Lompat ke isi

Kurung-kurung

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 24 Maret 2015 00.44 oleh Rahmanzha (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ''''Kurung-kurung''' ini adalah salah satu jenis alat kesenian yang terbilang unik di Kabupaten Balangan Kalimantan selatan <ref name="kurung">{{cite web|websit...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Kurung-kurung ini adalah salah satu jenis alat kesenian yang terbilang unik di Kabupaten Balangan Kalimantan selatan [1]

yang disebut alat musik ” kurung-kurung.” Alat musik ini terbuat dari kayu panjang dan dibawahnya terbuat dari bambu dan peralatan lainnya. Musik ini bisa mengeluarkan bunyi setelah dihentak-hentak dulu ke tanah dan setiap alat musik mengeluarkan bunyi berbeda satu sama lain, sehingga bila pemainnya ingin menciptakan irama, maka caranya menghentakan alat itu secara bergantian sesuai irama yang dikehendaki.[2]

Namun alat musik ini hampir punah karena munkin rumpun bambu yang tergerus oleh pembangunan perkebunan dan tambang atau langkanya generasi yang mau dan mampu meneruskan memainkan alat musikk tradisi ini.[1]

Sejarah

Sejarah : Pada mulanya kurung kurung hanya merupakan alat pertanian untuk padi tugalan yang berfungsi untuk melobangi tanah buat menanam bibit padi.

Alat ini diciptakan oleh suku Bukit yang tinggal di sepanjang pegunungan Meratus.

Alat tersebut merupakan pengembangan dari bentuk tutugal atau asak yang terbuat dari dahan atau batang kayu kecil, kemudian di dibuat sedemikian rupa dengan bahan dari batang bambu, kayu dan rotan sebagai pengikatnya.

Fungsi : Berladang dengan memakai kurung kurung atau hilai ini bagi suku Bukit mempunyai tujuan tertentu dan mengandung kepercayaan, seperti :

diharapkan agar padi tumbuh subur dan hasil panennya baik. bunyinya yang seperti bunyi katak, agar segera turun hujan lagu lagu yang dipersembahkan dipercayai untuk tolak bala. bunyi yang teratur sebagai pembangkit semangat kerja atau penggembira.

Bentuknya

bentuknya terbuat dari kayu panjang yang dipadu dengan bambu di bagian bawahnya.

Kegunaan

Musik nenek moyang ini biasanya dimainkan saat upacara adat, atau acara perkimpoian dan kenduri, dan belakangan digunakan untuk ,acara perkimpoian, menyambut tamu atau pejabat ke kekampung atau acara kenduri lainnya.[3]

Referensi

  1. ^ a b "kesenian". kalsel. Diakses tanggal 2015-02-17.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "kurung" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  2. ^ "kesenian". alat musik. Diakses tanggal 2015-02-17. 
  3. ^ "kesenian". metro. Diakses tanggal 2015-02-17. 
Logo Konten Wikipedia untuk Kalimantan"Pengguna ini adalah peserta kompetisi menulis Konten Wikipedia untuk Kalimantan