Lompat ke isi

Majeedah Bolkiah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 24 Juli 2007 10.40 oleh Epaphroditus Ph. M. (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ''''Yang Mulia (''Her Royal Highness'') Putri Hajah Majeedah Nuurul Bulqiah''' (Malay: Yang Teramat Mulia Paduka Seri Pengiran Anak Puteri Hajah Majeedah ...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Yang Mulia (Her Royal Highness) Putri Hajah Majeedah Nuurul Bulqiah (Malay: Yang Teramat Mulia Paduka Seri Pengiran Anak Puteri Hajah Majeedah Nuurul Bulqiah) (lahir di Bandar Seri Begawan pada 16 Maret 1976) adalah anak keempat dari 11 bersaudara dari pasangan Sultan Brunei Darussalam HM Sultan Hassanal Bolkiah dengan HM Raja Isteri Pengiran Anak Saleha (istrinya). Ia menyandang gelar Putri Brunei atau HRH Putri Brunei.

Putri Majeedah mendapat gelar BA (Honoris Causa) untuk bidang Administrasi dan Keamanan Publik dari Universitas Brunei Darussalam. Ia juga menerima gelar MA dalam Pembangunan Lingkungan dari King’s College di Universitas London.

Putri Majeedah adalah penjabat Senior Kantor Lingkungan dan Kepala Perencanaan dan Divisi Manajemen di Departemen Lingkungan, Taman, dan Rekreasi. Ini adalah sebuah agen di Kementrian Perencanaan.

Pernikahan

Pada 10 Juni 2007, Putri Majeedah menikah dengan Khairul Khalil. Suaminya kemudian menyandang gelar YAM Pengiran Anak. Perayaan perkawinan selama dua minggu yang dimulai pada 1 Juni 2007 dengan upacara lamaran. Upacara hari minggu (10 Juni) merupakan puncaknya. Gemerlap berlian dan dentuman meriam menandai upacara perkawinan mewah seorang putri Sultan Brunei Darussalam. Itu merupakan bagian dari dua pekan perayaan perkawinan yang sarat nilai tradisi.

Ia resmi menikah berdasarkan agama Islam pada Kamis dan secara resmi diperlihatkan pada umum hari Minggu. Mempelai lelaki disambut oleh Sultan Hassanal Bolkiah di balairung istana yang berkapasitas 1.788 ruangan dan dibawa ke panggung kerajaan dimana mempelai perempuan duduk. Kemudian, Sultan mengambil tangan Khairul dan menempatkannya di kepala sang putri sebelum mendudukkan mempelai pria di samping pengantinnya.

Lebih dari 2000 tamu, termasuk Wakil Perdana Menteri Najib Razak menyaksikan upacara perkawinan tradisional itu. Upacara dilaksanakan sebagian besar dalam suasana hening sampai pemimpin agama kesultanan membacakan doa bagi pengantin. Khairul mendapat sebuah gelar bangsawan dan dikenal sebagai Yang Amat Mulia Pengarian Anak Khairul Khalil.

Penampilan Majeedah berkilau mulai dari kepala sampai ujung kaki dalam pakaian warna marun dan emas, warna-warna yang sama juga dikenakan Khairul, yang juga mengenakan selempang emas menyilang di dada. Enambelas penjaga yang mengenakan pakaian warna hitam dengan pedang upacara di bahu kanan dan perisai kecil di tangan kiri. Para pasukan berjajar di tengah balairung.

Saat mereka meninggalkan balairung, pasangan pengantin membungkuk hormat di hadapan Sultan Bolkiah dan kedua istri Bolkiah. Pasangan pengantin lalu duduk di sebuah Rolls-Royce keemasan dan diarak berkeliling ibukota Bandar Seri Begawan. Ribuan orang tidak memperdulikan teriknya matahari tengah hari untuk menyambut pasangan pengantin saat berkeliling kota. Sultan Hassanal Bolkiah kemudian mengadakan sebuah jamuan makan mewah di Istana pada Senin (11 Juni) bagi pengantin dan para tamu.

Brunei Darussalam terakhir kali menyaksikan perayaan semacam itu pada 2004 ketika Putra Mahkota Al-Muhtadee Billah menikahi Sarah Salleh yang mahasiswi berusia 17 tahun.

Referensi

Brunei Princess Weds in Lavish Ceremony

Lihat juga