Negeri 5 Menara
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Berkas:Menara 5 Negara.jpg | |
Pengarang | Ahmad Fuadi |
---|---|
Ilustrator | Doddy R. Nasution |
Perancang sampul | Slamet Mangindaan |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Bahasa Indonesia, Bahasa Melayu |
Genre | Edukasi, Religi, Roman |
Penerbit | Gramedia (Jakarta) |
Tanggal terbit | Juli 2009 |
Halaman | 416 |
ISBN | ISBN 978-979-22-4861-6 |
Negeri 5 Menara adalah roman karya Ahmad Fuadi yang diterbitkan oleh Gramedia pada tahun 2009. Novel ini bercerita tentang kehidupan 6 santri dari 6 daerah yang berbeda menuntut ilmu di Pondok Madani (PM) Ponorogo Jawa Timur yang jauh dari rumah dan berhasil mewujudkan mimpi menggapai jendela dunia. Mereka adalah:
- Alif Fikri Chaniago dari Maninjau
- Raja Lubis dari Medan
- Said Jufri dari Surabaya
- Dulmajid dari Sumenep
- Atang dari Bandung
- Baso Salahuddin dari Gowa
Mereka sekolah, belajar dan berasrama dari kelas 1 sampai kelas 6. Kian hari mereka semakin akrab dan memiliki kegemaran yang sama yaitu duduk dibawah menara pondok madani. Dari kegemaran yang sama mereka menyebut diri mereka sebagai Sahibul Menara.
Sinopsis
Alif lahir di pinggir Danau Maninjau dan tidak pernah menginjak tanah di luar ranah Minangkabau. Masa kecilnya adalah berburu durian runtuh di rimba Bukit Barisan, bermain sepak bola di sawah berlumpur dan tentu mandi berkecipak di air biru Danau Maninjau.
Tiba-tiba saja dia harus naik bus tiga hari tiga malam melintasi punggung Sumatera dan Jawa menuju sebuah desa di pelosok Jawa Timur. Ibunya ingin dia menjadi Buya Hamka walau Alif ingin menjadi Habibie. Dengan setengah hati dia mengikuti perintah Ibunya, belajar di pondok.
Di kelas hari pertamanya di Pondok Madani (PM), Alif terkesima dengan “mantera” sakti man jadda wajada. Siapa yang bersungguh-sungguh pasti sukses.
Dia terheran-heran mendengar komentator sepak bola berbahasa Arab, anak mengigau dalam bahasa Inggris, merinding mendengar ribuan orang melagukan Syair Abu Nawas dan terkesan melihat pondoknya setiap pagi seperti melayang di udara.
Dipersatukan oleh hukuman jewer berantai, Alif berteman dekat dengan Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung dan Baso dari Gowa. Di bawah menara masjid yang menjulang, mereka berenam kerap menunggu maghrib sambil menatap awan lembayung yang berarak pulang ke ufuk. Di mata belia mereka, awan-awan itu menjelma menjadi negara dan benua impian masing-masing. Kemana impian jiwa muda ini membawa mereka? Mereka tidak tahu. Yang mereka tahu adalah: Jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apa pun. Tuhan sungguh Maha Mendengar.
Tokoh-tokoh
- Alif : Tokoh 'aku' dalam cerita ini.
- Raja : Teman Alif dari Medan. Ia adalah anggota English Club dan seorang orator yang hebat.
- Said : Dari Surabaya. Ia sangat terobsesi dengan bodybuilding dan mengidolakan Arnold Schwarznegger.
- Dulmajid : Dari Sumenep, Madura. Seorang pemain bulutangkis, rekan latih tanding Ustad Torik.
- Baso : Dari Gowa, Sulawesi. Terkenal karena memori fotografis dan Bahasa Arab yang fasih. Ia meninggalkan Pondok Madani saat kelas lima untuk menjaga neneknya dan berusaha menghafal Al-Qur`an di kampung halamannya.
Tokoh-tokoh Lain
- Amak : Lulu Tobing
- Ayah / Fikri Syafnir / Katik Parpatiah Nan Mudo : David Chalik
- Pak Sikumbang :
- Pak Etek Muncak :
- Pak Etek Gindo Marajo :
- Pak Sutan :
- Ismail Hamzah :
- Burhan :
- Ustadz Salman : Donny Alamsyah
- Kiai Amin Rais : Ikang Fawzi
- Kak Iskandar Matrufi :
- Rajab Sujai / Tyson :
- Ustadz Torik :
- Raymond Jeffry / Randai : Sakurta Ginting
- Ustadz Surur :
- Ustadz Faris :
- Ustadz Jamil :
- Ustadz Badil :
- Ustadz Karim :
- Kak Jalal :
- Amir Tsani :
- Pak Yunus :
- Kurdi :
- Ustadz Khalid :
- Shaliha :
- Sarah : Eriska Rein
- Mbok Warsi :
- Zamzam :
- Fatia.
Pranala luar
- (Indonesia) Website Negeri 5 Menara
- (Indonesia) Website pribadi Ahmad Fuadi