Pragalba
Ki Pragalba,[1] bergelar Pangeran Plakaran atau Kyai Gede Sampang, adalah seorang penguasa Madura Barat yang memerintah sekitar 1500-1531. Kekuasaannya diperkirakan meliputi wilayah Bangkalan dan Plakaran.[1] Ia mendapat julukan Pangeran Ongguq (bahasa Madura: angguq = mengangguk), karena menurut cerita rakyat pada saat menjelang wafatnya ia bersedia menerima agama Islam dengan menganggukkan kepalanya.[2]
Ki Pragalba disebutkan adalah keturunan dari Brawijaya, yaitu melalui anak-anaknya Lembu Peteng[1] dan Menak Senoyo yang menetap di Madura. Salah seorang anak Ki Pragalba yaitu Raden Pratanu, atau gelarnya Pangeran Lemahduwur,[1] adalah nenek moyang dari trah bangsawan Cakraningrat, yang kemudian memegang hegemoni Madura Barat sejak pertengahan abad ke-17 hingga masa awal kemerdekaan Indonesia.[2] Sedangkan anak lainnya Pangeran Langgar kemudian menikah dengan putri Sultan Trenggono dari Demak.
Catatan kaki
- ^ a b c d Truhart 2003, hlm. 1318.
- ^ a b de Graaf & Pigeaud 1985, hlm. 213-214.
Referensi
- Truhart, Peter (2003). Asia & Pacific Oceania: Regents of Nations. III (edisi ke-2). Walter de Gruyter. ISBN 9783110967463.
- de Graaf, Hermanus Johannes; Pigeaud, Theodore Gauthier Th. (1985). Kerajaan-kerajaan Islam pertama di Jawa: kajian sejarah politik abad ke-15 dan ke-16. Grafitipers.
- http://books.google.co.id/books?id=HiZvFZbm6sgC&pg=PA55&dq=Pangeran+Langgar&hl=id&sa=X&ei=ungNVOesGtehugSzlYDwBg&ved=0CBkQ6AEwAA#v=onepage&q=Pangeran%20Langgar&f=false