Lompat ke isi

Multi Bintang Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
PT. Multi Bintang Indonesia Tbk
Publik (IDX: MLBI)
IndustriBeverage Company
Didirikan1929
Situs webwww.multibintang.co.id


Pertama kali didirikan dengan nama Nederlandsch-Indische Bierbrouwerijen di Medan pada tahun 1929, yang juga merupakan brewery pertama milik HEINEKEN Company di luar Belanda.

PT Multi Bintang Indonesia Tbk mengoperasikan brewery di Surabaya pada sebelum membangun brewery kedua di Tangerang pada tahun 1973.

Setelah sekian lama, perusahaan ini bertambah kuat dan menjadi brewer terkemuka di Indonesia saat ini. Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangannya, perusahaan ini berubah nama menjadi PT Multi Bintang Indonesia Tbk ketika sebagian sahamnya dijual untuk umum pada tahun 1981. Terdaftar pada Indonesian Stock Exchange (IDX), Multi Bintang menjadi anak perusahaan Asia Pacific Breweries Limited (APB) dari Singapura ketika APB mengakuisisi saham mayoritasnya di Multi Bintang pada tahun 2010.

Pada bulan September 2013 Heineken International BV dari Belanda kembali menjadi pemegang saham Utama Perusahaan ketika Heineken mengakuisisi saham yang dipegang oleh APB.

Multi Bintang sinonim dengan bir Bintang, merek bir unggulan Indonesia. Selain menawarkan portofolio merek bir dan minuman ringan, Multi Bintang juga memproduksi dan memasarkan Heineken®, bir bebas alkohol, Bintang Zero, Bintang Radler dan minuman ringan berkarbonasi, Green Sands di Indonesia.

Meskipun brewery Multi Bintang berada di Sampang Agung dan Tangerang, Multi Bintang melalui anak perusahaannya, PT Multi Bintang Indonesia Niaga telah memantapkan pijakannya dalam bidang penjualan dan pemasaran di seluruh kota besar di Indonesia yang terbentang dari Medan di Sumatera Utara hingga ke Jayapura di Papua.


Visi Perusahaan
Menjadi Perusahaan Minuman Indonesia yang bertangung jawab dan memiliki nama baik dengan portofolio brand bir dan minuman ringan terdepan.


Sejarah Perusahaan

  • 1929: Pendirian NV Nederlandsch IndischeBierbrouwerijen di Medan.
  • 1931: Pengoperasian brewery Greenfield di Surabaya dan awal berproduksinya “Java Beer”.
  • 1936: Heineken Group menjadi pemegang saham utama perusahaan yang berubah nama menjadi Heineken Indische Bierbrouwerijen Maatschappij.
  • 1949: Setelah Perang Dunia II, brewery kembali beroperasi dan memperkenalkan bir Heineken ke pasar.
  • 1965: Perusahaan diambil alih oleh Pemerintah dengan kampanye nasionalisasi di Indonesia.
  • 1967: Heineken memperoleh kembali kepemilikan perusahaan dan lahirlah brand Bintang Baru.
  • 1972: Pembukaan pabrik di Tangerang dengan nama PT. Perusahaan Bir Indonesia
  • 1973: Brewery Greenfield di Tangerang mulai beroperasi.
  • 1981: Mengambil alih PT Brasseries de L’Indonesie dengan brewery di Medan. Perusahaan mendaftarkan saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sebagai PT Multi Bintang Indonesia.
  • 1991: Penutupan brewery di Medan.
  • 1997:Pemindahan operasi brewery dari Surabaya ke Sampang Agung tempat dibangunnya brewery baru.
  • 2005: Pendirian PT MBI Niaga untuk penjualan dan pemasaran merek perusahaan.
  • 2010: Asia Pacific Breweries Limited dari Singapore menjadi pemegang saham utama di PT Multi Bintang Indonesia Tbk.
  • 2011: Bir Bintang meraih hadiah Gold Medal untuk kategori Larger Beer dan dianugerahi sebagai ‘Champion Beer 2011’ dalam kompetisi bir kelas dunia, the Brewing Industry International Award (BIIA 2011) di London.
  • 2012: PT Multi Bintang Indonesia Tbk memperoleh penghargaan sebagai salah satu dari 50 Perusahaan Indonesia Teratas Berprestasi Terbaik dari Forbes Indonesia.
  • 2013: HEINKEN International B.V kembali menjadi pemegang saham utama di PT Multi Bintang Indonesia Tbk. Pada tahun yang sama, Tangerang Brewery menyelesaikan program upgrading teknis.
  • 2014: Pendirian pabrik produksi yang ke tiga untuk produk minuman bebas alkohol, Sampang Agung brewery, terutama untuk tiga jenis minuman bebas alkohol di Sampang Agung.


Daftar produk di Indonesia

  • Bintang
  • Heineken
  • Bintang Radler
  • Green Sands
  • Bintang Zero


Pranala luar