Lompat ke isi

Lokomotif C12

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 26 Desember 2014 11.29 oleh RaFaDa20631 (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{Infobox Lokomotif |name=C12 |image=Sepurkluthuksolo.jpg |caption=C1218 penarik khas Jaladara. |builder=Hartmann, Jerman |builddate=1893-1902 |totalpr...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
C12
C12
C1218 penarik khas Jaladara.
Data teknis
ProdusenHartmann, Jerman
Tanggal dibuat1893-1902
Jumlah dibuat43 buah
Spesifikasi roda
Notasi Whyte2-6-0T
Susunan roda AAR1-C
Dimensi
Panjang8.575 mm
Berat
Berat kosong33,6 ton
Bahan bakar
Jenis bahan bakarKayu jati
Sistem mesin
Kinerja
Kecepatan maksimum50 km/jam
Daya mesin350 hp
Lain-lain
Karier
Perusahaan pemilikStaatsspoorwegen
Daerah operasiPulau Jawa
Pemilik sekarangPT Kereta Api Indonesia
C1218.

Lokomotif C12 adalah lokomotif uap buatan pabrik Hartmann, Jerman. Lokomotif ini memiliki panjang 8.575 mm, berat 33,6 ton, daya mesin 350 hp, dan kecepatan maksimum 50 km/jam. Lokomotif ini didinaskan untuk langsiran dan kereta api lokal, dan kini, salah satu armadanya, C1218, menjadi penarik kereta wisata. Lokomotif ini bergandar 2-6-0, artinya memiliki satu gandar idle (dua roda) dan tiga gandar penggerak (enam roda), serta tidak memiliki roda belakang.

Sejarah

C12 diimpor dari pabriknya, Hartmann, Jerman, pada tahun 1893-1902. Lokomotif ini berjumlah 43 buah, yang merupakan konversi penomoran dari lokomotif-lokomotif bernomor SS 175, SS 204, SS 206-210, SS 212, SS 220-237, SS 239, SS 260-267, dan SS 292-299.[1]

Lokomotif ini memiliki tiga roda penggerak dengan dua silinder yang berbeda ukurannya, dan terletak terpisah, masing-masing terletak di bagian bawah sebelah kanan dan kiri dan kanan tangki air cadangan. Silinder yang kecil memproses uap tekanan tinggi, kemudian dialirkan ke silinder yang besar, lalu diproses menjadi uap tekanan rendah. Uap ini menjadi tenaga penggerak dan asapnya dibuang melalui cerobong. Lokomotif ini membutuhkan setidaknya bahan bakar 2 m³ kayu jati untuk merebus 3.500 liter air, guna merebus uap bertekanan 8,5 kg/cm².[2]

Dari total 43 lokomotif C12, kini tersisa tiga buah. C1206, C1218, dan C1240. C1206 kini dipajang di Museum Transportasi, Taman Mini Indonesia Indah, sedangkan C1240 dipajang di Museum Kereta Api Ambarawa. Sementara itu, C1218 (buatan 1896) dioperasikan sebagai lokomotif penarik kereta api uap Jaladara.[2]

Menjadi andalan kereta wisata

Tahun 2002, C1218 dibawa dari dipo lokomotif Cepu ke Ambarawa, dalam keadaan rusak. Pada tahun 2006, lokomotif C1218 diperbaiki dengan sangat teliti di dipo lokomotif Ambarawa hingga kondisinya pun menjadi sangat baik. Kemudian, pada tanggal 3 Juni 2006, C1218 mulai dioperasikan kembali. C1218 berhasil diujicobakan di lintas Ambarawa-Jambu sejauh 5 km.[2]

Sebagai proyek kerja sama antara Pemerintah Kota Surakarta (Solo) dengan PT Kereta Api Indonesia, C1218 dipindah dari Ambarawa ke Solo, untuk mengoperasikan kereta api uap wisata yang diberi nama "Jaladara". Kereta api ini juga membawa kereta penumpang dengan nomor seri TR 144 dan TR 16 yang terbuat dari kayu, dan berhenti di objek-objek wisata di Kota Solo seperti Laweyan, Loji Gandrung, Ngapeman, Pasar Pon, Kraton, Gladak, dan lain-lain. Kereta ini berangkat dari Stasiun Purwosari hingga Stasiun Solo Kota (Sangkrah), pergi-pulang.[3][4]

Referensi