Lokomotif B51
B51 | |
Data teknis | |
---|---|
Sumber tenaga | Uap |
Produsen | Hanomag, dan Hartmann ( Jerman Werkspoor N.V. ( Belanda) |
Jumlah dibuat | 44 buah |
Spesifikasi roda | |
Notasi Whyte | 4-4-0 |
Susunan roda AAR | 2-B |
Klasifikasi UIC | 2B |
Dimensi | |
Lebar sepur | 1.067 mm |
Berat | |
Berat kosong | 32 ton |
Bahan bakar | |
Jenis bahan bakar | Kayu jati |
Sistem mesin | |
Kinerja | |
Kecepatan maksimum | 75 km/jam |
Daya mesin | 415 hp |
Lain-lain | |
Karier | |
Perusahaan pemilik | Staatsspoorwegen |
Daerah operasi | Jawa dan Sumatera Selatan |
Mulai dinas | 1900-1910 |
Unit yang dilestarikan | B5112 |
Pemilik sekarang | PT Kereta Api Indonesia |
Lokomotif B51 adalah lokomotif uap buatan pabrik Hanomag dan Hartmann di Jerman serta Werkspoor N.V., Belanda. Lokomotif dengan notasi Whyte 4-4-0 ini dioperasikan oleh Staatsspoorwegen di Jawa untuk angkutan penumpang. Saat ini tersisa lokomotif B5112 di Museum Kereta Api Ambarawa.
Sejarah [1]
Lokomotif B51 adalah contoh lokomotif dengan dua silinder compound. Silinder ini lebih efisien karena uap dari silinder tekanan tinggi disalurkan menuju silinder tekanan rendah, baru dikeluarkan ke cerobong. Meskipun demikian, perawatan pada lokomotif ini sangat rumit. Lokomotif ini tidak lagi diproduksi sejak ditemukannya superheater. Lokomotif dua silinder compound dapat sanggup melaju hingga lebih dari 60 km/jam namun tetap memberikan kestabilan.
Lokomotif B51 ini diimpor dari pabrik Hanomag dan Hartmann di Jerman serta Werkspoor, Belanda. Lokomotif ini berbahan bakar kayu jati, berdaya 415 hp, massa 32 ton, dan sanggup melaju hingga 75 km/jam. Pengimporan dilakukan tahun 1900-1910. Lokomotif B51 didinaskan untuk kereta lokal rute Tanah Abang-Rangkasbitung–Merak, rute Kertosono–Madiun–Blitar, dan rute Babat-Jombang.
Lima lokomotif B51 pernah dimutasi ke Sumatera Selatan untuk memenuhi kebutuhan angkutan penumpang di sana. Krisis ekonomi yang melanda tahun 1929–1934 mengakibatkan lokomotif Staatsspoorwegen terpaksa disimpan, namun selama disimpan, B51 masih bertahan karena dirawat dengan baik. Satu unit B51 lagi dimutasi dari Jawa ke Sumatera Barat untuk melayani rute Muaro-Pekanbaru untuk angkutan batu bara hingga ditutup September 1945.
Saat ini tersisa B5112 yang beroperasi di Museum Kereta Api Ambarawa (buatan Hanomag) yang selama 30 tahun dipajang. Kemudian setelah 30 tahun tidak beroperasi, kini kembali beroperasi menarik kereta wisata.
Referensi
- ^ (Indonesia) Indonesian Heritage Railway: Lokomotif B51