Lompat ke isi

SMA Negeri 35 Jakarta

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 23 Juni 2014 11.52 oleh Ningyuni (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '='''SMA Negeri 35 Jakarta'''= SMA Negeri 35 Jakarta adalah sekolah menengah atas negeri yang terletak di Jl. Mutiara No. 35 Karet Tengsin, Jakarta Pusat, DKI Jakar...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

SMA Negeri 35 Jakarta

SMA Negeri 35 Jakarta adalah sekolah menengah atas negeri yang terletak di Jl. Mutiara No. 35 Karet Tengsin, Jakarta Pusat, DKI Jakarta.

Sejarah

Sejarah mengenai berdirinya SMAN 35 berawal pada bulan Oktober 1968. Pada saat itu sebuah sekolah dibilangan kota Jakarta mendapat gedung baru darri Gubenur DKI Jakarta yang berlokasi di Jl. Jend. Sudirman di samping KOMDAK sekarang, yang bernama SMAN 24. Pada tahun 1975 kepala sekolah Drs. Imam Subana dipindahkan menjadi kepala sekolah SMAN 19, sedangkan Drs. Anwar Ali Akbar ditunjuk oleh Kanwil P&K sebagai Carataker/Penjabat Kepala SMAN 24. SMAN 24 kemudian memperoleh gedung baru yang beralamat di Jl. Lapangan Tembak yang sampai sekarang masih ditempati. Sedangkan SMAN 24 Filial di Jl. Jend. Sudirman yang dikenal dengan sebutan SMAN 24 kelas jauh, dimana pelaksanaan kegiatan belajar mengajarnya dilaksanakan pada sore hari. Sekolah filial inilah yang kemudian menjadi cikal-bakal dari SMAN 35.

Akhirnya pada tahun 1978 keluarlah SK terakhir status sekolah No. 0298/01/1978 yang menyatakan bahwa SMAN 35 resmi berdiri, namun karena belum selesainya bangunan baru yang akan digunakan, maka untuk sementara masih menggunakan bangunan lama. Pada tahun 1979, Bapak R.M. Rajagoekgoek mengisi kursi kepemimpinan di SMAN 35. Pada tahun 1980, semua penghuni SMAN 35 KOMDAK melakukan migrasi dengan mengangkut semua perlengkapan serta peralatannya ke SMAN 35 di Jalan Mutiara – Karet Tengsin hingga saat ini.

Memasuki tahun 1985 terjadi penggantian Kepala Sekolah dari Bapak R.M. Rajagoekgoek ke tangan Bapak Didi Sunardi yang membawa era ke–emasan SMAN 35, terutama dibidang Koperasi Siswa. Dalam masa kepemimpinannya, beliau berasil menjadikan SMAN 35 ini menjadi sanggar 03 MGMP Jakarta Pusat dan Subrayon 02 EBTANAS Jakarta Pusat. Pada tahun 1992, sejarah SMAN 35 terus berlanjut dengan hadirnya Bapak Rahardi sebagai Kepala Sekolah yang baru. Pada saat itu, SMAN 35 berhasil mendapatkan status sebagai sekolah pendamping unggulan karena prestasi belajar dan nilai rata–rata siswa yang menajak. Sejak saat itu, peraturan diperketat serta diiringi dengan penambahan fasilitas–fasilitas berupa rumah jaga, area parkir serta laboratorium computer.

Tahun ajaran baru 1994/1995 yang juga tercatat sebagai kurikulum baru bagi siswa dan siswi SLTP & SLTA berdampakmpada perubahan nama sekolah menjadi SMUN 35. Bapak Yulius Wahyanto meneruskan perjuangan pimpinan SMUN 35 dan memberikan hadiah yang istimewa yaitu sanggar– sanggar untuk ekskul yang dimanfaatkan untuk menyimpan peralatan dan perlengkapan. Sepeninggal Bapak Yulius (1996) di SMUN 35, ditunjuklah seorang wakil dari P&K untuk menjadi Cartaker/Penjabat Sementara di SMUN 35 hingga tahun ajaran 1996/1997 selesai. Setelah itu, datanglah Bapak Drs. L.A.M. Nainggolan yang dengan visi dan misinya berhasil menjadikan sekolah ini semakin berjaya dengan menempatkan SMAN 35 pada peringkat 9 di DKI Jakarta. Lima tahun kemudian, Bapak Drs. L.A.M. Nainggolan pun digantikan oleh Ibu Dra. Suparmi, M.M.

Pada tahun 2004, ketika mengadopsi kurikulum sekolah menjadi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), nama SMUN 35 kembali berubah menjadi SMAN 35. Di bawah kepemimpinan Ibu Suparmi, terjadi perubahan yang cukup besar bagi kemajuan sekolah ini, sehingga SMAN 35 berhasil menjadi sekolah unggulan di DKI Jakarta dengan tiap–tiap jurusan memberikan hasil memuaskan yaitu IPA menjadi peringkat 3, IPS peringkat 16, dan Bahasa peringkat 4. Semua itu tidak terlepas dari kedisiplinan dan pengajaran yang baik yang telah diberikan kepada siswa–siswi SMAN 35 pada saat itu.