Spiritisme
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP86Johanes (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 27Juni2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 25Juni2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP86Johanes (Kontrib • Log) 3788 hari 138 menit lalu. |
Spiritisme adalah sebuah usaha untuk mendatangkan serta berkomunikasi dengan roh atau dalam bahasa Latin disebut spiritus dan para arwah orang yang telah mati, kemudian mengadakan pertemuan yang disebut seance.[1] Dalam pertemuan yang menghadirkan kembali roh-roh itu, dijalankan hal-hal yang aneh yang terkadang tidak dapat dinalar oleh manusia seperti pengangkatan meja tanpa ada orang yang menjamahnya atau penulisan ajaib dengan sebuah papan semisal jalangkung. Dalam pelaksanaan upacara atau ritus spiritisme, seringkali digunakan seorang medium atau seorang perantara yang dijadikan media untuk berkomunikasi dengan roh atau semacam kesurupan. Di Amerika Serikat, Filipina, Brazil dan Eropa terdapat kelompok yang menganut aliran spiritis dan kelompok tersebut telah terorganisasi dengan baik di kalangan masyarakat. Spiritisme, seperti kepercayaan okultisme atau didefinisikan sebagai membaca garis tangan, kartu, percaya pada bintang yang menentukan nasib, dan setaisme menampakkan kekurangan iman dan rasa ingin tahu yang tidak sehat serta praktek penuh penipuan.
Rujukan
- ^ Adolf Heuken, SJ (2004). Ensiklopedi Gereja Jilid VIII. Jakarta: Cipta Loka Caraka. hlm. 105-106.