Halo (fenomena optis)
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Artikel ini perlu diterjemahkan dari bahasa Melayu ke bahasa Indonesia. |
Halo adalah fenomena optikal berupa lingkaran cahaya di sekitar Matahari dan Bulan.
Fenomena Halo adalah lingkaran seakan-akan pelangi mengelilingi matahari. Ia adalah fenomena yang lebih kerap terjadi daripada kejadian langit. Di bagian eropa dan sebagian daripada US sering terjadi dan bisa dilihat secara langsung dua kali seminggu. Pernah gempar di utara semenanjung Malaysia apabila fenomena ini berlaku antara pukul 2.15 siang hingga 2.40 siang, 6 [[Agustus 2007 yang lalu. Terakhir kali, fenomena ini pun terjadi di kota Bandung, Indonesia pada pukul 10.00 pagi hingga 13.30 siang, tanggal 27 Septermber 2007.
Kekerapan kejadian melibatkan putaran radius 22° halo dan sundogs(Parhelia). Dalam gambar yang menunjukan matahari di kelilingi oleh 22° halo dan dilambungi (sisi) oleh sundogs. Parhelic circle pula adalah biasan cahaya kristal yang melepasi sundogs dan mengelilinginya. Kadangkala ia melapisi keseluruhan ruang langit dalam latitut yang sama dengan matahari. Pembinaan tangen ketinggian dan rendah (Upper Tangent arc and Lower Tangent arc) menyentuh secara terus dengan 22° halo sama ada di atas atau dibawah matahari. Pembuatan Lengkungan (Circumzenithal arc) akan terjadi di atas kristal tersebut.
Radius 22° gerhana matahari tidak kelihatan. Ia seperti helaian yang berlapis-lapis atau habuk pada permukaan awan cirrus yang nipis. Awan ini sejuk dan mengandungi ais kristal walaupun pada iklim yang sangat panas.
Gerhana matahari sangat besar. Ia selalu mempunyai diameter yang sama dalam posisinya di langit. Kadang-kadang hanya sebahagian sahaja yang muncul. Semakin kecil cincin cahaya yang terbias muncul mengelilingi matahari atau bulan dihasilkan oleh corona dari lebih banyak titisan air daripada dibiaskan oleh ais kristal. Ia tidak mengaitkan bahawa hujan akan turun.