Lompat ke isi

Maxi Gunawan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Maxi Gunawan, lahir 15 Desember 1951 adalah pengusaha, politikus, pemusik, dan paling dikenal adalah pengurus Kadin sebagai Ketua Komite Tetap Hubungan Kerjasama Lembaga Internasional Kadin Indonesia. Ia dikenal karena banyak mendukung produk dan brand lokal agar bisa dikenal oleh dunia internasional melalui kerjasama pengusaha dan pemerintah.[1] Di dunia usaha, bisnisnya meliputi perdagangan minyak dan komoditas, perbankan, agrikultur, properti, transportasi, hingga makanan dan minuman. Selain itu dia juga aktif sebagai Ketua Umum Persatuan Boling Indonesia periode 2001-2010. [2][3]

Masa kecil dan pendidikan

Ia lahir dari pasangan (alm)Jos Gunawan, seorang Diplomat Senior dan Theodora Jacoba Gunawan, dengan enam anak. Keduanya berasal dari Jawa Tengah, Yogyakarta dan Magelang. Sebagai anak diplomat, Maxi Gunawan harus berpindah-pindah mengikuti tugas orangtuanya. Ia mulai masuk pendidikan dasar di SD Tarakanita pada tahun 1958 dan lulus 1964. Sekolah menengah pertama dimulainya di Sekolah Indonesia di Kamboja, Phnom Penh, Kamboja pada tahun 1964 hingga 1967. Sekolah menengah atas ia teruskan ke SMA Pangudi Luhur pada tahun 1967 hingga 1971, namun kemudian pindah ke Sekolah Menengah Atas Sekolah Indonesia Nederland, Wassenaar, Belanda, dan lulus tahun 1972.

Selesai sekolah, ia melanjutkan kuliah Universitas Erasmus, Rotterdam, Belanda sejak tahun 1973 hingga 1975. Ia kemudian meneruskan ke Institut Schoevers BV, “Bahasa Belanda”, Denhaag, Belanda pada tahun 1975. Lalu kemudian Institut Francais des Pays-bas “Brevet de Langue Francais”, Den Haag, Belanda pada tahun 1977. Terakhir ia melanjutkan kuliah di Institut Perbankan, Asuransi dan Perusahaan Efek (NIBE-SVV), Amsterdam, Belanda pada 1977 dan lulus 1980. Ia juga sempat mengambil Algemene Bank Nederland (ABN), Basic Management Course, di Jakarta, Indonesia pada tahun 1981.

Pada tahun 1982 ia menikah dengan Andang Widhawari, atau dikenal juga dengan nama Andang Gunawan dan dikaruniai tiga orang anak, : (alm) Arghya Prarthana (Arghya), Tathya Sarasmi Astungkara (Kara) dan Narya Abhimata (Abhi) serta 1 cucu : Aidan Avanindra. Pernikahan ini membawa perubahan dalam dirinya sehingga berpindah dari Katolik menjadi Mualaf pada tahun 1982.

Karier dan Bisnis

Ia telah berpengalaman panjang di dunia usaha dengan menjadi komisaris dan senior eksekutif di PT Bank Nusa International, dan PT Bank Nasional. Bukan cuma itu, ia juga pernah menjadi anggota direksi di Mindo Petroleum Co Ltd (HK), Mindo Komoditi Trading Co Ltd (HK), Permindo Oil Trading Co Ltd (HK ). Maxi Gunawan memiliki pengalaman panjang selama 10 tahun dengan Algemene Bank Nederland (ABN Bank) di Belanda dan Indonesia, dua tahun dengan Panin Bank sebagai senior eksekutif. Tercatat, Maxi juga adalah penasihat senior untuk ArcelorMittal di Indonesia. Saat ini, ia menjabat sebagai ketua dan pemegang saham di perusahaan media dan penerbitan, hotel, perusahaan pertanian, jasa, energi dan perdagangan komoditi. Di industri makanan dan minuman ia adalah wakil ketua di PT Trans Ice bawah Transcorp Group.[4]

Organisasi Bisnis

Ia adalah anggota Dewan ASEAN Business Advisory Council (ASEAN BAC), sekaligus ketua panitia pengarah dialog Eropa Indonesia Bisnis (EIBD) dan ketua komite pengarah Uni Eropa-ASEAN Business Summit. Dia juga sangat aktif di Kadin dan juga Ketua Indonesia Hotel & Restaurant Asosiasi (PHRI) untuk Investasi dan Lisensi.[4]

Kiprah di Persatuan Boling Indonesia

Maxi Gunawan telah memimpin Persatuan Boling Indonesia selama dua periode, yaitu 2001-2005 serta 2005-2009. Selama dipimpin Maxi, prestasi dunia boling Indonesia menggeliat dengan 3 medali emas dan 4 perunggu di SEA Games XXIII/2005 di Manila, Filipina. [5]

Akibat kerja kerasnya, Munas PBI yang melibatkan 16 Pengda mengganjarnya dengan kepercayaan untuk memimpin PBI untuk kedua kalinya. Kepercayaan ini dijawab dengan prestasi 1 emas dan 1 perunggu di Asian Games 2008 di Doha, Qatar. Indonesia juga meraih emas di 9th Asian School Tenpin Bowling Championship. Serta posisi dua di 6th World Ranking Master 2006. Ia juga membawa Indonesia meraih 3 medali emas, 3 medali perak, dan 3 perunggu di 19th Asian Tenpin Bowling Championship. Pada tahun 2007 kembali meraih 1 medali perunggu di 10th Asian School Tenpin Bowling CHampionship. Sukses serupa kembali diraih di SEAC Games 2007 dengan meraih 2 medali emas, 3 perak, dan 2 perunggu. Pada tahun 2009, Indonesia kembali meraih 2 medali perunggu di 3rd Asian Indoor Games 2009, serta mengantar Ryan Lalisang meraih posisi 3 di 45th Qubica AMF Bowling World Cup. Indonesia juga dipercaya menyelenggarakan Boling World Ranking Master 2008 pada tanggal 30 April- 6 Mei 2008. [6]

Salah satu penyebab lonjakan prestasi ini adalah fokus PBI dalam membentuk Komisi Pengembangan Prestasi Nasional pada tahun 2006.[7]

Pemusik

Meskipun sibuk sebagai pengusaha, ia tetap menjalankan kesenangannya menyanyi dan bermain piano. Saat muda, ia aktif bermain musik rock dengan band bernama Bigman Robinson dan The Zonk. [8] Pada tahun 1995, ia berkolaborasi dengan Erwin Gutawa, menghasilkan album My Love. [9]

Keluarga

Ia menikah dengan Andang Gunawan, yang juga pengusaha, penulis, dan ahli food combining. Mereka dikaruniai dua orang anak, Tatia Sarasmi Astungkara yang kemudian menjadi musisi dan penulis, serta anak bungsu Narya Abhimata Gunawan.

Lihat Juga

Artikel Eksternal

Media Sosial

Daftar Pustaka