeda, Makanan Sehat Khas Papua". Diakses tanggal 9 Mei 2014. 
  3. ^ a b c d Wisanggeni, Aryo (2013). "Belanga dan Papeda". National Geographic Indonesia. 
  4. ^ a b c "Papeda, Maluku: Bubur 'Lem' Segar Bergizi". Femina. Diakses tanggal 14 April 2014. 
  5. ^ a b "Isi Kandungan Gizi Tepung Sagu - Komposisi Nutrisi Bahan Makanan". ILMU. 2012. Diakses tanggal 15 Mei 2014. 
  6. ^ a b c {{cite web|url=http://www.kesehatan123.com/3643/sagu-bahan-makanan-yang-sehat-untuk-tubuh/%7Ctitle=Sagu Bahan Makanan Yang Sehat Untuk Tubuh|year=2012|publisher=Kesehatan123|accessdate=15 mei 2014]]