Baharudin Zainal
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP50Asep (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 27 Juni 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 16 Mei 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP50Asep (Kontrib • Log) 3801 hari 603 menit lalu. |
Baharuddin Zainal | |
---|---|
Berkas:Ppoo.jpg | |
Lahir | Baharuddin bin Zainal 22 Mei 1939 Batu 15, Hutan Melintang, Perak, Malaysia |
Nama pena | Baha Zain |
Pekerjaan | Penulis |
Bahasa | Bahasa Melayu |
Kebangsaan | Malaysia |
Kewarganegaraan | Malaysia |
Baharuddin Zainal atau '''Baha Zain''' adalah seorang penyair asal Malaysia.[1] Ia lahir pada 22 Mei 1939, di Batu 15, Hutan Melintang, Perak, Malaysia.[2] [1] Selain sebagai seorang penyair, ia merupakan seorang penulis dan kritikus.[2] Karyanya yang terkenal adalah Hikayat bakhtiar,[Hikayat Omar umayyah]], Kertas Catatan Tengah Malam, dan Tiga Catatan Perjalanan (Three Sketches from A Journey) dalam dwibahasa.[2] [1]
Pendidikan
Baharuddin Zainal atau Baha Zain mendapatkan gelar sarjana muda sastra pada tahun 1963 di Universitas Malaya, dan Sarjana Sastra di Universitas Indonesia pada tahun 1972.[2] [1]
Karir
Baharuddin Zainal memulai karirnya dengan mengabdi di Dewan Bahasa dan Pustaka pada tahun 1963 hingga 1984, dan pernah diberikan tanggung jawab sebagai Ketua Pengarang Dewan Bahasa, Ketua Bagian Pengembangan Sastra, dan Wakil Ketua Pengarah (Bahasa Malaysia: Timbalan Ketua Pengarah).[2] [1] Setelah mengabdi kepada negara, ia memulai karir barunya dibidang penerbitan melalui Pustaka Cipta Sdn Bhd.[2] [1]
Penghargaan
Baharuddin Zainal memperoleh banyak penghargaan dan gelar karena sumbangan besarnya terhadap Sastra Melayu, budaya dan bahasa.[2] [1] Pada tahun 1980, ia memperoleh penghargaan SEA Write Awards, gelar penyair GAPENA pada tahun 1988, gelar Tokoh Pejuang Bahasa pada tahun 2004, gelar '''Datuk''' pada 1988 dan gelar Tokoh Pena pada tahun 2011.[2] [1]