Nominalisme
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP86Johanes (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 27Juni2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 25Juni2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP86Johanes (Kontrib • Log) 3755 hari 534 menit lalu. |
Nominalisme adalah salah satu aliran ilmu filsafat dan teologi yang muncul pada Abad pertengahan atau sejak abad ke-12.[1] Aliran nominalisme ini menganggap bahwa gagasan atau konsep umum yang ada tidak menunjuk pada kenyataan apapun, maka gagasan hanya kata-kata saja(dalam bahasa Latin nomina)yang disusun akal budi sebagai tanda belaka untuk mengatur keanekaan individual. Terdapat pernyataan umum, tetapi bukan hal yang umum. Hanya yang individuallah yang nyata. Kenyataan adalah kumpulan rupa benda dan mahluk individual yang sama sekali berbeda karena tidak dapat dirangkum di bawah gagasan umum, sebab yang umum tidak menunjuk pada sesuatu dalam realitas. Berbagail hal diterangkan menurut apa adanya. Wahyu dan norma moral diterima seperti dan hanya karena dikehendakai oleh Tuhan tanpa alasan lain. Melalui Ockham dan Gabriel Biel, aliran nominalisme ini mempengaruhi Martin Luther dan positivisme modern yang menolak hak asasi sebagai asasi walau bukan sebagai pemberian pemerintah.
Rujukan
- ^ Adolf Heuken, SJ (2004). Ensiklopedi Gereja Jilid VI. Jakarta: Cipta Loka Caraka. hlm. 39.