Lompat ke isi

Zalmon

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Zalmon
Berkas:Zalmon.jpg
Informasi latar belakang
GenrePop Minang
PekerjaanPenyanyi
Instrumenvokal
Tahun aktif19892011
LabelTanama Record, Pitunang Record, Planet Record, Sinar Padang Record, Gita Virman Record dan Zalmon Record.[1]

Zalmon yang bernama asli Syamsurizal (15 September 1954 – 21 Mei 2011) adalah seorang penyanyi lagu pop Minang legendaris. Sepanjang karier musiknya hingga wafat, ia telah menghasilkan tidak kurang dari 120 album lagu-lagu Minang.[1][2]

Ia dikenal oleh masyarakat Minangkabau, baik yang berada di kampung halaman (ranah) maupun yang di luar Sumatera Barat (rantau) sebagai penyanyi yang dengan suara seraknya melantunkan lagu-lagu sentimental dengan nada lirih mendendangkan nasib dan penderitaan (parasaian) manusia-manusia Minangkabau dalam menjalani kehidupan baik di kampung halaman maupun di perantauan.

Riwayat

Karier

Zalmon mulai melakukan rekaman pada akhir tahun 80-an dengan lagunya Nan Tido Manahan Hati (Yang Tak Berpunya Menahan Hati) yang menjadi hit pada masa itu. Sepanjang tahun 1990-an dan 2000-an namanya pun semakin dikenal banyak orang dengan meluncurnya beberapa album yang menghasilkan lagu-lagu hits di Sumatera Barat dan di daerah-daerah perantauan orang Minang, diantaranya Kasiak Tujuah Muaro (Pasir Tujuh Muara), Ratok Padi Ampo (Ratap Padi Hampa), Sapayuang Bajauah Hati (Sepayung Berjauh Hati), Buruak Sisiak (Buruk Sisik), Diseso Bayang (Disiksa Bayangan) dan lainnya. Pada tahun 1990-an, lagu Ratok Padi Ampo digemari oleh banyak masyarakat Minang,[3] bahkan terbilang laris di Indonesia sehingga ia mendapatkan penghargaan HDX Award waktu itu.

Kehadiran Zalmon pada awal tahun 1990-an, dirasakan oleh masyarakat Minang sebagai pelepas dahaga karena keringnya dunia seni musik dan lagu ketika itu. Masyarakat Minangkabau bagaikan mendapat idola baru setelah tiadanya Tiar Ramon yang juga melantunkan lagu-lagu bernuansa ratapan. Zalmon juga dianggap sebagai seniman yang membangkitkan kembali gairah seni musik di Sumatera Barat setelah era kejayaan Elly Kasim, Ernie Djohan, dan penyanyi-penyanyi Minang sebelumnya.[4] Kepopuleran Zalmon tidak hanya membuat albumnya laris, tapi juga menjadikan ia banyak diundang untuk show oleh komunitas masyarakat Minang di perantauan. Zalmon telah melakukan show di beberapa kota di Indonesia dan Malaysia, seperti Jakarta dan Kuala Lumpur.[2]

Setelah berkiprah sekitar 20 tahun, sejak akhir 1980-an sampai tahun 2011, akhirnya Zalmon berpulang meninggalkan para penggemarnya pada tanggal 21 Mei 2011 akibat penyakit paru-paru basah yang dideritanya.[5] Banyak kalangan yang merasa kehilangan atas kepergian Zalmon, mulai dari masyarakat biasa sampai kalangan pejabat dan tokoh di Sumatera Barat.[6][4]

Kehidupan pribadi

Walaupun Zalmon berkiprah dan mencapai sukses di Sumatera Barat, tapi ia lahir di Jakarta pada 15 September 1954. Ia menikah dengan seorang perempuan bernama Nuraida dan dikaruniai lima orang anak[2] dengan anak sulung bernama Sri Suryani.

Zalmon meninggal dunia pada 21 Mei 2011 pada usia 56 tahun di Rumah Sakit Ibnu Sina, Padang, karena penyakit paru-paru basah yang sudah cukup lama dideritanya. Jenazahnya kemudian dimakamkan di pandam pekuburan suku Jambak Lubuk Minturun, Koto Tangah, kota Padang, siangnya pada hari yang sama.[1]

Penghargaan

  • Anugrah Musik Mi­nang Terbaik dari Gubernur Sumatera Barat
  • HDX Award

Rujukan

  1. ^ a b c "Penyanyi Legendaris Zalmon Telah Dimakamkan" Sumbaronline.com, 22-05-2011. Diakses 03-02-2015.
  2. ^ a b c "Penyanyi Legendaris Minang Zalmon Wafat" Kompas.com, 21-05-2011. Diakses 02-02-2015.
  3. ^ "Pelantun Lagu Minang, Zalmon. Meninggal Dunia" Padangmedia.com, 21-05-2011. Diakses 03-02-2015.
  4. ^ a b "Mendagri Sampaikan Belasungkawa untuk Zalmon" Antara, 21-05-2011. Diakses 02-02-2015.
  5. ^ "Zalmon Tutup Usia" Haluan, 22-05-2011. Diakses 02-02-2015.
  6. ^ "Berbagai Kalangan Kehilangan atas Wafatnya Penyanyi Zalmon" Antara, 22-05-2011. Diakses 03-02-2015.