Lompat ke isi

Preman Pensiun

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Preman Pensiun
GenreDrama
Komedi
PembuatANP Production
PengembangANP Production
Ditulis olehAris Nugraha
SutradaraAris Nugraha
PemeranDidi Petet
Epy Kusnandar
Negara asal Indonesia
Bahasa asliIndonesia
Jmlh. musim2
Jmlh. episode36
Produksi
Lokasi produksiBandung
Garut (sekali-kali)
PenyuntingMNC Pictures
Durasi45 menit per episode (Season 1)
60 menit per episode (Season 2)
Rumah produksiMNC Pictures
Rilis asli
JaringanRCTI
Format gambar(SDTV) (480i)
Format audioStereo
Dolby Digital 5.1
Rilis12 Januari 2015-24 Februari 2015 (Season 1)
25 Mei 2015-sekarang (Season 2)

Preman Pensiun adalah sinetron bergenre drama komedi yang ditayangkan RCTI dan diproduksi oleh MNC Pictures dan ANP Production. Ditayangkan Setiap Hari pukul 17.15 WIB.

Sinopsis

Serial Komedi Penuh Inspirasi Bahar sebenarnya cuma preman “kecil”, tapi wilayahnya cukup luas, selain menjadi “backing” para pedagang kaki lima, juga menguasai sebuah pasar dan terminal. Kisah yang akan dituturkan dalam serial ini bukanlah perjalanan hidupnya sejak awal, meskipun dalam beberapa dialog terceritakan juga, melainkan kisah di masa tuanya ketika dia memutuskan untuk pensiun.

Masa lalu yang terceritakan dalam dialog adalah bahwa bahwa merantau dari Garut ke Bandung sekitar tahun 1975-1976,

ketika dia remaja dan pergi merantau karena keluarganya di kampung sangat miskin. Di Bandung, Bahar remaja mencari nafkah sebagai penjual tahu, leupet dan telor asin di bis sebelul mekuar terminal.

Penghasilan Bahar kala itu tidaklah besar, cuma pas-pasan, cenderung minim. Dia menerima itu sebagai rejekinya, tapi yang tidak bisa dia terima adalah bahwa dia harus membayar pajak pada para preman. Bahar kemudian berpikir bahwa dari pada dipungut “pajak” lebih baik dia yang memungut pajak.

Kemampuan beladiri yang dipelajarinya karena tradisi di kampung dan tekad yang kemudian muncul untuk bertahan dan berjaya di perantauan, membuat dia kemudian nekad perlahan-lahan masuk jaringan premanisme yang menguasai terminal. Bermula dari cuma sekedar “keset”, lama kelamaan, tahun demi tahun, perlahan-lahan, Bahar kemudian mencapai puncak kekuasaan.

Sepuluh tahun pertama, Bahar hanya menjadi bagian dari kekuasaan sebuah jaringan premanisme, dua puluh tahun selebihnya, Bahar adalah pemegang kekuasaan yang mencengkram jalanan, pasar dan terminal.

Tangan kanannya adalah Muslihat, maling amatir yang masuk ke rumahnya sekitar dua puluh tahun silam. Muslihat berhasil ditaklukan hingga tidak sadarkan diri dan baru siuman tiga hari kemudian, di hadapan Bahar dan polisi. Setelah tahu bahwa Muslihat mencuri demi untuk membiayai ibunya masuk rumah sakit, Bahar tidak meminta polisi untuk tidak memproses kasusnya secara hukum, mengakui Muslihat sebagai saudaranya dan persoalan akan diselesaikan secera kekeluargaan.

Muslihat diberinya uang satu juta yang pada waktu merupakan jumlah yang luar biasa. Setelah seminggu, Muslihat kembali pada Bahar dengan uang yang masih utuh. Muslihat bermaksud mengembalikan uang itu karena sudah tidak membutuhkannya lagi. Ketika dia pulang ke kampung dengan membawa uang, ibunya sudah terlanjur meninggal.

Bahar kemudian meminta Muslihat untuk bekerja padanya. Rasa hormat Muslihat dan kepercayaan Bahar, membuat mereka tidak terpisahkan hingga dua puluh tahun kemudian.

Season 1

Setelah kematian istrinya, ia menyatakan pensiun menjadi preman. Pernyataan hanya disampaikan kepada tangan kanannya, Muslihat. Alasan ia pensiun dikarenakan sebelum istrinya meninggal, istrinya berujar akan menunggunya di surga. Bahar bepikir, bahwa kalau dia terus menjadi preman, tidak mungkin akan sampai ke sana.

Keputusan Bahar tidak bisa diterima oleh Muslihat. Sebab, pensiunnya Bahar akan menimbulkan hancurnya kemapanan kekuasaan mereka, membuat kelompok-kelompok kecil di bawah mereka akan tercerai-berai, berdiri sendiri-sendiri. Secara bisnis, ini akan merugikan Muslihat yang hanya jadi tangan kanan Bahar dan tidak memiliki kelompok.

Pensiunnya Bahar yang tidak diumumkan itu dimanfaatkan oleh Muslihat untuk mengambil alih kekuasaan dan jatah untuk Bahar sampai kemudian tindakan semua terungkap dan menimbulkan konflik. Para pemimpin kelompok kecil seperti Komar (preman pasar), Jamal (preman terminal), dan Herman (preman jalanan) berebut kekuasaan. Kemudian, Bahar turun kembali untuk membereskan situasi tersebut.

Season 2

Kang Muslihat hidupnya berubah, lebih makmur sejahtera setelah menggantikan posisi Bahar. Ia sekarang sudah bisa membelikan segala keperluan rumah tangga. Beda halnya dengan Komar yang masih sulit membahagiakan istri dan anaknya.

Sementara Bahar hanya di rumah bersama Amin dan Imas karena Kinanti kerja dan pindah ke Jakarta. Bagi Bahar, keluarga adalah yang terpenting setelah ia resmi mengundurkan diri sebagai pimpinan preman.

Jamal bebas dari penjara, kebebasannya menimbulkan konflik baru bagi Kang Mus dan anak-anak buahnya. Jamal berencana untuk balas dendam dengan mengatur Jupri masuk kembali menjadi anak buah Kang Mus. Jamal sangat ambisius untuk menggeser posisi Kang Mus.

Memasuki bulan Ramadhan, Bahar merasa gembira kedatangan cucu dan menantunya. Dari semua anak perempuan Bahar hanya Kinanti yang belum punya pasangan. Kinanti memang belum menikah, salah satu alasannya karena status Bahar seorang boss preman. Kinanti mencari tahu kisah tentang ayahnya melalui Kang Mus dan beberapa narasumber lainnya.

Kisah Preman Pensiun pada season 2 ini juga dibumbui komedi antara Murad, Pipit dan konflik rumah tangga Komar yang tiada hentinya serta kisah Ubed yang sedih karena cintanya pada Dewi bertolak sebelah tangan karena Dewi punya pacar baru. Ubed pun pindah profesi dari pedagang cilok menjadi pedagang kolak. Sementara Saep tetap konsisten menjadi copet walaupun memasuki bulan puasa.

Daftar pemeran

Dari season 1

Pemeran Peran
Didi Petet Kang Bahar (Kepala Preman)
Epy Kusnandar Kang Mus (Muslihat) (Tangan Kanan Kang Bahar)
Ike Muti Khadijah (Istri Kang Bahar) biasa dipanggil Euceuk
Tya Arifin Kinanti (Anak Kang Bahar)
Ridwan Ghani Adit
Romyan Fauzan Uyan
Soraya Rasyid Imas (Pembantu Kang Bahar)
Sandy Tile Amin (Supir Kang Bahar)
Vina M Verina Esih (Istri Kang Mus)
Safira Maharani Farsyah Eneng (Anak Kang Mus)
Hj. Isye Sumarni Emak (Mertua Kang Mus)
Nining Yuningsih Ceu Edoh (Tetangga Kang Mus)
Mutiara Dea Wardany Dea (Keponakan Kang Mus)
Mat Drajat Komar (Kepala Preman Pasar) (Anak Buah Kang Mus)
Pangeran Tyson Jony (Preman Pasar) (Anak Buah Komar)
Fadli Iwan Tyson (Preman Pasar) (Anak Buah Komar)
Dicky Satria Jupri (Preman Pasar) (Anak Buah Komar)
Muhammad Jamasari Gobang (Kepala Preman Terminal) (Anak Buah Kang Mus)
Kristiano Purwo Bohim (Preman Terminal) (Anak Buah Gobang)
Abenk Marco Capallera Cecep (Preman Terminal) (Anak Buah Gobang)
Roy Chunonk Maman Suherman (Kepala Preman Jalanan) (Anak Buah Kang Mus)
Ikang Sulung Jamal (Kepala Preman Jalanan Pengganti Maman Suherman)
Andra Manihot Dikdik (Preman Jalanan) (Anak Buah Jamal)
Fajar Khuto Ujang Rambo Bojongsoang (Preman Jalanan) (Anak Buah Jamal)
Denny Firdaus Murad (Preman Jalanan) (Anak Buah Jamal)
Ica Naga Pirmansyah Pitra (Pipit) (Preman Jalanan) (Anak Buah Jamal)
Isnurul Destyana Bebeb (Istri Kang Komar)
Nendi Nurdin Junaedi (Copet)
Icuk Nugroho Saep (Copet)
Ucup Palentin Ubed
Dewi Novitasari Dewi
Nizar Ibrahim Baba (Pemalak)
Dany Normansyah Agus (Pedagang Buku di Pasar Palasari)
Ridwan Anugrah Permana Darmaji (Tukang Parkir di Pasar Buku Palasari)
Reynaldi Hrp Alex
Cika Kartika Yuyun (Pedagang di Pasar)
Diza Hanifa Hernawan Diza
Resti Wulandari Rosita (Resty, Eva, Mike, Yuli, Ratna)

Mulai season 2

Pemeran Peran
Epy Kusnandar Kang Mus (Muslihat) (Kepala Preman)
Ikang Sulung Jamal (Memisahkan diri dari Kang Mus)
Fajar Khuto Ujang Rambo Bojongsoang (Anak Buah Jamal)
Andra Manihot Dikdik (Preman Jalanan) (Anak Buah Kang Mus)
Denny Firdaus Murad (Preman Jalanan) (Anak Buah Kang Mus)
Ica Naga Pirmansyah Pitra (Pipit) (Preman Jalanan) (Anak Buah Kang Mus)
Nining Yuningsih Ceu Edoh (Pembantu Kang Mus)
Aditya Peratama Putra Arman (Copet) (Anak Buah Saep)
Tatjana Saphira Kirana
Chelsea Islan Elizabeth (Turis Amerika) (Bintang Tamu)

Pranala luar