Lompat ke isi

Virtualisasi mejantara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 27 Oktober 2014 10.45 oleh IvanLanin (bicara | kontrib) (←Suntingan 103.16.141.94 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Billinghurst)

Virtualisasi Desktop merupakan hasil teknologi dengan konsep Virtual Desktop Infrastructure (VDI) yang sedang berkembang. Dimana desktop adalah komputer kerja juga bisa disebut komputer meja yang dipakai untuk kerja sehari–hari dalam satu lokasi bisa di rumah maupun di kantor. Dan lebih diperuntukkan kepada perusahaan dengan karyawan yang menggunakan komputer, sehingga desktop (komputer kerja) tidak lagi harus wujud fisik komputer yang besar tetapi sudah dalam bentuk virtual yang akan dapat diakses dengan model klien-server.

Pendahuluan

Saat ini setiap orang dan pekerja kantoran mempunyai komputer atau laptop/komputer jinjing untuk melakukan perkerjaan sehari–hari. Dengan berbagai jenis dan tipe tergantung dari kebijakan perusahaan, spesifikasi perangkat keras, model atau design, dan loyalitas kepada brand atau merek.

Penyebab virtualisasi desktop

Penelitian baru–baru ini melakukan layanan studi yang menggambarkan bagaimana IT Profesional menderita dari kompleksitas mereka menangani lingkungan IT sehari–hari. Dan lebih dari 200 IT Profesional yang disurvei mengatakan bahwa mereka begitu rumit melayani kebutuhan IT di perusahaan untuk mencapai kebutuhan dan tujuan bisnis strategis. Dan permasalahan bahwa kita atau karyawan hanya bisa bekerja menggunakan desktop di rumah maupun di kantor sehingga masih terbatas secara akses dan tempat,dan untuk masa sekarang mulai tidak memenuhi kebutuhan pengguna pribadi maupun kantoran. Beberapa permasalahan perusahaan disebabkan keterbatasan dari desktop sebagai berikut:

  1. Keterbatasan ketika data masih dalam harddisk atau cakram keras komputer juga laptop atau komputer jinjing. Bayangkan apabila kita tidak dekat dengan komputer ataupun harddisk tersebut maka kita tidak bisa bekerja dengan data atau file yang ada. Dengan virtualisasi desktop yang sentralisasi baik secara layanan hos web (hosting) pribadi maupun perusahaan, semua data dan file berada terpusat dan dapat diakses menggunakan virtual desktop tersebut.
  2. Banyaknya perangkat baru sebagai perangkat klien yang lebih nyaman untuk digunakan secara mobile. Seperti iPad[1], Galaxi Tab, Motorola Xoom, dan lain-lain adalah perangkat (endpoint) yang lebih portable dibandingkan personal computer/laptop untuk digunakan sebagai media kerja maupun hiburan personal. Dengan menggunakan perangkat ini tetap bisa bekerja dengan data-data terpusat yang ada di lingkungan virtualisasi dan server kantor. Dengan endpoint ini bisa mengakses virtual desktop hanya dengan membutuhkan jaringan dan internet yang cukup. Skema seperti ini akan menguntungkan perusahaan yang berharap ke depannya karyawan bisa bekerja secara mobil dan tanpa harus di kantor.
  3. Perusahaan mengalami dilema yang mengharuskan berinvestasi besar tiap 2–3 tahun untuk mengganti komputer kantor dikarenakan sudah habis masa garansi atau tidak cukup performa menjalankan sistem operasi dan aplikasi. Dan proses perubahan ini mengganggu kinerja karyawan dan akan berpengaruh terhadap produksi perusahaan. Dengan menggunakan virtualisasi desktop maka akan minimalisasikan perubahan ini dan kerugian dalam masa transisi dikarenakan penggantian atau perubahan di virtualisasi desktop dilakukan secara massal dan cepat tentu dengan uji fungsi terlebih dahulu. Biaya perubahan dipastikan lebih terkendali di virtualisasi yaitu pergantian dan penambahan server dan minimal di end user.
  4. Security dan management lebih mudah. Dengan data terpusat maka IT Divisi akan lebih mudah secara global untuk mengatur IT Infrastukturnya.

Tantangan

Ini menjadi fokus perusahaan untuk mulai bisa menyederhanakan komputasi dengan memberikan IT sebagai layanan on-demand. Dan salah satu teknologi yang secara dramatis dapat mengurangi IT kompleksitas adalah melakukan virtualisasi desktop. Dengan virtualisasi desktop, IT dapat mengelola lebih sederhana, aman, mengurangi kompleksitas dari patch dan update sistem, memperbaharui desktop dengan menyeluruh dan tentunya pengelolaan semuanya secara terpusat. Virtualisai desktop juga menyederhanakan konektivitas jaringan bagi karyawan, membuat mereka lebih produktif. Dengan virtualisasi desktop pengguna tidak lagi ditambatkan ke perangkat tertentu, tetapi bisa menggunakan komputer apapun, Mac, laptop, bahkan ponsel cerdas dengan akses yang aman. Sehingga secara keseluruhan teknologi virtualisasi desktop telah secara signifikan meringankan dukungan beban IT dan meningkatkan aplikasi akses dan kinerja bagi pengguna desktop terutama pekerja di perusahaan.

Definisi teknikal

Konsepnya adalah lingkungan server yang secara hardware memory dan processors besar akan dibuat dalam menjadi lingkungan virtualisasi. Sehingga memungkinkan untuk membentuk virtualisasi desktop yang jumlah banyak untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan pengguna. Melibatkan proses encapsulasi dan memberikan hak akses ke lingkungan sistem informasi keseluruhan ke perangkat klien menggunakan fungsi remote. Perangkat klien bisa menggunakan komputer yang sudah ada ataupun menggunakan gadget mobile yang sekarang ramai digunakan seperti iPad, Galaxi Tab, dan lain-lain. Model virtualisasi desktop memungkinkan penggunaan mesin virtual untuk membiarkan pelanggan mengakses baik secara jaringan wilayah lokal/Local Area Network (LAN), jaringan area luas/Wide Area Network (WAN), ataupun Internet. Sehingga tidak ada batasan secara geografis.

Komponen IT untuk VDI

Komponen–komponen yang diperlukan perusahaan untuk membuat virtualisasi desktop adalah memahami persyaratan Teknologi Informasi. Teknologi informasi untuk virtualisasi yang diperlukan adalah perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan biasanya menyediakan ukuran pedoman dan referensi arsitektur, bersama dengan total biaya kepemilikan dan kalkulator alat-alat lain untuk membantu memutuskan apa implikasi biaya akan untuk menyebarkan infrastruktur virtual desktop. Saat ini perkembangan teknologi dari perangkat keras sudah sangat mendukung untuk masuk ke dalam virtualisasi desktop. Kemampuan mengadopsi pengenalan hardware yang jumlah besar dan besar pipa jaringan untuk akses dan perubahan yang terjadi di infrastruktur. Berikut yang dibutuhkan dari implementasi virtualisasi desktop:

  1. Server untuk kebutuhan VDI (Virtual Desktop Infrastructure)
    Server – server dengan sistem CPU atau Unit Pemroses Sentral dan Memory dengan arsitektur Virtualisasi perangkat keras. Dengan speksifikasi yang besar bisa mengalokasikan menjadi 30 sampai dengan 40 virtual desktop dalam 1 server tentu dengan perhitungan kebutuhan perusahaan. Umumnya dalam 1 virtual desktop dialokasikan 1 GB Virtual Memory yang khusus untuk pengguna yang tidak menggunakan banyak aplikasi bersamaan. Pengalokasian virtual memory tergantung kepada pengguna dan aplikasi yang berjalan di virtual desktop, tentunya berbeda bagi pengguna kantor lingkungan marketing dengan pengguna desain grafis yang lebih membutuhkan kinerja perangkat keras lebih besar.
  2. Network untuk kebutuhan VDI [[Berkas: |350px|right]]
    Dibutuhkan jaringan antara server–server, storage, sistem infra, dan klien. Komunikasi jaringan untuk VDI ini menggunakan jaringan LAN (Local Area Network) yang memanfaatkan 1 atau 10GB/s ethernet dan 8GB/s untuk koneksi storage. Sedangkan dari sisi klien bisa dalam LAN (Local Area Network), WAN (Wide Area Network), dan Publik (Internet). Biasanya akses virtual desktop dari luar menggunakan internet minimal dibutuhkan 20-30 kbps dan ini juga tergantung dari pemakaian, seperti bila digunakan untuk menjalankan multimedia dibutuhkan bandwidth yang lebih besar.
  3. Storage untuk kebutuhan VDI
    Fokus utama kepada arsitektur dalam penyebaran dan penyimpanan virtual desktop dan data. Bagaimana menghitung kapasitas dan perkembangan data sehari–hari per user/pengguna. Dan tentu perhitungan kecepatan disk untuk menopang kebutuhan virtual desktop yang banyak. Dibutuhkan jumlah kapasitas yang besar untuk membangun virtual desktop yang banyak termasuk dengan aplikasi yang berjalan di virtual desktop tersebut.
  4. Hypervisor dan Perangkat lunak Virtualisasi
    Saat ini ada beberapa pemain besar yang fokus dalam dunia bisnis virtualisasi desktop dan berperan dalam kemajuan teknologi virtualisasi desktop. Mereka memiliki teknologi yang hampir sama hanya membedakan adalah kemampuan–kemampuan tambahan yang membuat pengolahan perangkat keras lebih hemat dan mengurangi kompleksitas perangkat keras itu sendiri. Cara pandang dan hasil yang baik adalah mengurangi kompleksitas dari sisi desktop dan user juga tentunya dari kebutuhan perangkat keras itu sendiri. Sebagai contoh adalah Citrix Systems[2] yang memiliki produk XenDesktop dan XenApp, yang saat ini menjadi market leader dalam virtualisasi desktop. Citrix Systems[3] menyempurnakan komputasi awan sampai lever virtualisasi desktop dan aplikasi. Dan yang lain adalah VMware[4] dengan produk View dan Workstation.

Penggunaan dan teori komunikasi

Secara pengguna cukup memiliki klien, jaringan (LAN, WAN, Internet), dan memiliki hak akses ke virtual desktop. Secara teknis adalah menggunakan fungsi remote yang sudah ada di setiap sistem operasi ataupun aplikasi tambahan. Dengan mengakses virtualisasi desktop akan bisa bekerja seperti layaknya di kantor kerena data sudah terpusat dan bisa melakukan proses seperti printing maupun fungsi kerja lainnya. Pengguna untuk kantoran atau karyawan bisa dikembangkan dengan menggunakan “thin client” yang diskless dan kecil, sangat mudah dalam pengoperasian dan IT divisi bisa kontrol dan lebih tahan lama secara sistem dikarenakan tidak ada perubahan atau proses instalasi di sini. Bila ada kerusakan pada hardware tinggal ganti dan tidak ada proses instalasi sistem operasi. Sedangkan pengguna mobile gadget tinggal mengonfigurasikan agent (perangkat lunak) dan terkoneksi dengan internet.

Melihat dari permasalahan sehingga beralih ke virtualisasi desktop bisa diterapkan dalam Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kebutuhan/Uses and Gratification Theory yaitu salah satu teori komunikasi di mana titik berat penelitian dilakukan pada pemirsa sebagai penentu pemilihan pesan dan media. Diawali dengan permasalahan bahwa IT Divisi mulai ruwet dalam memanajemen sektor infrastruktur IT dan begitu besar keinginan dari user/karyawan untuk bisa bekerja secara mobile dan tantangan untuk mengubah proses kerja sehingga memungkinkan untuk bekerja dari rumah. Dalam penerapan dan terutama dalam memasukkan ide virtualisasi desktop bisa dari Actor-Network Theory (ANT)[5]. Bisa diterapkan dari segi bisnis yaitu mencoba untuk memperkenalkan kepada CIO, CEO, ataupun IT Manager tentang virtualisasi desktop. Mereka adalah pengguna gadget baru yang menginginkan gadget mereka untuk bisa dipakai dalam bekerja. Dan kesuksesan memperkenalkan teknologi ini bisa diturunkan kepada perusahaan dan karyawan.

Keunggulan dan kekurangan

Dengan penerapan teknologi virtualisasi desktop di lingkungan perusahaan ataupun penyedia komputasi awan tentu ada pertimbangan–pertimbangan yang harus diperhatikan. Berikut adalah keuntungan–keuntungan penerapan virtualisasi desktop:

  1. Membangun atau provisioning desktop baru secara sistem operasi lebih mudah
  2. Penyerdehanaan sistem operasi dan aplikasi
  3. Mengurangi downtime apabila:
    1. kegagalan hardware
    2. proses migrasi data
  4. Mobile akses dengan data terpusat
  5. Dari pengguna bisa menggunakan platform apapun karena yang dibutuhkan adalah fungsi remote saja.

Sedangkan kekurangannya adalah:

  1. Potensi risiko keamanan jaringan tidak dikelola dengan baik
  2. Kesulitan aplikasi kompleks (seperti multimedia)
  3. Downtime jaringan akan berakibat fatal dan berdampak ke semua user atau pengguna
  4. Ketergantungan konektivitas jaringan publik

Ekstensi manusia di virtualisasi desktop

Virtualisasi desktop sebagai produk Teknologi komunikasi digital merupakan ekstensi manusia terutama perusahaan terhadap karyawannya agar bekerja dengan slogan “any device, anywhere, anytime”. Maksudnya adalah karyawan tidak lagi terbatas dengan satu device atau gadget. Artinya dengan perangkat seperti Ipad dan ponsel cerdas bisa menggantikan dan menjadi alat untuk bekerja dengan membuka virtual desktop dan kemudian bekerja seperti biasa. Sedangkan anywhere maksudnya adalah dengan rutinitas di rumah ataupun sedang dalam perjalanan masih bisa tetap bekerja normal dengan membuka virtual desktop untuk mengakses file ataupun surat elektronil. Terakhir, anytime adalah karyawan tetap bisa bekerja tiap saat karena virtual desktop dan fungsi SaaS berjalan sehingga kebutuhan bisa tercapai.

Ada beberapa contoh seperti perusahaan IBM yang sudah menjalankan dan memperbolehkan untuk karyawannya bekerja dari rumah dan melakukan aktivitas kantor dari luar kantor. Dan sales atau tim pemasaran bisa langsung ke customer atau pelanggan sedangkan kebutuhan absen dan reporting bisa dilakukan secara online menggunakan virtual desktop ataupun aplikasi.

Dengan kata lain virtualisasi desktop adalah solusi tepat untuk pengguna komputer dalam bekerja untuk memenuhi kebutuhan batas ruang, waktu, dan jarak. Sehingga alasan–alasan seperti macet di kota–kota besar, report terlambat, kompatibel perangkat keras dan perangkat lunak tidak berlaku lagi setelah penerapan virtualisasi desktop ini. Karena semua ini bisa dilakukan dari any device, anywhere, dan anytime.

Referensi

  1. ^ "iPad". Diakses tanggal September 25, 2011. 
  2. ^ "Citrix Systems - Produk". Diakses tanggal September 25, 2011. 
  3. ^ "Citrix Systems - End-to-End Virtualization Strategy". Diakses tanggal September 25, 2011. 
  4. ^ "VMware". Diakses tanggal September 25, 2011. 
  5. ^ "Actor-Network Theory". 

Pranala luar