Lompat ke isi

Anjungan Kabupaten Jepara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Berkas:Anjungan Rumah Adat Jepara 1.JPG
Joglo Jepara di Maerokoco
Berkas:Anjungan Rumah Adat Jepara 2.JPG
Pradonggo Birowo
Berkas:Anjungan Rumah Adat Jepara 3.JPG
Atap wuwungan khas Rumah Jepara
Berkas:Anjungan Rumah Adat Jepara 4.JPG
Bagian Dalam Anjungan Jepara
Berkas:Anjungan Rumah Adat Jepara 5.JPG
Gapura Anjungan Jepara
Berkas:Anjungan Rumah Adat Jepara 6.JPG
Kawasan Anjungan Jepara

Anjungan Kabupaten Jepara merupakan[1] salah satu Anjungan Daerah di Taman Mini Jawa Tengah (Puri Maerokoco). Anjungan[2] ini menampilkan beberapa arsitektur[3] rumah adat khas Jepara. Bangunan – bangunan dalam anjungan Jepara terdiri atas Joglo Jepara, Padonggo Birowo, Sculpture Palace, dll.

Joglo Jepara

Joglo Jepara adalah Rumah Adat Jepara merupakan salah satu rumah tradisional yang mencerminkan perpaduan akulturasi kebudayaan masyarakat Jepara. Rumah Adat Jepara memiliki atap genteng yang disebut “Wuwungan”. Jenis bangunan ini merupakan bangunan tradisional di daerah Jepara dan sampai saat ini masih banyak dijumpai. Ciri khusus arsitektur bangunan ini adalah :

  • Bahan bangunan terbuat dari kayu dengan dinding kayu berukir
  • Memiliki 4 buah tiang di tengah bangunan
  • Atap dari genting dan khusus kerpus memiliki motif gambar wayang.Adapun konsep falsafah dari bangunan joglo ini adalah:
  1. Menghadap ke laut dengan maksud agar berpikiran luas
  2. Membelakangi gunung dengan maksud agar tidak congkak dan tinggi hati
  3. Atap berujud pegunungan dengan maksud religius yaitu Tuhan di atas dan berkuasa atas segalanya.
  4. Tiga buah pintu di depan merupakan perwujudan hubungan antara : Manusia dengan Tuhan, Manusia dengan manusia, Manusia dengan alam
  5. Tiga wuwungan atap tidak patah tetapi melengkung yang mempunyai maksud sebagai perwujudan cara hidup yang luwes.

Pradonggo Birowo

Bangunan ini merupakan duplikat dari bangunan aslinya yang ada di sebelah kiri Pendopo Kabupaten Jepara. Fungsi bangunan ini adalah sebagai tempat gamelan yang hanya terdiri atas kendang, kecrek, kempul, dan genjur. Dibunyikan setiap hari Senin sehingga gamelan ini oleh orang Jepara disebut GONG SENEN.

Sculpture Palace

Bangunan ini merupakan bangunan monumental bagi potensi industri kerajinan di Jepara yaitu dalam bentuk patung orang yang menggambarkan sedang memahat kuda yang maksudnya merupakan symbol dinamika Jepara sebagai kota ukir.

Bangunan Serbaguna

Bangunan ini diadakan untuk kepentingan menampilkan kesenian-kesenian Jepara dalam event-event tertentu yang diprogramkan.

Gapura Mantingan

Gapura ini merupakan duplikat gapura kuno yang ada di Desa mantingan yang merupakan pintu masuk menuju Makam Ratu Kalinyamat dan Masjid Kuno Mantingan.Dilihat dari sisi arsitektur diperkirakan gapuro kuno Mantinga ini dibangun pada ahir abad XVII yaitu dalam pengertian Bahasa Arab ghoruuren yang bermakna agar setiap orang yang datang ke komplek Masjid Kuno Mantingan dan Makam Ratu Kalinyamat agar selalu ingat untuk memohon ampunan pada Tuhan Yang Maha Esa.

Miniatur Air Terjun Songgolangit

Bangunan ini merupakan prototip dari sebuah obyek wisata alam yang indah dengan air terjunya yang berlokasi di desa Bucu Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara.

Toilet / Service room

Bangunan ini di samping untuk toilet juga berfungsi sebagai gudang.

Referensi