Borondong
Artikel ini tidak memiliki referensi atau pranala luar ke sumber-sumber tepercaya yang dapat menyatakan kelayakan dari subyek yang dibahas. (ajukan diskusi keberatan penghapusan) Artikel ini akan dihapus pada 25 Agustus 2014 jika tidak diperbaiki.Untuk pemulai artikel ini, jika Anda mempertentangkan nominasi penghapusan ini, jangan menghapus peringatan ini. Silakan hubungi sang pengusul, hubungi seorang pengurus, atau pasang tag {{tunggu dulu}} |
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada April 2012. |
Borondong adalah makanan khas tradisional Sunda, terbuat dari beras ketan atau jagung yang disangan dijadikan pop corn terlebih dahulu. Setelah menjadi pop corn dibersihkan terlebih dahulu cangkangnya, kemudian dicampurkan dengan kinca gula merah atau kinca gula pasir dibentuk bulat-bulat atau persegi.
Ada dua jenis borondong yaitu borondong garing (borondong kering) dan borondong enten. Borondong garing dibuat dengan mencampur kinca dengan sangan jagung/ beras ketan dan dibentuk. Borondong enten dibuat dengan cara membuat enten terlebih dahulu dari beras ketan. Enten adalah sejenis wajik, beras ketan yang diolah dengan gula sehingga padu. Enten ketan dibentuk bulat-bulat lalu diselubungi dengan sangan jagung.
Untuk menambah aroma pada borondong, ditambahkan pewangi dari buah nanas atau buah mangga jenis kweni.
Borondong disajikan dengan teh hangat sebagai makanan ringan.