Lompat ke isi

Petrus Abelardus

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 9 Juni 2015 07.19 oleh Ign christian (bicara | kontrib) (perbaikan & tambahan awal: prolog)
Petrus Abelardus

Petrus Lombardus (ca 1079, Le Pallet, Bretagne — 21 April 1142, sekitar Chalon-sur-Saône, Kerajaan Perancis) adalah seorang filsuf skolastik, ahli logika, dan teolog yang terkenal pada abad pertengahan;[1] selain itu ia juga dikenal sebagai seorang komponis. Skandal dan kisah cintanya dengan Héloïse d'Argenteuil telah menjadi legenda. Chambers Biographical Dictionary menggambarkan Petrus Lombardus sebagai "pemikir paling tajam dan teolog paling berani dari abad ke-12".[2] Ada anggapan bahwa ia, bersama dengan Santo Anselmus dari Canterbury, adalah pendiri skolastisisme di awal abad ke-12.[3]


Riwayat Hidup

Abelardus dan Héloïse

Ia dilahirkan di le Pallet, dekat Nantes, Perancis, pada tahun 1079.[3] Nama aslinya adalah Pierre de Palais.[3] Ia belajar kepada seorang filsuf Nominalis yang bernama Roscellinus, dan juga kepada William dari Champeaux yang merupakan seorang filsuf Realisme.[3] Abaelardus tidak mengikuti salah satu posisi yang dianut gurunya, melainkan mengembangkan ajarannya sendiri yang dinamakan konseptualisme.[4] Ia kemudian belajar di bawah bimbingan Anselmus dari Laon.[5] Sama seperti sebelumnya, Abelardus memilih untuk mengembangkan ajarannya sendiri dengan memberikan kuliah kepada murid-murid Anselmus yang lain untuk menandingi gurunya itu.[5]

Abelardus lalu berangkat ke Paris dan tinggal bersama imam Fulbertus yang bertugas di Katedral Notre Dame.[5] Di sana, ia menjadi guru pembimbing dari Heloise, keponakan Fulbertus yang berkepribadian menarik sekaligus seorang anak yang cerdas.[5] Hubungan Abelardus dan Heloise menjadi lebih dekat hingga akhirnya Heloise mendapat anak laki-laki.[5] Hal ini membuat Fulbertus amat marah sehingga keduanya dipisahkan.[5] Heloise dimasukkan dalam biara sementara Abelardua harus mengakhiri pendidikannya.[5] Abelardus sering mengalami ketegangan dengan Bernardus dari Clairvaux.[6] Bernardus bahkan pernah mengirimkan surat kepada Paus Innocentius III dan para uskup lainnya untuk menentang Abelardus.[6] Tanpa ada pengadilan terhadap dirinya, Abelardus kemudian dianggap sesat di Konsili Sens yang dilaksanakan tahun 1141.[6] Ia meninggal pada tanggal 21 April 1142.[3]

Pemikiran

Tentang Sikap Batin

Salah satu pemikiran Abelardus yang terkenal di bidang etika adalah tentang kemurnian sikap batin.[4] Dalam tulisannya yang berjudul "Kenalillah Dirimu Sendiri" (dalam bahasa Latin Scito te ipsum), yang ditulis pada tahun 1130, ia mengajarkan bahwa suatu tindakan lahiriah selalu bersifat netral.[4] Yang membuat suatu tindakan bermoral atau tidak adalah maksud atau sikap batin dari orang tersebut.[4] Maksudnya, apakah batin orang tersebut menyetujui tindakan yang diambil itu.[4] Oleh karena itu, suatu hal yang dianggap tidak pantas, belum dapat dinilai baik atau buruk.[4] Bila batin orang itu di dalam batinnya menyetujui atau mengiyakan sesuatu yang tidak pantas itu, maka barulah itu dianggap dosa.[4]

Teori Pengaruh Moral

Abelardus mengemukakan sebuah teori pendamaian klasik yang dikenal sebagai teori pengaruh moral.[7] Dalam pemikiran Abelardus, peristiwa kematian Yesus di kayu salib menunjukkan Allah yang penuh kasih.[7] Kasih Allah kepada manusia adalah kasih tanpa syarat sehingga ia tidak menuntut apapun dari manusia bahkan sekali pun manusia telah jatuh dalam dosa.[7] Penyaliban Kristus menjadi undangan dari Allah kepada manusia mengubah kehidupannya dari yang penuh dengan dosa menjadi kehidupan yang penuh kasih.[7] Karya Yesus melalui pelayanan-Nya selama ia hidup hingga peristiwa kematian-Nya menjadi teladan moral bagi manusia.[7] Bagi Abelardus, dengan menyaksikan Kristus yang disalib, manusia akan membuka hati dan menerima kasih Allah.[7]

Karya

Abelardus mengarang beberapa buku berikut:[3]

  • Sic et non (Ya dan Tidak) yang ditulis tahun 1122.
  • Historia Calamitatum (Sejarah Nasib Malang)
  • Introductio ad Theologia (Pengantar ke dalam Teologi)
  • Theologia Christiana (Teologi Kristen)

Referensi

  1. ^ (Inggris) "Peter Abelard". Stanford Encyclopedia of Philosophy. 
  2. ^ (Inggris) Chambers Biographical Dictionary, ISBN 0-550-18022-2, p. 3; Marenbon 2004, hlm. 14.
  3. ^ a b c d e f F.D. Wellem. 1987. Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh dalam Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hal. 1-3.
  4. ^ a b c d e f g Simon Petrus L. Tjahjadi. 2004. Petualangan Intelektual. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 127-129.
  5. ^ a b c d e f g {id} Tony Lane. 2007. Runtut Pijar:Sejarah Pendidikan Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hal. 92.
  6. ^ a b c {id} William Johnston. 1995. Teologi Mistik: Ilmu Cinta. Yogyakarta:Kanisius. 45.
  7. ^ a b c d e f {id} Joas Adiprasetya. 2010. Berdamai dengan Salib. Jakarta:Grafika KreasIndo. Hal. 40-41.