George Muller
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP41Hillun (bicara). Untuk sementara waktu (hingga selesai), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada mulai. Halaman ini terakhir disunting oleh Lylla08 (Kontrib • Log) 3827 hari 1408 menit lalu. |
George Muller | |
---|---|
Lahir | Kroppenstaedt, Prusia (saat ini Kroppenstedt, Jerman) | 27 September 1805
Meninggal | 10 Maret 1898 Bristol, Inggris | (umur 92)
Kebangsaan | Prusia |
Pendidikan | Cathedral Classical School, Halberstadt |
Pekerjaan | Pendeta, Direktur panti asuhan |
Suami/istri | Mary Groves (7 Oct 1830 – 6 Feb 1870), Susannah Grace Sanger (30 Nov 1871 – 13 Jan 1894) |
Anak | Lydia (17 Sep 32 – 10 Jan 90); Elijah (19 Mar 1834 – 26 Jun 1835). Dua anak lainnya (9 Aug 1831 and 12 Jun 1838). |
Orang tua | Johann Friedrich Müller (Oct 1768 – 20 Mar 1840), Sophie Eleonore Müller (nee Hasse) (Apr 1771 – 16 Jan 1820) |
George Muller adalah seorang pendeta Inggris yang mendirikan panti asuhan di Bristol.[1] Ia telah merawat 10.000 anak yatim piatu di Bristol selama abad ke-19.[2] Ia memberanikan diri untuk mendirikan panti asuhan untuk membuktikan bahwa tidak ada yang mustahil jika kita meminta kepada Tuhan.[1]
Panti asuhan
Pelayanan terhadap anak yatim piatu sudah berlangsung selama tiga abad, yaitu dari abad ke-19, ke-20 sampai abad ke-21, membawa doa dan bersama-sama peduli untuk mengubah hidup serta membentuk masyarakat.[2] Pelayanan ini pun masih berjalan setelah Muller meninggal.[2] Kemudian, pelayanan tersebut berkembang dan menjadi yayasan yang memiliki beberapa tujuan yaitu:[2]
- Meningkatkan pendidikan[2]
- Meningkatkan ketaatan sesuai dengan iman dan dengan cara yang sesuai dengan kitab suci[2]
- Meningkatkan pengembangan masyarakat, khususnya di kalangan anak-anak dan keluarga, orang muda serta orang tua[2]
- Untuk meringankan orang-orang yang membutuhkan yang dikarenakan faktor usia, gangguan kesehatan, disabilitas, kesulitan keuangan atau orng yang menderita dan orang yang tidak menikmati pengasuhan oleh orang tua secara normal[2]