Ende (kota)
Kota ende | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Motto: detty kusnandar | |
Koordinat: 8°50′S 121°39′E / 8.83°S 121.65°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Nusa Tenggara Timur |
Tanggal berdiri | 16 Januari 2015 (akan berdiri) |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Luas | |
• Total | 1.277,81 km2 (493,37 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 42.231 |
• Kepadatan | 33/km2 (86/sq mi) |
Demografi | |
Zona waktu | UTC+08:00 (WITA) |
8°50′26″S 121°39′50″E / 8.84056°S 121.66389°E
Kota Ende adalah ibu kota Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Kota ini terletak di pesisir selatan Pulau Flores. Dengan populasi 60.000 jiwa, Ende merupakan kota terbesar di Flores.
Sejarah
Ende adalah tempat dari sebuah kerajaan. Penduduk daerah ini disebut sebagai orang Lio-Ende. Selama beberapa dekade, Ende menjadi pusat pemerintahan, perdagangan, pendidikan, dan aktivitas politik.
Pemberontakan melawan yang dipimpin oleh Nipa Do dikenal sebagai Watu Api dan Mari Longa (1916-1917). Pada 1934, pemimpin nasional, Soekarno, yang nantinya menjadi presiden pertama Indonesia diasingkan ke Ende oleh pemerintah kolonial Belanda.
Media
Televisi
Ende memiliki rencana membangun stasiun televisi, di antaranya:
- Ende TV 40 UHF jaringan Indonesia Network (masih rencana)
- Kuda TV 62 UHF jaringan Depok TV Network (masih rencana)
- Indah Ayu Putri TV 23 UHF jaringan Sinko TV (masih rencana)
- Telkom TV 26 UHF jaringan Top TV Network (masih rencana)
- Kutai TV jaringan Shebak TV 22 UHF (masih rencana 2079)
Radio
Ende memiliki rencana membangun stasiun radio, di antaranya:
- Radio Pitaloka FM 88,3 jaringan MPM Radio (masih rencana)
- Radio Tegar Beriman - AM 648 (Suara Flores Islam) (masih rencana)
- Salam Ende 108 FM Jaringan Radio Sonora (masih rencana)