Lompat ke isi

Basuki Tjahaja Purnama

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 28 Agustus 2014 13.46 oleh 114.79.55.21 (bicara) (Nama Mandarin Ahok dikoreksi)
Basuki Tjahaja Purnama
Berkas:Wakil Gubernur DKI Basuki TP.jpg
Gubernur DKI Jakarta
Pelaksana Tugas
Masa jabatan
1 Juni 2014 – 22 Juli 2014
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
[[Wakil Gubernur DKI Jakarta
Pelaksana Tugas|Wakil]]
Tidak ada
Sebelum
Pendahulu
Joko Widodo
Pengganti
Joko Widodo
Sebelum
Wakil Gubernur DKI Jakarta
Mulai menjabat
15 Oktober 2012
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
GubernurJoko Widodo
Sebelum
Pendahulu
Prijanto
Pengganti
Petahana
Sebelum
Anggota DPR-RI Fraksi Golkar
Masa jabatan
1 Oktober 2009 – 26 April 2012
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Bupati Belitung Timur 3
Masa jabatan
3 Agustus 2005 – 22 Desember 2006
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
GubernurHudarni Rani
WakilKhairul Efendi
Sebelum
Pendahulu
Usman Saleh
Pengganti
Khairul Efendi
Sebelum
Anggota DPRD Belitung Timur Fraksi PPIB
Masa jabatan
2004–2005
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
GubernurHudarni Rani
Informasi pribadi
Lahir29 Juni 1966 (umur 58)
Indonesia Manggar, Belitung Timur
KebangsaanIndonesia
Partai politik PPIB (2004-2008)
Berkas:Logo GOLKAR.jpgGolongan Karya (2008-2012)
Gerindra (2012-sekarang)
Suami/istriVeronica Tan, S.T.
AnakNicholas (1998)
Nathania (2001)
Daud Albeenner (2006)
AlmamaterUniversitas Trisakti
Situs webahok.org
IMDB: nm9001938 Facebook: ahokbtp X: basuki_btp Instagram: basukibtp Youtube: UCkV53BUUKs9n-74Fpc5wf1g Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Ir. Basuki Tjahaja Purnama, MM (EYD: Basuki Cahaya Purnama, nama Tionghoa: Zhōng Wànxué / 鍾萬學) (lahir 29 Juni 1966), atau paling dikenal dengan panggilan Hakka Ahok, adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta dari 15 Oktober 2012 yang mendampingi Gubernur Joko Widodo.

Sebelumnya Ahok merupakan anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat periode 2009-2014 dari Partai Golkar namun mengundurkan diri pada 2012 setelah mencalonkan diri sebagai wakil gubernur DKI Jakarta untuk Pemilukada 2012.[1] Dia pernah pula menjabat sebagai Bupati Belitung Timur periode 2005-2006. Ia merupakan etnis Tionghoa pertama yang menjadi Bupati Kabupaten Belitung Timur, yang populer sebutan masyarakat setempat dengan singkatan Kabupaten Beltim.

Pada tahun 2012, ia mencalonkan diri sebagai wakil gubernur DKI berpasangan dengan Joko Widodo, wali kota Solo. Basuki juga merupakan kakak kandung dari Basuri Tjahaja Purnama, Bupati Kabupaten Belitung Timur (Beltim) periode 2010-2015.

Dalam pemilihan gubernur Jakarta 2012, mereka memenangkan pemilu dengan presentase 53,82% suara. Pasangan ini dicalonkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).[2]

Pada tanggal 1 Juni 2014, karena Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah mengambil cuti panjang untuk menjadi calon presiden dalam Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014, Basuki Tjahaja Purnama resmi menjadi Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta.[3]

Latar belakang dan keluarga

Basuki adalah putra pertama dari Alm. Indra Tjahaja Purnama (Zhong Kim Nam) dan Buniarti Ningsing (Bun Nen Caw). Ia lahir di Belitung Timur, Bangka Belitung pada tanggal 29 Juni 1966. [4] Basuki memiliki tiga orang adik, yaitu Basuri Tjahaja Purnama (dokter PNS dan Bupati di Kabupaten Belitung Timur), Fifi Lety (praktisi hukum), Harry Basuki (praktisi dan konsultan bidang pariwisata dan perhotelan). Keluarganya adalah keturunan Tionghoa-Indonesia dari suku Hakka (Kejia).

Masa kecil Basuki lebih banyak dihabiskan di Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur, hingga selesai menamatkan pendidikan sekolah menengah tingkat pertama. Setamat dari sekolah menengah pertama, ia melanjutkan sekolahnya di Jakarta. Sekalipun demikian, ia selalu berlibur ke kampung halaman.

Basuki menikah dengan Veronica, kelahiran Medan, Sumatera Utara, dan dikaruniai 3 orang putra-putri bernama Nicholas Sean Purnama, Nathania, dan Daud Albeenner.

Pendidikan

Setelah menamatkan pendidikan sekolah menengah atas, Basuki melanjutkan studinya di jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik Universitas Trisakti dan mendapatkan gelar Insinyur pada tahun 1990. Basuki menyelesaikan pendidikan magister pada Tahun 1994 dengan gelar Master Manajemen di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya.[5]

Karier bisnis

Pada tahun 1992 Basuki mengawali kiprahnya di dunia bisnis sebagai Direktur PT Nurindra Ekapersada sebagai persiapan membangun pabrik Gravel Pack Sand (GPS) pada tahun 1995. Pada tahun 1995, Basuki memutuskan berhenti bekerja di PT Simaxindo Primadaya. Ia kemudian mendirikan pabrik di Dusun Burung Mandi, Desa Mengkubang, Kecamatan Manggar, Belitung Timur. Pabrik pengolahan pasir kuarsa tersebut adalah yang pertama dibangun di Pulau Belitung, dan memanfaatkan teknologi Amerika dan Jerman. Lokasi pembangunan pabrik ini adalah cikal bakal tumbuhnya kawasan industri dan pelabuhan samudra, dengan nama Kawasan Industri Air Kelik (KIAK).

Pada akhir tahun 2004, seorang investor Korea berhasil diyakinkan untuk membangun Tin Smelter (pengolahan dan pemurnian bijih timah) di KIAK. Investor asing tersebut tertarik dengan konsep yang disepakati untuk menyediakan fasilitas komplek pabrik maupun pergudangan lengkap dengan pelabuhan bertaraf internasional di KIAK.

Karier sosial dan politik

Berkas:Jokowi Ahok.JPG
Poster kampanye Jokowi dan Basuki

Pada tahun 2004 Basuki terjun ke dunia politik dan bergabung di bawah bendera Partai Perhimpunan Indonesia Baru (Partai PIB) sebagai ketua DPC Partai PIB Kabupaten Belitung Timur. Pada pemilu 2004 ia mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dan terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur periode 2004-2009. Partai PIB adalah partai politik yang didirikan oleh Alm. Sjahrir.

Pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Belitung Timur Tahun 2005, Basuki berpasangan dengan Khairul Effendi, B.Sc. dari Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK) ikut sebagai calon Bupati-Wakil Bupati Belitung Timur periode 2005-2010. Dengan mengantongi suara 37,13 persen pasangan ini terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Belitung Timur definitif pertama. Pasangan Basuki-Khairul ini unggul di Kabupaten Belitung Timur yang menjadi lumbung suara Partai Bulan Bintang (PBB) pada pemilu legislatif tahun 2004 lalu. Basuki kemudian mengajukan pengunduran dirinya pada 11 Desember 2006 untuk maju dalam Pilgub Bangka Belitung 2007. Pada 22 Desember 2006, ia resmi menyerahkan jabatannya kepada wakilnya, Khairul Effendi.

Di pilkada Gubernur Babel tahun 2007, Basuki mengambil bagian menjadi kandidat calon Gubernur. Mantan Presiden K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mendukung Basuki untuk menjadi Gubernur Bangka Belitung dan ikut berkampanye untuknya. Gus Dur menyatakan bahwa "Ahok sudah melaksanakan program terbaik ketika memimpin Kabupaten Belitung Timur dengan membebaskan biaya kesehatan kepada seluruh warganya". Namun dalam pemilihan tersebut ia dikalahkan oleh Eko Maulana Ali.

Pada 2008, ia menulis buku biografi berjudul "mengubah Indonesia".

Pada tahun 2012, Basuki mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Joko Widodo dalam Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2012. Pasangan Jokowi-Basuki ini mendapat 1.847.157 (42,60%) suara pada putaran pertama, dan 2.472.130 (53,82%) suara pada putaran kedua, mengalahkan pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli. [6][7]

Penghargaan

Basuki memperoleh penghargaan sebagai Tokoh Anti Korupsi dari unsur penyelenggara negara dari Gerakan Tiga Pilar Kemitraan, yang terdiri dari Masyarakat Transparansi Indonesia, KADIN dan Kementerian Negara Pemberdayaan Aparatur Negara, pada tanggal 1 Februari 2007. Ia dinilai berhasil menekan semangat korupsi pejabat pemerintah daerah, antara lain dengan tindakannya mengalihkan tunjangan bagi pejabat pemerintah untuk kepentingan rakyat, yaitu untuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan pendidikan gratis bagi masyarakat Belitung Timur.

Ia juga terpilih menjadi salah seorang dari 10 tokoh yang mengubah Indonesia, yang dipilih oleh Tempo.

Anugerah Seputar Indonesia (ASI) 2013 memberikan beliau gelar Tokoh Kontroversial.


Referensi

  1. ^ http://ahok.org/tentang-ahok/siapa-ahok/
  2. ^ "Jokowi, Ahok take a Kopaja to KPUD". The Jakarta Post. March 19, 2012. Diakses tanggal 20 March 2012. 
  3. ^ "Hari Ini Ahok Resmi Jadi Plt Gubernur". Warta News. 1 Juni 2014. Diakses tanggal 1 Juni 2014. 
  4. ^ Dwi Rustiono Widodo (2010). Wajah DPR dan DPD, 2009-2014: latar belakang pendidikan dan karier. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara. ISBN 978-979-709-471-3. 
  5. ^ "Basuki Tjahaja Purnama". www.jakarta.go.id. Portal Resmi Provinsi DKI Jakarta. Diakses tanggal 27 February 2014. 
  6. ^ Afifah, Riana (19 Juli 2012). "Jokowi-Ahok Pemenang Pilkada Putaran Pertama". Kompas.com. Diakses tanggal 10 Maret 2014. 
  7. ^ Afifah, Riana (28 September 2012). "Jokowi-Basuki Menangi Pilkada DKI Putaran II". Kompas.com. Diakses tanggal 10 Maret 2014. 

Pranala luar

Jabatan pemerintahan
Didahului oleh:
Joko Widodo
Plt. Gubernur DKI Jakarta
1 Juni 201422 Juli 2014
Diteruskan oleh:
Joko Widodo
Didahului oleh:
Prijanto
Wakil Gubernur DKI Jakarta
2012–sekarang
Petahana
Didahului oleh:
Usman Saleh
Bupati Belitung Timur
20052006
Diteruskan oleh:
Khairul Efendi