Emfisema
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP49Khoirur (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 27 Juni 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 16 Mei 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP49Khoirur (Kontrib • Log) 3804 hari 1242 menit lalu. |
Emfisem atau Emfisema adalah kondisi di mana kantung udara di paru-paru secara bertahap hancur, membuat napas lebih pendek.[1] Emfisema adalah salah satu dari beberapa penyakit yang secara kolektif dikenal sebagai penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).[1] Merokok adalah penyebab utama emfisema.[1]
Emfisema membuat kantung udara yang terdiri dari balon-balon yang bergerombol seperti tandan buah anggur menjadi kantung udara dengan lubang-lubang menganga di dindingnya.[1] Hal ini mengurangi luas permukaan paru-paru dan, pada gilirannya, jumlah oksigen yang mencapai aliran darah.[1]
Emfisema juga perlahan-lahan menghancurkan serat-serat elastis yang membuka saluran udara kecil yang mengarah ke kantung udara.[1] Hal ini memungkinkan saluran udara tersebut runtuh ketika mengeluarkan napas, sehingga udara dalam paru-parutidak dapat keluar.[1]
Gejala penyakit emfisema kebanyakan orang dengan menderita penyakit ini adalah pria yang sudah berumur 50 tahun, yang telah menjadi perokok berat untuk sebagian besar hidup mereka.[2] Namun, sekarang yang merokok bukanlah hanya para pria saja, wanita juga sudah banyak yang merokok.[2] Perkembangan pada penyakit Emfisema bisa dikatakan sangat lambat.[2] Karena biasanya penderita akan merasakan sesak napas selama kegiatan atau latihan, dan alasan inilah yang mendorong seseorang datang ke dokter untuk melakukan konsultasi.[2] Emfisema datang secara bertahap biasanya setelah penderita merokok selama bertahun-tahun, penyakit ini baru dapat dirasakan.[2]