Bahasa Berangas
Bahasa Berangas (Barangas) atau Bahasa Alalak (Halalak) adalah sub bahasa Ngaju (Bahasa Barito/bahasa Austronesia) yang dipertuturkan di hilir sungai Barito, Kalimantan Selatan. Daerah-daerah penutur bahasa Berangas:
- Berangas
- Belandean (Ujung Panti)
- Tabunganen
- Sungai Teras
- Sungai Tandipah
- Jelapat
- Sungai Puduk
- Sungai Takuluk
- Aluh Aluh.
Bahkan dahulu terdapat di Mendawai, Arut Selatan, Kotawaringin Barat dan Mendawai, Mendawai, Katingan, dan Sungai Seruyan.[1]
Bahasa Berangas dituturkan oleh orang-orang yang diduga dahulu berasal dari Belandean, jadi bahasa ini erat hubungannya dengan bahasa Bakumpai (bkr).[1] Bahasa Berangas merupakan bahasa yang sudah punah.[2][3] Desa Berangas terletak pada 3° 17' 0" LS, 114° 34' 0" BT.
Sungai Alalak merupakan anak cabang sungai Barito dekat muaranya yang merupakan perbatasan kota Banjarmasin (Banjarmasin Utara) dengan kabupaten Barito Kuala di Kalimantan Selatan.[4]
Bahasa ini berasal dari bahasa Dayak (rumpun Dayak Ngaju) yang banyak menyerap bahasa Melayu Banjar sampai kira-kira 70%. Jadi merupakan percampuran bahasa Dayak dengan bahasa Banjar, tetapi masih nampak struktur bahasa Dayaknya.
Kesamaan leksikal bahasa Berangas terhadap bahasa lainnya kira-kira 30% dengan bahasa Bakumpai [nij] dan 70% dengan bahasa Banjar [bjn].
Referensi
- ^ a b (Indonesia) Hapip, Abdul Djebar (1984). Struktur bahasa Barangas. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
- ^ (Indonesia) 15 Bahasa Daerah Punah, 150 Lainnya Terancam Punah
- ^ (Indonesia) Dua Bahasa di Kalsel Punah
- ^ Ritual Ratip Bejalan Dalam Masyarakat Berangas
Pranala luar
- (Inggris) Lokasi Desa Barangas
- http://thekopasid.blogspot.com/2014/04/bahasa-daerah-dayak-direkam-karena.html