Rumpun bahasa Sulawesi Selatan
sibaku
|altname=
|states=Indonesia
|region=Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan
|familycolor=Austronesia
|fam2=Malayo-Polinesia
|child1=Bugis
|child2=Lemolang
|child3=Makassar
|child4=Pattae'
|child5=Seko
}}
Rumpun bahasa Sulawesi Selatan adalah sekelompok bahasa yang dituturkan di bagian selatan pulau Sulawesi, Indonesia. Walau kelompok ini dinamakan demikian, dua bahasa dari kelompok ini dituturkan di pedalaman Kalimantan, yaitu bahasa Embaloh dan bahasa Taman, yang serumpun dengan bahasa Bugis dan bahasa Campalagian.
Bahasa yang terkuno di Sulawesi Selatan adalah Bahasa Tae' / Bugis Kuno, bahasa yang di gunakan Kitab Terpanjang di dunia mengalahkan kitab Mahabarata yaitu Sureq I La Galigo. lalu Anak Raja luwu membentuk kerajaan Ugi dan sekaligus membentuk bahasa Bugis. Ada juga orang luwu yang pindah ke pegunungan terpencil membentuk Bahasa Toraja.
Kelompok ini harus dibedakan dari rumpun bahasa Sulawesi atau Celebic.
Rumpun Sulawesi Selatan terdiri dari 31 bahasa, yang dibagi sebagai berikut :
- Bugis (4 bahasa) :
- Tamanic/Banuaka :
- bahasa Embaloh (Kalimantan Barat)
- bahasa Taman (Kalimantan Barat)
- bahasa Bugis
- bahasa Campalagian
- Tamanic/Banuaka :
- bahasa Lemolang
- Makassar (5 bahasa) :
- Bahasa Tae' (Kelompok Utara) (18 bahasa) :
- bahasa Mamuju
- bahasa Mandar
- Masenrempulu (4 bahasa) :
- bahasa Maiwa
- bahasa Duri
- bahasa Enrekang
- bahasa Malimpung
- bahasa Pattinjo (Kadang dimasukkan dalam dialek Enrekang)
- Pitu Ulunna Salu (5 bahasa) :
- Toraja-Sa’dan (5 bahasa) :
- Seko (4 bahasa) :
- Panasuan :
- Budong-Budong
- Panasuan
- Seko Padang
- Seko Tengah.
- Panasuan :