Kompas (surat kabar)
- Untuk artikel mengenai alat navigasi dengan nama yang sama, lihat Kompas.
Berkas:Logo-kompas-biru.png | |
Tipe | Surat kabar harian |
---|---|
Format | Koran |
Pemilik | Kelompok Kompas Gramedia |
Didirikan | 28 Juni 1965 |
Pusat | Jakarta |
Situs web | Klik di sini |
Kompas adalah nama surat kabar Indonesia yang berkantor pusat di Jakarta. Kompas adalah bagian dari Kelompok Kompas Gramedia.
Sejarah
Ide awal penerbitan harian ini datang dari Jenderal Ahmad Yani, yang mengutarakan keinginannya kepada Frans Seda untuk menerbitkan surat kabar yang berimbang, kredibel, dan independen. Seda kemudian mengemukakan keinginan itu kepada dua teman baiknya, P.K. Ojong (1920-1980) dan Jakob Oetama. Ojong langsung menyetujui ide itu dan menjadikan Jakob Oetama sebagai editor in-chief pertamanya.
Awalnya harian ini diterbitkan dengan nama Bentara Rakyat. Atas usul Presiden Sukarno, namanya diubah menjadi Kompas, sebagai media pencari fakta dari segala penjuru.
Kompas mulai terbit pada tanggal 28 Juni 1965 berkantor di Jakarta Pusat dengan tiras 4.800 eksemplar. Sejak tahun 1969, Kompas merajai penjualan surat kabar secara nasional. Pada tahun 2004, tiras hariannya mencapai 530.000 eksemplar, khusus untuk edisi Minggunya malah mencapai 610.000 eksemplar. Pembacanya mencapai 2,25 juta orang di seluruh Indonesia.
Seperti kebanyakan surat kabar yang lain, harian Kompas dibagi menjadi tiga halaman bagian, yaitu bagian depan yang memuat berita nasional dan internasional, bagian bisnis dan keuangan, serta bagian olahraga.
Aneka rupa
- Tokoh kartun yang sudah mendarah daging di Kompas bernama Oom Pasikom.
- Kompas Minggu memegang rekor sebagai edisi bertiras paling banyak bila dibandingkan dengan hari-hari biasa.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs resmi
- (Indonesia) Cuplikan berita edisi cetak