Lompat ke isi

Statistik deskriptif

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 18 September 2007 02.27 oleh 202.150.132.130 (bicara) (←Membuat halaman berisi ' Terdapat banyak definisi yang diberikan untuk menjelaskan pengertian dari statistika (statistics) atau ilmu statistik. Salah satunya diberikan oleh Blank (1982) yang...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
    Terdapat banyak definisi yang diberikan untuk menjelaskan pengertian dari statistika (statistics) atau ilmu statistik. Salah satunya diberikan oleh Blank (1982) yang mengatakan bahwa statistika adalah “Cabang dari matematika yang menggunakan sejumlah rumusan (formula) untuk mengumpulkan, menggambarkan, menganalisa, dan mengintrepetasikan data kuantitatif”. 

Untuk dapat mempelajari statistika lebih lanjut, perlu dipahami terlebih dahulu mengenai beberapa konsep dasar yang berkaitan dengan statistika tersebut. Adapun sejumlah konsep dasar yang perlu dipahami tersebut antara lain.

    a)	Data, adalah sekumpulan angka atau keterangan yang tersusun, dan didapatkan melalui  pengukuran, hasil perhitungan ataupun hasil kerja dari badan tertentu (Sudjana, 1996). 

b) Populasi, adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang ingin dipelajari sifat-sifatnya (Sudjana, 1996). Ukuran populasi tersebut bisa berhingga (finite population) ataupun yang tidak terhingga (infinite population). Nilai sebenarnya dari suatu sifat populasi ini disebut dengan parameter populasi, yang dilambangkan dengan sejumlah huruf Latin, seperti , , , dan sebagainya. Sebagai contoh bila ingin diketahuinya karakteristik kependudukan suatu kota, maka seluruh penduduk kota tersebut merupakan populasi c) Sampel acak (random sample), adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk mengestimasi nilai parameter populasi yang diambil secara acak (Blank, 1982). Ukuran sampel biasanya berhingga dan cukup kecil yang bertujuan untuk mengurangi waktu pengumpulan data dan biaya, namun lebih besar ukuran sampel akan semakin menambah tingkat akurasi dari estimasi parameter. Nilai dari sampel disebut dengan “Statistik” (statistic), yakni suatu angka yang dihitung dari data sampel dan digunakan untuk mengestimasi suatu parameter populasi, yang biasanya tidak diketahui. Statistik ini biasanya dilambangkan oleh suatu huruf Romawi seperti s, t, p, X. Sebagai contoh misalnya untuk contoh kependudukan maka sampel merupakan sebagian dari penduduk kota yang diteliti. d) Variabel,adalah karakteristik populasi yang diamati. Dilambangkan dengan huruf kapital, dan dapat diklasifikasikan menjadi variabel diskret, dan variabel kontiniu. Variabel diskret, hanya dapat mengasumsikan suatu nilai terbatas yang tentu. Contohnya, jumlah orang yang bekerja (misalkan X), dapat merupakan suatu bilangan bulat (integer) 0, 1, 2, dan seterusnya. Variabel kontiniu dapat mengasumsikan suatu bilangan diantara dua batas (limit), ukuran tinggi badan misalnya merupakan salah satu contoh variabel kontiniu. Kenyataan yang seringkali menunjukkan bahwa variabel kontiniu terlihat sebagai variabel diskret, terjadi karena variabel tidak diukur seakurat mungkin. Jika dikatakan bahwa tinggi badan seseorang adalah 175 cm, ini bukanlah diskret, tetapi kontiniu. Karena sebenarnya 175 cm adalah 174,79.

Terdapat dua tahapan utama dalam statistika, yakni statistika deskriptif (descriptive statistics), dan statistika inferentif (inferential statistics). Statistika deskriptif, menggambarkan dan menganalisis data dengan cara menghitung / mengolah sekurang-kurangnya satu statistik sampel, dengan cara menyusun sejumlah grafik dan tabel, dan dengan cara membandingkan hasil yang diperoleh dengan data lainnya. Setelah tahapan ini selesai, maka statistika inferentif mengintepretasikan hasil tersebut dengan menggunakan alat (tools) statistika, pengalaman, pengetahuan umum (common sense), dan pemahaman umum dari proses yang dipelajari (Blank, 1982).