Ambivalensi
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP19Alvian (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 27 Juni 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 21 Mei 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP19Alvian (Kontrib • Log) 3770 hari 342 menit lalu. |
Ambivalensi merupakan keadaan perasaan yang terjadi secara bersamaan yakni, antara perasaan yang bertentangan terhadap seseorang. [1] Ambivalensi dialami dan dirasakan secara psikologis oleh seseorang dengan perasaan yang tidak menyenangkan ketika aspek-aspek positif dan negatif hadir di dalam pikiran seseorang di waktu yang sama. [1] Kondisi ini dapat mengakibatkan penundaan atau untuk membicarakan upaya untuk mengatasi ambivalensi yang dialami. [1] Ambivalensi dalam psikologi ini, lebih memperlihatkan ciri dari tingkat mental seseorang, andaikan seseorang memiliki ketakutan yang berlebihan terhadap sesuatu barang, maka akan mudah sekali menjadi cemas dan menjadi panik terhadap barang itu. [1] Atau seseorang yang memiliki harapan yang terlalu tinggi, namun tidak menyadari kenyataan hidup, bisa menimbulkan ambisi yang berlebihan ataupun bisa menjadi orang yang berhayal tinggi. [1] Di dalam ambivalensi kejiwaan manusia, terdapat rasa takut disalahsatu sisi jiwanya. [2] Dan di sisi yang lainnya terdapat rasa harap. [2] Ketakutan dan harapan adalah dua garis jiwa yang berlawanan dan berada pada sudut yang saling berhadapan. [2]
Referensi
- ^ a b c d e (Indonesia)"Ambivalensi".
- ^ a b c "Ambivalensi".