Dia Bukan Cinderella
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Dia Bukan Cinderella | |
---|---|
Pembuat | MD Entertainment |
Pemeran | Estelle Linden Donny Michael Kinaryosih Teuku Ryan Shenny Andrea Melody Prima Eza Gionino Arumi Bachsin Christ Laurent |
Negara asal | |
Jmlh. episode | 41 |
Produksi | |
Durasi | 60 menit |
Rilis asli | |
Jaringan | SCTV |
Rilis | 21 Juni – 25 Juli 2008 |
Dia Bukan Cinderella adalah salah satu Sinetron yang ditayangkan di stasiun televisi Indonesia, SCTV.
Pemeran
- Estelle Linden sebagai Nadya
- Donny Michael sebagai Marcell
- Kinaryosih sebagai Dinda
- Teuku Ryan sebagai Yoga
- Shenny Andrea sebagai Vera
- Melody Prima sebagai Amanda
- Eza Gionino sebagai Gino
- Arumi Bachsin sebagai Rasti
- Christ Laurent Sebagai Gio
Sipnosis
NADIA adalah gadis berusia 16 tahun. Tidak seperti remaja seusianya, penampilan Nadia terlihat culun, bahkan ketinggalan zaman. Meski demikian, ia adalah gadis yang lincah, ceria, sekaligus menyenangkan hati semua orang. Nadia tinggal bersama Dinda, sang ibu, dan kucing kesayangannya di Purwokerto, Jawa Tengah. Penampilan Nadia itu kerap membuatnya menjadi bahan ejekan teman-teman sekampung.
Suatu hari, saat Nadia tengah diganggu oleh teman-temannya, datanglah seorang cowok keren yang lantas menolongnya. Semenjak itulah, Nadia menganggap cowok tersebut sebagai pangeran impiannya. Di sisi lain, Nadia menderita penyakit yang membuat daya tahan tubuhnya lemah, hingga tidak boleh kelelahan dan stres. Dinda pun berencana mengobati penyakit Nadia. Sayang, hanya rumah sakit di Jakarta saja yang mampu menangani penyakit Dinda. Akhirnya, dengan berbekal uang seadanya, Dinda membawa Nadia berobat ke Jakarta.
Di Ibukota, Dinda justru bertemu Yoga, mantan kekasihnya yang sekaligus ayah kandung Nadia. Namun Nadia sendiri tidak mengetahui hal tersebut, lantaran Dinda menyimpannya sebagai rahasia. Sama halnya, Yoga pun tidak mengetahui kalau Nadia adalah anak kandungnya. Ternyata, sewaktu Dinda hamil, Yoga telah meninggalkan Purwokerto untuk meneruskan sekolah ke luar negeri. Dinda yang sakit hati, bersumpah tidak akan memberitahu Yoga perihal Nadia. Kini, Yoga bekerja sebagai dokter anak di rumah sakit tempat Nadia berobat. Kebetulan, Yoga juga yang menangani penyakit Nadia.
Ketika Dinda dan Nadia mendapat musibah, dirampok, Yoga lantas menawari mereka untuk tinggal di rumahnya. Semula, Dinda enggan menanggapi tawaran tersebut, karena hanya akan membuka luka lama. Tapi lantaran Nadia harus terus berobat, dan Dinda belum mempunyai pekerjaan, tawaran itu pun diterima.
Sementara Vera yang tinggal di sebelah rumah Yoga, merasa cemburu dan kesal. Apalagi begitu mengetahui kalau Dinda adalah mantan pacar Yoga. Perempuan yang juga tunangan Yoga itu pun berusaha mengusir Dinda, dibantu komplotannya. Namun usaha mereka tidak pernah berhasil. Hal itu membuat Vera semakin geram. Ia tidak mau rencana untuk menjadi istri sekaligus menguasai harta keluarga Yoga berantakan, hanya gara-gara Dinda.
Atas anjuran Yoga, Nadia masuk ke sekolah milik Agatha, ibu kandung Yoga. Ternyata, di sekolah itulah Nadia bertemu kembali dengan orang yang dulu menolongnya, Marcel. Sayang, harapan Nadia agar bisa dekat dengan Marcel pudar, karena pemuda itu telah memiliki kekasih, Amanda.
Siapa sangka, Amanda adalah anak Vera. Sama seperti ibunya, Amanda juga membenci Dinda dan Nadia. Di rumah Yoga, Vera berusaha memojokkan Dinda. Sementara di sekolah, Amanda menghasut teman-temannya untuk memojokkan Nadia. Sewaktu mengetahui kalau Nadia tidak memiliki seorang ayah, Amanda langsung menyebarkan fitnah, Nadia adalah anak haram yang tidak jelas siapa ayahnya.
Kenyataan itu tentu saja membuat Nadia sedih. Ia pun meminta Dinda untuk menceritakan ayah kandung yang sebenarnya. Namun permintaan itu ditolak oleh Dinda. Dengan membawa kekecewaan dan luka hati, Nadia mengadu pada Yoga. Saat itu juga Nadia meminta agar Yoga membantu mencari ayah kandungnya.
Dalam proses pencarian tersebut, hubungan Yoga dan Nadia bertambah dekat. Yoga menyayangi Nadia selayaknya anak kandung, begitu pula sebaliknya. Nadia sendiri kerap berkhayal kalau Yoga adalah ayah kandungnya. Ironis, keduanya tidak pernah mengetahui kalau mereka memang ayah dan anak kandung