Lompat ke isi

Perang siffein

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 10 April 2015 14.22 oleh Rendiferdiansyah (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi 'thumb|Suasana sebelum perang Siffein '''Perang Siffein''' adalah peperangan yang terjadi diantara laskar Ali bin Abi Thalib dengan laskar...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Berkas:Perang-shiffin.jpg
Suasana sebelum perang Siffein

Perang Siffein adalah peperangan yang terjadi diantara laskar Ali bin Abi Thalib dengan laskar Mu'awiyah bin Abi Sufyan. Sedangkan siffein sendiri merupakan suatu tempat yang terletak di sebelah barat sungai Euphrat yang dijadikan tempat perang oleh kedua laskar besar tersebut dizaman khalifah Utsman bin 'Affan, ini terjadi dikarenakan kaum mu'awiyah terlalu banyak undang-undang sedangkan kaum Ali membenci undang-undang dan tidak mau tunduk dibawah peraturan undang-undang kaum Mu'awiyah.

Latar belakang terjadinya perang

Kaum Mu'awiyah bin Abi Sufyan meruapakan kaum yang telah memerintah syam selama 20 tahun sebagai wali provinsi. Dengan kemurahan hati dan kecerdikanya sehingga dia berkuasa besar diwilayah syam dan sekitarnya dan pendudukpun mematuhi peraturan yang mereka buat. Penduduk patuh kepada peraturan bukan karna paksaan akan tetapi karena sayang dan kecintaan mereka terhadap Mu'awiyah. Sehingga rakyat syams lebih dikenal sebagai rakyat yang taat akan peraturan dan undang-undang sehingga kecintaan ini dimanfaatkan mu'awiyah untuk melaksanakan apa yang dia inginkan. dan ini sangat terbalik dengan kaum Ali yang terdiri dari berbagai macam golongan dan daerah, bahkan sebagian besar terdiri dari bangsa badui yang masih membenci peraturan dan tidak mau tunduk dibawah undang-undang pada saat itu.

Suasana perang

Ketika kaum Ali mendengar bahwa Mu'awiyah akan memeranginya, Ali langsung memerintahkan pasukakanya untuk menghadang pasukan Mu'awiyah di Siffein. Sehingga terjadilah pertempuran dahsyat antara kedua laskar tersebut selama 40 hari. Dalam pertempuran itu pihak Ali hampir saya meraih kemengan dan kaum Mu'awiyah ingin melarikan diri, akan tetapi sebelum melarikan diri 'Amru bin Al-'Ash yang terkenal sebagai ahli siasat dan politik di pihak Mu'awiyah mengajukan siasat supaya mereka tidak melagkah kebelakang dengan menyuruh laskarnya menusuk mushaf Al-Qur'an mengunakan pedang mereka, lalu dinaikan sebagai tanda hendak berdamai dengan tunduk kepada Al-Qur'an. Melihat hal tersebut tentara Ali terpedaya lalu mendesak Ali untuk segera menghentikan perang, tetapi Ali tetap kukuh untuk melanjutkan perang karena menurutnya itu semua hanyalah tipu daya kaum Mu'awiyah saja, karena begitu banyaknya desakan sehingga Ali ali memuntuskan unruk menghentikan perang. Akhirnya kedua belah pihak memutuskan untuk mengadakan majlis tahkim untuk menyelesaikan perselisihan antara mereka. Dalam majlis tahkim tersebut pihak Ali diwakilkan oleh Abu Musa Al-Asy'ari seorang tua yang yang lurus hati dan dari pihak Mu'awiyah diwakilkan oleh 'Amru bin Al-'Ash seorang ahli siasat dan politik di Arab.

korban perang

Pada pertempuran Siffein kedua laskar bertempur sebanyak 90 kali dan mengakibatkan gugur 25.000 orang dipihak Ali dan 45.000 orang dipihak Mu'awiyah.