Pinjal kucing
Pinjal kucing (Ctenocephalides felis) adalah salah satu jenis pinjal yang paling umum ditemukan di dunia.[1] Sesuai namanya, pinjal kucing merupakan parasit pada kucing yang hidup dari menghisap darah.[2] Meskipun demikian, pinjal kucing relatif tidak berbahaya jika dibandingkan dengan pinjal tikus karena jarang membawa agen penyakit.[2]
Ciri-ciri umum
Seperti jenis pinjal lainnya, pinjal kucing memiliki bentuk tubuh pipih vertikal dan berwarna cokelat kemerahan atau cokelat kehitaman.[3][1] Pinjal kucing juga tidak memiliki sayap, namun memiliki kaki belakang yang kuat sehingga mampu melompat dan berlari melewati rambut pada permukaan tubuh kucing.[1]
Pinjal kucing sering hidup pada bagian punggung kucing, yaitu daerah pangkal ekor sampai leher.[3] Selain bagian tersebut, pinjal kucing juga terkadang ditemukan pada paha bagian dalam.[3]
Dampak terhadap kucing
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/0f/Fleadirt.jpg/220px-Fleadirt.jpg)
Gigitan pinjal kucing dapat menyebabkan alergi pada kulit kucing yang ditandai dengan rasa gatal, perubahan warna kulit menjadi kemerahan, dan penipisan rambut kucing pada daerah gigitan.[1] Selain itu, pinjal kucing sering menjadi perantara cacing pita (Dipylidium canium), sehingga kucing yang menjadi inangnya akan ikut terinfeksi oleh cacing pita.[1][3][4]
Referensi
- ^ a b c d e "Fleas: What Tahy Are, What To Do" (PDF). University of Florida IFAS Extension. 2009. Diakses tanggal 2014-05-17.
- ^ a b Weller, Barbara F. . I. Hartono, Andry, II. Yudha, Egi Komara . 2005 . Kamus Saku Perawat, Edisi 22 . Penerbit Buku Kedokteran EGC . ISBN 979-448-660-4
- ^ a b c d Soeharsono . 2007 . Penyakit Zoonotik pada Anjing dan Kucing . Penerbit Kanisius . ISBN 978-979-21-1721-9
- ^ Djaenudin Natadisastra, dr., Sp. ParK.; Prof. Dr. Ridad Agoes, MPH . 2005 . Parasitologi Kedokteran: Ditinjau dari Organ Tubuh yang Diserang . Penerbit Buku Kedokteran EGC . ISBN 978-979-448-790-7