Lompat ke isi

Lidah buaya

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 22 September 2005 05.33 oleh Xhie (bicara | kontrib)

LIDAH BUAYA (Aloe vera) dengan naman latin Aloe barbadensis Milleer sudah dikenal sejak ribuan tahun silam dan digunakan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka, dan untuk perawatan kulit.

Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemanfaatan tanaman Lidah Buaya berkembang sebagai bahan baku industri farmasi dan kosmetika, serta sebagai bahan makanan dan minuman kesehatan.

Minuman Lidah Buaya merupakan hasil diversifikasi produk agro industri dari tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) yang dikembangkan di Kota Pontianak dan menjadi minuman khas Kota Pontianak.

Minuman lidah buaya ini banyak diminati masyarakat karena memiliki manfaat kesehatan antara lain sebagai anti inflamasi, anti jamur, anti bakteri dan membantu proses regenerasi sel. Disamping itu juga baik untuk menurunkan kadar gula darah bagi penderita diabetes, mengontrol tekanan darah, menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit kanker, serta dapat digunakan sebagai nutrisi pendukung penyakit kanker, penderita HIV/AIDS (Wahyono E dan Kusnandar, 2002).


Secara umum, Lidah buaya merupakan satu dari 10 jenis tanaman terlaris di dunia yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebgai tanaman obat dan bahan baku industri. Dinegara-negar seperti Amerika, Australia, dan negara-negara Eropa, saat ini lidah buaya juga telah dimanfaatkan sebagai bahan baku industri makanan dan minuman kesehatan. Berdasar hasil penelitian tanaman ini kaya akan kandungan zat-zat seperti enzim, asam amino, mineral vitamin, polysakarida dan komponen lain yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Tanaman ini memiliki banyak khasiat seperti anti inflamasi, anti jamur, anti bakteri dan membantu proses regenerasi sel. Disamping menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes, mengontrol tekanan darah, menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit kanker, serta dapat digunakan sebagai nutrisi pendukung penyakit kanker, penderita HIV/AIDS (Wahyono E dan Kusnandar, 2002).

Lokasi Di Kota Pontianak (Siantan) dan Kabupaten pontianak (Rasau Jaya) tanaman liidah buaya tumbuh dengan sangat baik pada lahan gambut. Potensi lahan gambut mencapai 1.100 ha (10,20% dari luas wilayah), dan lahan gambut di Kab. Pontianak mencapai 450.000 hektar (24,76% dari luas wilayah), maka pengembangan komoditas ini masih sangat potensial.


Keunggulan

Merupakan satu dari 10 jenis tanaman terlaris di dunia yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai tanaman obat dan bahan baku industri Berdasar hasil penelitian tanaman ini kaya akan kandungan zat-zat seperti enzim, asam amino, mineral vitamin, polysakarida dan komponen lain yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Tanaman ini memiliki banyak khasiat seperti anti inflamasi, anti jamur, anti bakteri dan membantu proses regenerasi sel. Disamping menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes, mengontrol tekanan darah, menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit kanker, serta dapat digunakan sebagai nutrisi pendukung penyakit kanker, penderita HIV/AIDS (Wahyono E dan Kusnandar, 2002). Permintaan pasar lokal dan ekspor cukup tinggi sekitar 20.000 ton per/minggu Harga Pasaran stabil dan cenderung terus meningkat Minumannya sangat diminati masyarakat

Sarana Penunjang

Stabilitas keamanan terjamin Peraturan dan Regulasi tentang perizinan sangat mudah Lokasi centra produksi berada di Kota Pontianak dan Kab. Pontianak Transportasi darat, laut dan udara tidak mengalami kendala Lembaga Keuangan (Perbankan) tersedia Telekomunikasi, listrik dan air bersih lancar Lahan mempunyai surat tanah yang jelas (bersertifikat) Tersedia tenaga kerja yang profesional Hotel dan restoran tersedia mulai dari kelas eksekutif hingga ekonomis