Lompat ke isi

Oman Air

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Oman Air
Berkas:Oman Air Logo.svg
IATA ICAO Kode panggil
WY OMA OMAN AIR
Didirikan1993
PenghubungBandara Internasional Muscat, Oman
Program penumpang setiaSinbad Frequent Flyer
Lounge bandaraOman Air Lounge
Anak perusahaan
  • Oman Air Cargo
  • Oman Air Catering
  • Oman Air Engineering
  • Oman Air Holiday
Armada22
Tujuan32
SloganModern Vision, Timeless Tradition...
Perusahaan indukKesultanan Oman
Kantor pusatBandara Internasional Muscat, Oman
Tokoh utamaWayne Pearce(CEO)
Situs webwww.omanair.com

Oman Air (bahasa Arab: الطيران العماني) adalah maskapai penerbangan kesultanan Oman. Dimulai sebagai maskapai regional, Oman Air telah membuat perkembangan yang cepat sejak didirikan. Di sekitar Teluk Arab,Oman Air telah memainkan peran utama dalam membuat Muscat sebagai hub utama di Timur Tengah yang menyediakan untuk kegiatan komersial, industri dan pariwisata. Oman Air yang merupakan maskapai nasional Oman, terus mempertahankan standar yang tinggi dalam semua operasinya dengan melibatkan armada yang terdiri dari pesawat modern yang efisien dan dilengkapi dengan interior yang bernilai tinggi dalam kualitasnya dan tidak hanya itu saja, Oman Air juga melengkapi setiap interior pesawatnya dengan peralatan modern. Di samping itu semua, maskapai ini juga selalu melakukan uji keselamatan udara dengan standar internasional.[1]

Awal Hingga Kini

Boeing 737-300 Oman Air yang salah satunya dipinjam dari AIr Pegasus Turki.

Sejarah Oman Air dapat di telusuri di tahun 1970, ketika Oman International Services (OIS) didirikan. Perusahaan sipil ini menjadi penyedia ground handling di Beit Al Falaj Airport. Pada tahun 1972, OIS memindahkan operasionalnya ke terminal baru di Bandar Udara Internasional Seeb. Pada tahun 1977, perusahaan ini menjadi bagian dari Gulf Air dalam bidang teknik pesawat, hal ini membuat OIS sebagai penyedia keteknologian maskapai mengalami perkembangan yang pesat dalam pembangunan beberapa fasilitas, termasuk hanggar, pengembangan SDM & pemeliharaan pesawat.

Memasuki tahun 1993, ketika krisis mendera maskapai Gulf Air, pemerintah Oman yang tidak ingin ikut ke dalam pusaran krisis yang diakibatkan oleh Perang Teluk I membuat pemerintah akhirnya meresmikan pendirian dari Oman Air. Operasional pertama maskapai ini dimulai pada bulan Maret dengan pesawat Boeing 737-300 dari Ansett World Airways Services yang terbang dari Muskat ke Salalah. Pada bulan Juli tahun yang sama, penerbangan internasional pertama maskapai dioperasikan ke Dubai , dengan menggunakan pesawat yang sama. Dibulan-bulan berikutnya, Penerbangan ke tujuan lain diluncurkan ke Trivandrum mulai November, Kuwait dan Karachi pada bulan Januari 1994, dan Kolombo pada bulan Oktober. Pada tahun 1995, dua Airbus A320 yang disewa dari Region Air Singapura didatangkan untuk menggantikan armada sebelumnya. Sepanjang tahun 1995 hingg 1997, berbagai layanan diluncurkan ke Mumbai, Dhaka, Abu Dhabi dan Doha serta Chennai. Pada bulan Oktober 1998, Oman Air bergabung dengan organisasi avasi terbesar dunia, Internasional Air Transport Association (IATA). Pada akhir tahun, Gwader, Peshawar, Jeddah dan Al-Ain dimasukkan dalam jaringan rute.

Airbus A330-300 Oman Air dalam persiapan untuk mendarat di Bandara Internasional Frankfurt ini juga memperkenalkan logo hasil dari restrukturisasi maskapai.

Pada bulan Maret 2007, Pemerintah Oman melakukan penambahan jumlah saham yang sebelumnya memiliki 33 % kepemilikan berubah menjadi 80 %. Hal ini juga membuat Oman Air akan kembali membuat rencana strategis, dengan kemungkinan untuk memasuki pasar jarak jauh. Hal ini memuncak dalam pengumuman oleh pemerintah pada bulan Mei 2007 bahwa mereka akan menarik diri dari Gulf Air dan berkonsentrasi pada pengembangan Oman Air. Oman Air juga meluncurkan penerbangan ke Bangkok dan London sebagai langkah awal mereka dalam rerasionalisasi pada rute mereka. Hadirnya pesawat baru seperti Airbus A330-200 membuat pembukaan rute jarak jauh yang baru menjadi lebih mungkin dibuka dengan cepat dan akhirnya pemerintah Oman meningkatkan kepemilikan saham hingga 99,8% di maskapai ini.

Referensi